Kerja Sama Pengembangan UKM Indonesia-Arab Saudi

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Sabtu, 04 Maret 2017, 10:50 WIB
<i>Kerja Sama Pengembangan UKM Indonesia-Arab Saudi</i>
Net
KUNJUNGAN Raja Salman Bin Abdul Al Saud ke Indonesia membawa suasana gemerlap yang memang luar biasa mempesona. Namun kegemerlapan dikuatirkan rawan menutupi kenyataan yang tidak terlalu gemerlap di persada Nusantara masa kini.  

Pada kenyataan masa kini, memang Tanah Air Angkasa kita sedang dirundung awan gelap kesenjangan sosial yang makin memperbesar jurang kesenjangan antara mereka yang mahakayaraya dengan mereka yang mahapapamiskin. Bahkan demi menambah kenyamanan bagi mereka yang beruntung mampu memperkayaraya diri secara berlimpah terpaksa kerap kali rakyat miskin dan pedagang kaki lima mengikhlaskan diri mereka untuk digusur.

Syukur Alhamdullilah, di tengah berita serba gemerlap ternyata ikut terberitakan pula bahwa Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga melakukan penandatangan kerja sama mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan otoritas UKM Kerajaan Arab Saudi di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 1 Maret 2017 sebagai hari pertama kunjungan Raja Salman ke Indonesia.

Dalam penandatanganan tersebut ada enam poin utama terkait kerja sama pengembangan UKM antara Indonesia dan Arab Saudi. Pertama, pertukaran informasi mengenai program-program UKM. Kedua, pertukaran tenaga ahli. Ketiga, fasilitasi kerja sama dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saing UKM.

Keempat, kerja sama pelatihan vokasional dan manajerial, kelima memfasilitasi kerja sama UKM menyediakan informasi, peluang-peluang. Keenam, dukungan untuk UKM dalam mengakses pasar di kedua negara.

Penandatanganan kerja sama tersebut disaksikan langsung oleh tidak kurang dari Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud. Tujuan kerja sama ini adalah untuk mendorong dan memberikan kontribusi bagi pembentukan hubungan yang saling menguntungkan dalam pengembangan UKM antara ke dua belah pihak.

Mengingat kemampuan jumlah penduduk di Indonesia lebih besar ketimbang Arab Saudi sehingga dengan sendirinya jumlah UKM di Indonesia juga pasti lebih besar ketimbang Arab Saudi sementara jumlah kekayaan yang dimiliki kerajaan Arab Saudi juga lebih besar dari APBN Republik Indonesia maka dapat diasumsikan bahwa pihak yang relatif lebih diuntungkan secara kualitas dan kuantitas dalam kerja sama pengembangan usaha kecil dan menengah antara kedua negara adalah Indonesia.

Kebetulan saya pribadi mengenal AAGN Puspayoga sebagai seorang menteri dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi yang benar-benar mau dan mampu menghayati tugas pengabdian bagi negara, bangsa dan terutama rakyat. Saya merasakan ketulusan dalam perhatian dan kepedulian sang Menteri Koperasi dan UKM, mantan Ketua DPRD Denpasar, Walikota Denpasar serta Wakil Gubernur Bali, terhadap UKM.

Kerendahan hati Puspayoga menyebabkan saya sering lupa bahwa beliau adalah seorang bangsawan tidak kurang dari seorang cicit  Raja Badung Tjokorda Ngurah Made Agung yang gugur dalam Puputan Badung 20 September 1906.

Maka dapat diharapkan bahwa Menteri Koperasi dan UKM akan benar-benar dengan penuh kesungguhan dan ketulusan sanubari dan nurani mengejawantahkan enam titik utama kesepakatan kerja sama pengembangan usaha kecil dan menengah Indonesia-Arab Saudi demi mempersempit jurang kesenjangan sosial di persada Nusantara sebagai bagian hakiki perjuangan bangsa Indonesia meraih cita-cita terluhurnya yaitu masyarakat adil dan makmur. [***]

Penulis adalah pemrihatin kesenjangan sosial

< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA