Dana Pramuka itu cair setelah Adhyaksa mengklarifikasi tentang dugaan dirinya menÂjadi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Berikut penuturan lengkap Adhyaksa kepada
Rakyat Merdeka:Apa perasaan Anda setelah anggaran rutin Pramuka cair dari yang sebelumnya dikabarkan dibekukan?Alhamdulillah saya bersyuÂkur dana Pramuka sudah cair. Namun Saya berharap untuk ke depannya dana untuk kegiatan Pramuka ini bisa turun jauh-jauh hari sebelum kegiatan dilakukan.
Kapan anggaran itu tuÂrun?
Sekitar seminggu sebelum pelaksanaan sudah ada. Tapi harus saya jelaskan ya, itu anggÂaran rutin, bukan anggaran untuk Raimuna (pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan Kwartir Gerakan Pramuka).
Terus anggaran untuk Raimunanya kapan?Kalau dana untuk Raimunanya belum ada. Tapi tadi siang (keÂmarin, red) Presiden menjelasÂkan kalau dirinya akan membanÂtu supaya dana Raimuna ini bisa segera cair, caranya Presiden bakal menyisipkan anggaran unÂtuk Raimuna melalui APBN-P. Beliau akan membantu untuk mencoba karena Pramuka ini sangat strategis.
Oh ya.. Dalam pertemuan itu, apa ada pembahasan tenÂtang tudingan Anda menjadi simpatisan HTI?Tadi saya yang inisiatif meÂnyampaikan itu ke Presiden.
Anda menjelaskan apa?Tadi itu saya sampaikan saja kepada Presiden bahwa saya datang di situ tahun 2013. Ketika saya sudah bikin surat resmi kepada Bapak Presiden dan saya hadir 2013 ketika HTI belum dilarang. Nah terus sekarang diÂviralkan ya ada-lah orang-orang yang enggak suka, biasa-lah. Kalau saya datang tahun 2013 di HTI bicara soal khalifah, kalau menurut ajaran agama saya di akhir zaman akan lahir Imam Mahdi akan berperang melawan orang yang jahat bermata satu, itu namanya Dajjal. Itu di akhir zaman. Itu pikiran saya waktu itu yang saya sampaikan. Tapi kan sekarang itu khilafah dikaitkan dengan gerakan radikal ISIS.
Mereka (ISIS) itu kan luar biaÂsa sehingga orang menjadi takut. Nah saya sampaikan dan Bapak Presiden mengerti kok. Bapak Presiden tahu saya sudah lama kenal dengan beliau. Saya naÂsionalis religius dari dulu. Dari segi keluarga, orang kakek saya dibunuh karena tahan Pancasila, bagaimana. Paman saya mantan Kepala Staf Angkatan Darat. Terus tadi saya sampaikan ke baÂpak Presiden, saya dapat Bintang Mahaputra Adipradana, kalau saya mati dimakamkan dapat jatah di Kalibata, taman makam karena bintang ini kan, Bapak Presiden pun tertawa. Masa saya mau mengkhianati ini.
Presiden sudah menerima penjelasan Anda itu?Dengan penjelasan beliau mau datang ke Raimuna, maka ini sudah menjelaskan bahwa Presiden mengerti dengan penÂjelasan saya. Saya kan sudah mengenal Bapak Presiden sejak lama, waktu saya menjadi menÂteri saya pernah berkunjung ke Solo waktu Beliau jadi walikoÂtanya.
Lalu bagaimana hubungan Anda dengan Menpora karÂena sebelumnya dikabarkan Menpora membekukan dana Pramuka?Ya tadi saya sampaikan juga ke Menpora, saya bilang ke beliau, kalau saya salah silakan ditegur saja, bisa langsung panggil saya. Biar bisa dijelaskan langsung oleh saya. Tapi itu semua sudah clear dengan beliau. ***
BERITA TERKAIT: