Acara dihadiri Ketua Fraksi PKB MPR Abdul Kadir Karding, pimpinan Badan Anggaran MPR Muhamad Lukman Edy, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, budayawan Melayu Riau Prof. Yusmar Yusuf, ketua DPRD dan ketua KPUD Provinsi Riau, serta ratusan undangan. Pagelaran menampilkan seni budaya asli Melayu seperti gurindam, syair, pantun dan puisi.
Dalam kesempatan itu, Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa Sosialisasi Empat Pilar MPR dilaksanakan untuk menjalankan perintah Undang-Undang 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang menugaskan MPR untuk menyosialisasikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Dia mengaku prihatin melihat keadaan masyarakat sekarang yang sudah sangat dipengaruhi kebudayaan luar, tidak ada lagi etika sopan santun di tengah masyarakat. Untuk itulah MPR melaksanakan secara masif sosialisasi empat pilar untuk membangkitkan kembali ke-Indonesiaan yang terkenal dengan sifat ramah, gotong-royong dan peka terhadap lingkungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dan MPR sudah melaksanakan berbagai macam pagelaran seni budaya sesuai dengan budaya di hampir seluruh daerah sebagai metode sosialisasi seperti seminar, ToT, diskusi dan seni budaya. Bertujuan untuk melakukan reaktualisasi terhadap nilai-nilai Pancasila dalam rangka internalisasi pemahaman terhadap Empat Pilar MPR kepada masyarakat," jelas Karding.
Ditambahkannya, sosialisasi melalui pentas seni budaya adalah salah satu bentuk apresiasi dan langkah konkrit MPR dalam upaya melestarikan warisan budaya.
Dalam kesempatan itu, di sela pagelaran seni budaya juga diadakan peluncuran buku biografi Lukman Edy yang diberi judul 'Sekali Layar Terkembang Tengok-tengok ke Belakang', karya Lina M Komarudin dan Ade Wiharso.
[wah]
BERITA TERKAIT: