Menurut pendiri Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA dalam analisa tutup tahun LSI, putaran pertama sentimen anti Ahok ini kurang perkasa karena sentimen ini terpecah kepada dua kubu: ke kubu Agus dan ke kubu Anies. Dalam proses hukum, jelas Denny JA, posisi Ahok sekarang bukan lagi tersangka, tapi sudah naik menjadi terdakwa. Untuk inkrah sampai keputusan hukum final di tingkat Mahkamah Agung, butuh waktu tahunan. Dalam posisinya sebagai terdakwa, Ahok pun tak bisa menjabat gubernur sebagaimana merujuk pada pasal 83 UU Pemda, UU 23/2014.
"Seandainya Ahok, katakanlah dibantu oleh the Avengers: Spiderman, Iron Man plus dibantu pula oleh Superman dan Batman, mampu mengubah sentimen anti Ahok dalam waktu cepat agar menang pilkada, label terdakwa ini tetap membuatnya tak bisa menjabat gubernur lagi," tegas Denny JA.
Tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap analisa komprehensif Denny JA, saya pribadi memiliki keyakinan beda dari beliau. Saya yakin Ahok sulit dikalahkan di Pilkada 2017. Keyakinan saya memang tidak berdasar analisa seilmiah analisa pendiri LSI nan komprehensif itu sebab hanya berdasar pengamatan organoleptik subyektif dengan sedikit bumbu spiritual terhadap fenomena Ahok.
Saya melihat fakta bahwa Ahok sejak mulai digadang-gadang menjadi Gubernur Jakarta bukan sekadar akibat Jokowi menjadi presiden namun benar-benar dipilih oleh rakyat, de facto sudah didukung tim pendukung luar biasa piawai dalam membentuk opini publik dengan optimal mendayagunakan segenap metode pemasaran termasuk rekayasa pembentukan opini publik lewat media massa maupun media sosial. Tim pendukung Ahok memiliki kesaktian marketing luar biasa dahsyat sehingga mampu memasarkan produk buah durian seolah beraroma jeruk atau sebaliknya jeruk seolah beraroma durian, tergantung kehendak pihak pengguna jasa marketing. Tim pendukung Ahok makin dahsyat sebab didukung oleh laskar buzzer beraji Chandra Birawa patah-satu-tumbuh-seribu plus semangat rawe-rawe-rantas-malang-malang-putung siap menghabisi mereka yang dianggap potensial mengendala laju perjalanan Ahok menuju B-1 yang bahkan konon disusul tahta RI-1 .
Tim pendukung Ahok makin digdaya akibat konon didukung dana entah dari mana dalam jumlah seolah tanpa batas sehingga mampu menyesuaikan anggaran ke kebutuhan, bukan sebaliknya. Contoh The Avengers plus Superman-Batman yang digunakan Denny JA memang dramatis dan sesuai selera kelas menengah masa kini, namun menurut saya: The Avengers plus Superman-Batman ditambah sinergi Gatotkaca-Wisanggeni-Sukrosono-Anoman pun sulit mengungguli kesaktian Tim Pendukung Ahok. Saya yakin bahwa yang mampu menggagalkan Ahok pada Pilkada 2017 hanya Kehendak Yang Maha Kuasa. Di alam demokrasi kita memang berhak memiliki kehendak masing-masing namun marilah kita bersama senantiasa sadar atas keterbatasan kemampuan diri kita sebagai sekadar manusia biasa maka sewajibnya meletakkan kehendak diri kita masing-masing di bawah Kekuasaan Kehendak Yang Maha Kuasa.
Penulis sepenuhnya tunduk kepada kehendak Yang Maha Kuasa
BERITA TERKAIT: