Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kantor DPP FPI Nyaris Tertutup Kardus Air

Melihat Persiapan Aksi 2 Desember

Jumat, 02 Desember 2016, 09:42 WIB
Kantor DPP FPI Nyaris Tertutup Kardus Air
Foto/Net
rmol news logo Sehari sebelum unjuk rasa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kantor Front Pembela Islam (FPI) dijaga ketat.

Hari menjelang sore, jam menunjukkan pukul 15.00 WIB. Ali sibuk menelepon seseorang. Selang beberapa menit kemu­dian, Koordinator Kemanusiaan DPP FPI ini menutup telepon­nya. Tak berselang lama. hand­phonenya kembali berdering.

"Ini tim lapangan meminta bantuan logistik 1000 boks nasi yang akan dikirim ke Masjid Al Markas, Tanah Abang," ujar Ali di Kantor DPP FPI di Tanah Abang, Jakarta, kemarin.

Kesibukan pria yang akrab disapa Habib ini terlihat jelas. Pria yang mengenakan baju koko warna gelap ini, terus mondar-mandir di depan markas FPI yang berada di Jalan Petamburan III, Nomor 17, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejurus kemudian, datang satu warga yang tiba-tiba memberi­kan amplop warna putih beru­kuran kecil kepadanya. "Ini Pak, untuk bantuan aksi besok," ujar pria itu sambil berlalu pergi.

Penasaran, Ali berjalan terburu-buru menghampiri pria bertubuh subur ini. "Ini dari siapa Pak. Akan kita catat," tanya Ali kepada bapak setengah baya itu. "Catat saja dari hamba Allah," ujar pria yang mengenakan jaket hitam itu sambil terburu-buru pergi.

Ali bercerita, beberapa hari ini bantuan dari segenap warga Indonesia tidak henti-hentinya diberikan kepada FPI selaku koordinator GNPF MUI. "Ada yang menyumbang uang, jas hujan, nasi kotak, air mineral. Kami tampung semua, karena dari umat untuk umat," ujar Ali dengan wajah sumringah.

Ali tidak sendirian, ratusan orang juga ikut memadati kantor FPI. Mereka kompak mengena­kan seragam putih dengan logo FPI. Sebelum masuk markas salah satu ormas Islam itu, pengunjung disambut dengan spanduk besar yang dipasang di depan gang. Isinya, "Ahlan Wa Sahlan Para Mujahid dalam Aksi Bela Islam III".

Tidak hanya satu, tapi dua spanduk sekaligus juga dipasang di tengah-tengah gang. Spanduk berwarna merah putih itu bertu­liskan, "Persatuan Tanpa Penista Agama".

Tak jauh dari spanduk tersebut, Markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI berdiri. Markasnya tidak terlalu besar, namun dua lantai. Di depan bangunan ber­wana putih itu, penuh ratusan dus air mineral yang ditata rapi hingga nyaris menutupi markas. "Ini bantuan dari hamba Allah yang akan disalurkan kepada peserta aksi besok," ujar Ali.

Di depan bangunan ini juga tertumpuk gunungan barang yang dibungkus dalam karung plastik. "Itu jas hujan bantuan dari hamba Allah, juga akan disalurkan untuk aksi 2 Desember," ujarnya.

Tak jauh dari kantor FPI, berdiri rumah Ketua FPI Habib Rizieq. Namun, tidak sembarang orang bisa memasuki rumah dua lantai itu karena dijaga ketat beberapa anggota FPI. Hanya pihak-pihak yang berkepentin­gan yang bisa memasuki rumah di dalam gang sempit itu.

Ali mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan diri den­gan baik untuk persiapan aksi super damai di lapangan Monas, hari ini. "Segala logistik sudah kami siapkan. Peserta aksi tidak perlu khawatir kekurangan," kata dia.

Pria bertubuh gempal itu mengatakan, menjelang aksi unjuk rasa, pengamanan di sekitar kantor FPI memang diperkatat untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Ketat tapi santai. Jadi tidak perlu dilebih-lebihkan," ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi Ketua FPI Habib Rizieq pun sehat dan siap untuk memimpin aksi yang akan berpusat di Lapangan Monas ini.

Sementara, Sekjen DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin mengatakan, aksi super damai ini akan dikawal khusus pasukan FPI yang berasal dari sejumlah daerah. "Ada 50 pasukan khusus dari FPI Riau sudah berangkat ke Jakarta, sejak Rabu (30/11). Nanti mereka akan gabung dengan teman-teman dari Sumut dan Aceh yang sudah nginap di Masjid Al Ishlah," ujar Novel.

Novel menjelaskan, pasukan itu akan ditugaskan untuk mengawalaksi di Monas. Pasukan ini nantinya akan memantau pergerakan umat yang berdemo dan mengevakuasi jika ada peserta yang butuh bantuan. "Mereka akan bergabung dengan pasukan keamanan, baik dari TNI dan Polri agar aksi ini tertib," ucapnya.

Pasukan khusus ini, lanjut dia, akan mengantisipasi berbagai provokasi atau penyusup yang mendompleng aksi yang direncanakan akan diikuti ratu­san ribu umat Islam itu.

Sedangkan Panglima GNPF-MUI Munarman menegaskan, Aksi Bela Islam jilid III yang akan digelar di Monas, akan sangat jauh dari perilaku makar atau penggulingan pemerintahanyang sah. "Aksi kami tetap menuntut Ahok ditahan. Jangan dipelesetkan ke isu yang lain," pinta Munarman.

Dia menyatakan, aksi tersebut akan berlangsung damai tanpa mengganggu ketertiban umum. "Aksi 411 kan dilakukan usai Salat Jumat. Kalau 212 aksinya dari pagi, pukul delapan. Nanti ada Salat Jumat di tengah-tengah," tutupnya.

Sedangkan Komandan Pasukan Asmaul Husna, AKBP Arif Rachman mengatakan, kepolisian akan kembali menerjunkan pasukan Asmaul Husna. "Jumlahnya sama seperti aksi 4 November, yaitu 499 orang. Mereka adalah gabungan pasu­kan Brimob Polda Jawa Barat, Polda Banten dan Polres Jakarta Timur," ujar Arif.

Menurut Arif, pasukan tersebuttidak hanya berada di baris ter­depan, namun, mereka akan berbaur menjadi satu dengan peserta demo sambil melakukandzikir dan doa. "Pasukan Asmaul Husna akan mengenakan seragam polisi yang dilengkapi dengan peci dan sorban," sebutnya.

Dengan adanya pasukan itu, dia berharap, aksi ini akan sejuk. "Dengan berzikir, maka Allah SWT akan ikut menjaga, me­nyelamatkan dan melindungi se­luruh peserta istighosah dan doa untuk negeri," tuturnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA