Golkar berharap proses perÂgantian ini tuntas dalam dua pekan. Maka jalan ke arah itu pun terus digeber. Elite Golkar langsung rapat dengan Fraksi Partai Golkar. Kemarin, secara resmi DPP Partai Golkar dan Fraksi Partai Golkar mengirimÂkan secara resmi pergantian ketua DPR itu ke pimpinan DPR. Mekanismenya memang seperti itu. Setelah itu pimpinan DPR rapat, lalu dibawa ke Badan Musyawarah, lalu diparipurnakan.
Kenapa Golkar mengganti ketua DPR? Kepada
Rakyat Merdeka, Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid bicara blak-blakan. Berikut kutipannya:
Sejak kapan muncul ide Novanto jadi ketua DPR lagi?Begini ya, yang pertama yang harus saya jelaskan Pak Novanto sejak terpilih menjadi ketua umum tak pernah berambisi, tak pernah punya nafsu dan kasak-kusuk agar dirinya bisa kemÂbali menjadi ketua DPR. Beliau sejak terpilih menjadi ketum terus melakukan konsolidasi ke daerah-daerah, dan hasilnya Alhamdulillah sekarang Golkar semakin solid, bahkan di beberaÂpa survei Golkar sudah berada di posisi kedua sekarang ini.
Lalu siapa yang punya andil besar mengajukan Novanto jadi ketua DPR?Bagi kami, pengurus dan kader di seluruh Indonesia, ketum itu simbol partai yang harus dijaga karena dia adalah marwah dan wibawa partai.
Sebelumnya, tentu publik sudah tahu bagaimana beratnya ketum kami selalu dikaitkan dengan kasus "papa minta saÂham" yang dilaporkan sauÂdara Sudirman Said ke Badan Kehormatan DPR.
Belakangan, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa dokumen yang dijadikan bahan persidangan di MKD itu tak bisa dijadikan alat bukti hukum alias
ilegal, lalu kemudian MKD juga menggelar sidang untuk mengembalikan nama baik, harÂkat dan martabat Pak Novanto terkait kasus itu.
Nama baik Novanto sudah dipulihkan, apa belum cukup bagi Golkar?Bagi kami, dengan kembalÂinya Pak Novanto sebagai ketua DPRmerupakan cara yang pas untuk mengembalikan nama baik, wibawa dan martabat Pak Novanto.
Biar rakyat di seluruh Indonesia, juga kader-kader kami di pusat dan daerah tahu, bahwa Pak Novanto sama sekali tidak bersalah dalam kasus "papa minta saham" itu. Sehingga kasus itu tak bisa lagi dipakai alasan lawan-lawan politik unÂtuk mendiskreditkan Golkar juga ketum kami.
Tidak ada alasan politis di balik keputusan itu, misÂalnya menyingkirkan Ade Komarudin yang di Munas lalu jadi lawan Novanto?Oh tidak ada alasan seperti itu. Alasan kami ya itu tadi hanya satu: mengembalikan nama baik pa Novanto sebagai simbol partai. Bagi kami, saudara Ade juga kader terbaik, tidak ada kesÂalahan yang membuat Ade harus diganti, tapi sebagai kader Ade pasti memahami kondisi ini.
Anda yakin Ade tak akan melawan?Saya yakin, saudara Ade bisa memahami alasan dan kondisi ini.
Apa ada intervensi dari pihak lain, misalnya pemerÂintah?Saat Pak Jokowi ketemu denÂgan Pak Novanto, kepada media Pak Jokowi menyatakan tidak ikut campur, soal ini urusanÂnya Golkar. Dan, saya pastikan tidak ada intervensi apapun dari siapapun di luar Golkar yang pengaruhi keputusan ini.
Ada yang takut, pergantian ini akan bikin gaduh... Anda setuju?Tidak akan bikin gaduh. Ini kan konstitusional, ada aturanÂnya. Tidak ada UU yang kita langgar. Jadi normal-normal saja.
Sebaliknya ini akan gaduh kalau teman-teman di Senayan yang bikin gaduh. Tapi saya yakin, teman-teman dari fraksi lain juga bisa memahami hal ini. Jadi tidak mungkin mereka akan bikin kegaduhan.
Oya, Anda terlihat kemarin ke Istana, apa yang dibicaraÂkan dengan Jokowi?Saya melanjutkan apa yang sudah dibicarakan Pak Novanto dengan Pak Jokowi. Seusai berÂtemu Pak Jokowi, Pak Novanto selalu menyampaikan hasil pertemuannya ke kita di DPP, sehingga komunikasi kita begitu luwes di antara para pengurus.
Saat bertemu Novanto, Jokowi senang dengan dukungan Golkar. Respons Anda?Ya kita bersyukur juga keÂhadiran Golkar dirasakan Pak Jokowi. Prinsipnya bagi kami, setelah Golkar menyatakan mendukung pemerintah dan mencapreskan Pak Jokowi di Pilpres 2019, kita akan all out mendukung, mensukseskan dan mengawal pemerintahan sampai tuntas, tanpa embel-embel apalagi syarat-syarat tertentu. ***
BERITA TERKAIT: