Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dirjen Hubud Temukan Kerusakan Di Katup Bahan Bakar Pesawat

Cek Lapangan Jelang Musim Mudik

Selasa, 30 Mei 2017, 10:26 WIB
Dirjen Hubud Temukan Kerusakan Di Katup Bahan Bakar Pesawat
Foto/Net
rmol news logo Menjelang arus mudik Lebaran 2017, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melaksanakan ramp check (pemeriksaan lapangan) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Minggu (28/5).

Hasilnya, Kemenhub me­nemukan sejumlah kerusakan di bagian valve (katup) ba­han bakar di salah satu maska­pai swasta. Ramp check yang digelar pukul 15.30 WIB ini, dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Agus Santoso bersama Direktur Navigasi Yudhisari Sitompul, Direktur Utama Airnav Indonesia Novy Rianto dan Senior GM PT Angkasa Pura (AP) II Soekarno Hatta, Suriawan Wakan.

Kegiatan ramp check dimulai dari ruang kontrol penerban­gan yang berada di Aerodrome Tower Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.

Pemeriksaan meliputi Area Control Center (ACC), Area Aerodrome Control (ADC) hingga Area Appoach Control (APP). Pengecekan selama set­engah jam itu demi memastikan kesiapan sarana dan prasarana dalam pelayanan navigasi pen­erbangan. "Semua sistem kon­trol berjalan baik," ucap Agus Santoso di lokasi.

Namun, Agus memberikan perhatian khusus bagi keaman­an menara kontrol pasca-me­ledaknya bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Tower ini sebetulnya merupakan tem­pat yang kritis. Biasanya, teroris itu menguasai pertama kali dari tempat di mana dia mengenda­likan pesawat terbang. Pilot itu kan patuhnya dengan ATC," jelasnya.

Bila sampai ATC bisa didudu­ki teroris dan tahu bagaimana cara mengontrol pesawat, maka sangat berbahaya. "Pengamanan sudah ada dua lapis. Militer siap dengan senapannya, sudah ready," tegasnya.

Usai dari Tower ATC, dilan­jutkan ke Terminal satu Bandara Soekarno-Hatta. Pemeriksaan difokuskan terhadap pesawat Lion Air, yaitu B 737-800 NG PK–LJR yang sedang parkir di apron. Pengecekan diawali dengan roda pesawat di bagian depan. Dirjen Hubud terlihat mengamati kondisi ban yang terlihat halus. Namun, setelah dicek berkali-kali, kondisi ban masih layak pakai. "Masih ba­gus, bisa digunakan," ujar Agus kembali.

Tidak ada masalah dengan pesawat pertama, pemeriksaan dilanjutkan ke pesawat kedua, yaitu Lion Air tipe B 737-800 NG PK-LJV tujuan Jakarta- Lombok. Kebetulan letak pesa­wat tidak terlalu jauh.

Saat itu, salah seorang teknisi maskapai Lion Air sedang melakukan pemeriksaan terhadap sayap pesawat. Lama mengotak-atik, Agus curiga dan ikut melakukan pemeriksaan selama beberapa menit. "Valve (katup) bahan bakar lagi dicek," ujar Ryo, salah satu teknisi Lion Air kepada Dirjen Hubud Agus Santoso.

Setelah mengecek beberapa saat, Agus berbincang-bincang dengan salah satu teknisi. "Harus segera diperbaiki," saran Agus dengan mimik serius.

Dia lantas menyarankan ke­pada teknisi Lion Air agar meng­gunakan sistem manual saat melakukan pengisian bahan bakar. "Biasanya, valve ini bisa dikontrol dengan cara otomatis maupun manual," ujarnya.

Dengan cara manual, lan­jutnya, para teknisi bisa mem­perkirakan secara akurat kebu­tuhan avtur selama penerbangan. "Kalau otomatis, dilakukan secara komputer," kata Agus.

Salah seorang teknisi Lion Air, Rio memastikan, valve bahan bakar pesawat Lion Air jurusan Jakarta-Lombok dalam keadaan baik dan tidak ada masalah. "Sudah kami perbaiki dan siap terbang," klaim Rio.

Belum puas, Dirjen Hubud Agus lantas naik ke pesawat un­tuk memeriksa dokumen lisensi pilot. Setelah berdiskusi cukup lama dengan salah seorang pilot, akhirnya Agus memastikan tidak ditemukan masalah berarti dalam pengecekan maskapai Lion Air. "Hasil rampcheck hari ini hanya kita temukan masalah-masalah yang minor saja," ucap Agus.

Agus menyebut, beberapa temuan saat pelaksanaan ramp check harus ditindaklanjuti dan diganti. "Soal falve-nya yang bocor. Kita kasih waktu yang bersangkutan," ujar Agus.

Agus mengatakan, ramp check dilakukan sebagai bagian dari upaya Kemenhub memastikan lancarnya layanan transpor­tasi publik dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017. "Kami sudah rampungkan seluruh kegiatan ramp check terhadap 532 unit pesawat," klaimnya.

Dia memastikan, seluruh pe­sawat yang nantinya melayani pemudik sudah siap beroperasi. "Tidak ada temuan kerusakan parah. Ada temuan kerusakan, tapi kecil sekali dan hari itu juga langsung dilakukan perbaikan," tandasnya.

Dengan tidak ditemukannya kerusakan parah pada pesawat, lanjut Agus, artinya tingkat kesa­daran operator penerbangan un­tuk merawat pesawatnya sudah tinggi. "Tidak ada pesawat yang digroundead, karena temuan ins­pektorat di pesawat sudah lang­sung diperbaiki," tandasnya.

Agus menambahkan, kegia­tan ramp check pesawat sudah dimulai sejak satu bulan lalu. Begitu juga terhadap 35 bandar udara yang tersebar di seluruh Indonesa. "Dari 35 bandara ini, 7 di antaranya adalah international airport, yang lainnya domestik," sebutnya.

Agus mengaku sudah mene­gur maskapai yang pesawatnya langganan rusak untuk mem­punyai cadangan pesawat yang cukup. "Sehingga, pelayanan penumpang tidak terganggu dan tidak menyebabkan keributan," tandasnya.

Selain itu, menurut Agus, selama musim Lebaran, jumlah tempat duduk yang disiapkan sebanyak 5.780.000 seat atau mengalami kenaikan 9,8 persen dari tahun 2016. "Masa angku­tan Lebaran 2017, sejak H-7 sampai H+7," sebutnya.

Untuk penerbangan luar neg­eri, kata dia, kapasitas reguler sebanyak 886.075 kursi den­gan prakiraan penerbangan tambahan 44.304 kursi. "Jadi, total kapasitas 930.379 kursi," tandasnya.

Sedangkan maskapai yang telah mengajukan penerbangan tambahan, menurut Agus, adalah Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Indonesia AirAsia Extra, Malaysia Airline, Singapore Airlines, Silk Air, Jetstar Asia Airways, dan Cathay Pacific.

Puncak arus mudik sendiri, lanjut dia, diperkirakan 23-24 Juni 2017, sementara untuk arus balik, yaitu 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2017. Agus juga memerintah­kan penggunaan pesawat tipe lebih besar untuk penerbangan berjadwal sebagai pengganti penerbangan tambahan.

Terkait pengamanan bandara pasca aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Agus men­gatakan, teroris saat ini sudah menyasar ke obyek-obyek vital transportasi, sebab di sana ter­dapat kerumunan masyarakat. "Kita wajib ekstra waspada dan melakukan pengamanan ekstra ketat sesuai aturan dan SOP yang berlaku," tegasnya.

Agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan di obyek-obyek vital itu, menurut Agus, perlu dilakukan tindakan preven­tif seperti peningkatan patroli gabungan, peningkatan di pe­rimeter daerah keamanan terba­tas bandar udara, menempatkan personel keamanan di gerbang-gerbang terluar dari obyek vital tersebut.

Latar Belakang
Masa Operasi Mudik Lebaran 2017 Mulai 15 Juni - 10 Juli

Kementerian Perhubungan melakukan ramp check terhadap transportasi pesawat menjelang arus mudik dan balik Lebaran.

Kemenhub menetapkan masa operasi mudik Lebaran mulai 15 Juni sampai 10 Juli 2017. Sebanyak 532 pesawat yang digunakan akan melayani pen­erbangan di 35 bandar udara (bandara). Selama 26 hari itu, diperkirakan masa puncak arus mudik dan arus balik akan ter­jadi mulai 22 Juni hingga 2 Juli 2017.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta selu­ruh armada angkutan mudik Lebaran 2017 ikut ramp check. Ramp check dilakukan, kata dia, agar moda transportasi angkutan Lebaran 2017 dalam kondisi aman dan meminimalisir terjadinya kecelakaan. "Safety adalah sebuah keharusan dalam transportasi, makanya kita minta agar dilakukan ramp check," ujar Budi.

Ia menargetkan, angka ke­celakaan lalu lintas saat musim mudik Lebaran tahun ini bisa berkurang. "Kalau bisa, zero accident," harap bekas Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II ini.

Selain itu, dia meminta kepada para pemudik yang mengguna­kan sepeda motor agar beralih menggunakan moda transpor­tasi angkutan umum lain. Yakni, yang lebih aman dan nyaman. Sebab, pemerintah memiliki program mudik gratis yang bisa diakses siapa pun dengan menggunakan sarana transpor­tasi umum. "Kita sudah siap­kan kendaraan mudik dengan menggunakan kapal, bus, dan kereta api. Bisa dimanfaatkan masyarakat," tandasnya.

Sementara, Branch Communication Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho menyatakan, pihaknya meneri­ma pengajuan 1.907 penerban­gan tambahan untuk melayani kebutuhan penumpang saat Lebaran 2017 dari perusahaan penerbangan. "Rencana pener­bangan tambahan tersebut untuk penerbangan domestik, baik keberangkatan maupun kedatan­gan," ujar Dewandono.

Sedangkan untuk interna­sional, kata dia, terdapat 16 extra flight. Terdiri dari delapan kedatangan dan delapan ke­berangkatan. Dewandono mem­prediksi, lonjakan penumpang saat Lebaran akan terjadi pada H-2 sebanyak lima persen. "Lalu untuk arus balik, akan ada kenai­kan sebesar enam persen yang terjadi pada H+6," sebutnya.

Untuk melayani penumpang selama arus mudik Lebaran, kata Dewandono, pihaknya telah melengkapi berbagai fasilitas pelayanan di Terminal 1, 2 dan 3. Untuk Terminal 1, telah terpasang sebanyak 32 X-ray, smoking area di 12 titik, 162 tempat toilet, sembilan titik nursery, 39 lokasi musala, trolley sebanyak 1.879 unit.

Kemudian 867 tempat sampah, 6.220 kursi, 3 rest area, 3 tem­pat kids zone, e-Kios 6 unit, 4 titik drinking water, 39 charger box, 136 check-in service dan kapasitas parkir yang mampu menampung 1.313 mobil dan 1.095 motor. "Selain itu, ter­dapat juga parkir inap dengan kapasitas 515 mobil di Terminal 1," jelasnya.

Sedangkan untuk Terminal 2, lanjut Dewandono, fasilitas telah dilengkapi dan tersedia diantaranya X-ray sebanyak 33 unit, smoking area 16, nursery 6, musala 43, Trolley 2.611, tempat sampah 838, kursi 7.274, rest area 30, kids zone 3, e-kios 6, drinking water 4, charger box 39, check-in service 136, dan kapasitas parkir yang dapat menampung 1.171 mobil serta 2.458 motor. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA