WAWANCARA

Patrika S Andi Paturusi: Waspadalah! Kekerasan Fisik, Seksual Dan Bullying Terhadap Anak Jadi Ancaman Serius

Kamis, 22 Desember 2016, 09:05 WIB
Patrika S Andi Paturusi: Waspadalah! Kekerasan Fisik, Seksual Dan Bullying Terhadap Anak Jadi Ancaman Serius
Patrika S Andi Paturusi/Net
rmol news logo Peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember, diharapkan dapat mengembalikan peran ibu yang selama ini kerap terabaikan. Di tengah perkembangan zaman saat ini, banyak ibu rela meninggalkan rumah demi karier.

"Hal itu terkadang menyebabkan berkurangnya peran ibu dalam tumbuh kembang sang anak," tutur Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Anak Dan Remaja Indonesia (Gempari), Patrika S Andi Paturusi.

Menurut Anggie, sapaan Patrika, selain peran ayah, dalam sebuah keluarga harus memiliki seorang ibu yang cemerlang agar dapat mendidik anak-anak yang berkualitas. Berikut petikan wawancaranya;

Apa salah, Ibu berkarir dan menitipkan anaknya bersama asisten rumah tangga?
Sebelum jawab itu, saya ingin mengucapkan selamat Hari Ibu bagi seluruh ibu yang ada di Indonesia. Semoga kita sebagai kaum ibu tidak pernah kehabisan kesabaran dan kemauan untuk terus memberikan pendidikan positif kepada anak-anak kita.

Soal ibu atau perempuan karier,tidak ada yang salah. Namun, ibu yang juga menjadi wanita karier dituntut lebih profesional dalam menjalankan perannya dalam keluarga. Sama seperti profesional dalam peker­jaannya.

Anda bilang Ibu juga ditun­tut cemerlang, maksudnya?

Ibu dengan menggunakan kekuatan cintanya dalam men­didik sang anak harus mampu membagi waktu antara peker­jaan kantor dan tugas di rumah, perhatian khusus juga wajib diprioritaskan untuk sang buah hati. Agar sang anak dapat tum­buh dan berkembang dengan sehat.

Selain itu...
Ibu juga dituntut peka dengan perubahan perilaku dan tumbuh kembang anak. Perhatian ibu terhadap prilaku kebiasaan anak ini penting guna mengantisipasi kemungkinan terburuk adanya perilaku kekerasan terhadap anak, yang bisa saja itu di­lakukan asisten rumah tangga. Sekarang kan banyak kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan asisten rumah tangga. Bahkan ada anak jadi korban hingga meregang nyawa.

Apakah itu masuk seba­gai ancaman serius terhadap anak?

Iya, ancaman itu sudah sangat nyata di depan mata kita, setiap hari kita temukan aksi kekerasan fisik, bahkan seksual terhadap anak, kasus bullying dan masih banyak lagi kasus-kasus memi­lukan menimpa anak-anak kita.

Semua itu menunjukan bah­wa kondisinya sudah mempri­hatinkan, sehingga memerlukan perhatian semua pihak baik orang tua, masyarakat, guru, pe­jabat, dan lainnya. Harus peduli untuk segera melindungi anak-anak kita sehingga tidak ada lagi penelantaran, pengabaian, tidak ada kekerasan, dan ber­bagai hal-hal yang melanggar hak anak.

Pesan anda di Hari Ibu ini?
Seluruh kaum ibu di mana pun mari di Hari Ibu ini, kita jadikan momentum mening­katkan kepedulian kita terh­adap anak-anak kita, anak-anak Indonesia.

Stop kekerasan terhadap anak juga perlu digaungkan kembali mengingat kekerasan terhadap anak justru semakin meningkat. Jangan sampai ada lagi anak-anak yang menjadi korban.

Hari ini kami dari Gempari, bergabung juga pengurus Yayasan Jenggala Center tengah melakukan pemulihan trauma kepada Korban Bencana di Aceh, pada anak-anak khusus nya. Dengan konseling yang kami adakan di Aceh ini, semoga bisa membantu meringankan beban psikologis, rasa sedih yang mereka hadapi pasca gempa. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA