Program dengan nama lengkap Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) ini sudah berjalan sejak akhir tahun 2016 lalu.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, dia tiap hari mengecek perkembangan sapi di seluruh Indonesia.
"Aku cek pagi sore, aku tahu semua berapa sapi yang bunting, birahi, dan pacaran. Harus dimonitor setiap hari," kata Amran saat menyampaikan arahan dalam acara Panen Raya dan Serap Gabah, di Kelurahan Sepe'e, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).
Menteri asal Bone ini pun meminta agar semua sapi betina di Barru dibuat bunting.
"Tahun ini harus bunting semua, tulis di pahanya "bunting". Nggak boleh sapi betina nggak bunting. Ini kampung aku, kalau nggak bunting, awas! Buntingkan semuanya!" kata Amran, yang masa kecilnya tinggal di Barru.
Sebelumnya, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barru melaporkan, baru 60 persen dari 28 ribu sapi betina yang bunting di daerahnya.
Diketahui, Kementan menargetkan Indonesia pada tahun 2026 akan swasembada protein, dan tahun 2045 menjadi lumbung pangan dunia. Salah satu untuk menunjang itu adalah dengan program Upsus Siwab.
Pada program Upsus Siwab ada namanya inseminasi buatan alias IB. IB ada ternak sapi merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi.
Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak.
Data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan hingga Februari 2017, sudah ada sekitar 156 ribu sapi yang bunting di seluruh Indonesia.
[ian]
BERITA TERKAIT: