Aplikas "Toko Tani Indonesia Online" ini diresmikan oleh Kepala Badan Ketahanan Panga, Agung Heriadi di kantor Toko Tani Indonesia Center, Jalan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
Agung mengatakan aplikasi tersebut melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Toko Tani Indonesia (TTI) yang ada diseluruh Indonesia dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang yang berperan sentral yaitu sebagai penghubung antara pemasok dan TTI dalam suatu sistem data informasi berbasis online.
Aplikasi tersebut memuat informasi yang bisa diakses langsung antara lain, ketersedian informasi stok dari sisi Gapoktan dan TTI, kepastian pengiriman dan monitoring proses pengiriman dan jaminan kontuinitas pasokan.
"Manfaatnya bisa meminimalisasi biaya distribusi dan adanya kepastian harga, stok yang dapat dibeli masyatakat dan informasi akses lokasi TTI terdekat bagi masyarakat," kata Agung.
Hingga saat ini telah terbentuk 898 Gapoktan dan 2.433 TTI yang ada di 32 Provinsi. Pada 2017 Kementan telah mengkonsentrasikan Gapoktan ditujuh Provinsi yaitu Sumsel, Lampung, Jabar, Jateng dan NTB sebagai penyuplai beras, cabai dan bawang untuk TTI di Jabodetabek.
[san]
BERITA TERKAIT: