Wong CilikSaya pribadi setuju dengan kekuatiran tersebut. Namun saya tidak setuju apabila yang dikuatirkan terbatas hanya hoax yang ditujukan ke para penguasa saja . Sementara wong cilik alias rakyat kecil dibiarkan menjadi korban hoax demi membenarkan penggusuran atas nama pembangunan infrastruktur. Mungkin akibat rakyat sudah tergusur masih terfitnah sebagai korban hoax memang kurang "sexy" untuk menjadi bahan pemberitaan ketimbang para penguasa terfitnah sebagai korban hoax.
NaasIbarat sudah jatuh masih tertimpa tangga, sungguh naas nasib rakyat terhoax yang sudah harus merelakan dirinya digusur atas nama pembangunan masih harus difitnah secara sistematis dan masif lewat hoax alias informasi bohong bahwa mereka adalah penyebab banjir, perampas tanah negara, warga liar, kaum kriminal, sampah masyarakat sehingga masyarakat tidak tergusur yakin bahwa rakyat tergusur memang hukumnya wajib untuk digusur alias dikorbankan demi kepentingan umum. Bahkan warga Bukit Duri yang de facto sekaligus de jure telah memenangkan gugatan mereka terhadap angkara murka penggusuran di Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri pun masih tetap diyakini bahwa rakyat tergusur adalah para kriminal perampas tanah negara yang hukumnya wajib tidak-bisa-tidak harus digusur. Para warga Kalijodo yang sama sekali bukan bandar judi, mucikari atau pelacur juga terpaksa harus mengikhlaskan gubuk mereka digusur atas nama pembangunan sebab Kalijodo secara dogmatis sudah distigmasisasi sebagai lokasi perjudian dan pelacuran akibat hoax demi membenarkan penggusuran atas nama pembangunan demi kepentingan umum.
TerburukHoax paling buruk akibat paling kejam adalah hoax yang sengaja secara sistematis dan masif direkayasa oleh kaum penindas secara bahkan tanpa segan melanggar hukum, HAM, UUD 1945, Pancasila, Agenda Pembangunan Berkelanjutan serta nurani kemanusiaan demi membentuk opini publik yang membenarkan penindasan terhadap rakyat yang tidak berdaya melawan penindasan.
[***](Penulis adalah anggota Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia yang Anti Hoax)
BERITA TERKAIT: