Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Jakarta Institute sekaligus Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho saat membuka pameran gambar bertajuk “JakARTa Hari Ini” di Galeri Darmin Kopi, Jalan Duren Tiga Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa malam, 14 Oktober 2025.
Pameran yang digelar oleh Himpunan Pelukis Jakarta (Hipta) ini menjadi bagian dari rangkaian Road to 40 Tahun Perjalanan Hipta, dan berlangsung hingga 22 Oktober 2025.
"Jakarta adalah kota yang keras, padat, tapi juga hidup dan dinamis. Lewat pameran ini, masyarakat diajak melihat Jakarta dari sisi yang berbeda, melalui kepekaan para pelukis menangkap denyut kota yang selalu berubah," kata Agung.
Agung menegaskan, kota yang sehat adalah kota yang peduli, memberi ruang untuk berekspresi, dan menjaga warganya --lahir dan batin. Seni, menurutnya, memiliki peran penting untuk menyembuhkan, menyadarkan, sekaligus menyatukan.
Agung juga menilai konsistensi Hipta dalam berkarya hingga menjelang usia ke-40 merupakan bentuk nyata cinta terhadap kota Jakarta. Ia berharap Pemprov DKI Jakarta, khususnya melalui Dinas Kebudayaan, dapat memberikan perhatian lebih dan dukungan bagi para seniman.
Akan luar biasa, lanjutnya, jika karya-karya Hipta bisa tampil di Balai Kota, Taman Ismail Marzuki, museum, atau ruang-ruang publik strategis lainnya. Jakarta sebagai kota global perlu menunjukkan bahwa seni dan senimannya dihargai dan sejahtera.
BERITA TERKAIT: