Saat ini, ia tengah menggagas program kemitraan pendanaan tanpa pengembalian, khususnya untuk startup (usaha rintisan) digital. Dia punya mimpi besar kelak pada 2020 Indonesia bisa menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Apa saja langkah yang akan ditempuh Triawan Munaf dalam mewujudkan mimpinya itu, beriÂkut penuturannya;
Apa sih kendala ekonomi kreatif di Indonesia saat ini? Masalah akses, kemudahan mendapatkan dana.
Kabarnya, Bekraf memÂfasilitasi permodalan untuk ekonomi kreatif. Ada berapa banyak yang dialokasikan? Iya, tahun ini kami targetkan Rp 500 miliar pinjaman berbenÂtuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dialokasikan ke pelaku ekonomi kreatif (yang salah satunya startup digital).
Apa cukup dengan alokaÂsi permodalan segitu untuk memajukan ekonomi kreatif? Kalau KURsih Rp 500 milÂiar sementara untuk ekonomi kreatif. Tapi yang kita mau kan bukan itu, yang kita mau adalah kemitraan. Atau ada kemitraan pemerintah yang mungkin sanÂgat meringankan gitu lho.
Maksudnya? Kami sebenarnya lebih suka kalau nanti ada regulasi pendaÂnaan langsung dari Bekraf untuk startup tanpa harus ada pengemÂbalian. Kalau startup-nya gagal, itu risiko.
Itu kapan realisasinya? Tapi untuk ke situ tentu ada prosedur yang harus dilewati, harus banyak diskusi.
Ada semacam koordinasi dengan OJK? Iya sama OJK, karena merekaselain menjadi semacam penghimpun, menjadi pengatur reguÂlasi, apakah deregulasi atau ditambah regulasi baru. Jadi mereka yang melihat secara langsung.
Itu untuk memberikan kesempatan bagi para inovator teknologi.
Target alokasi pendanaan untuk berapa startup sih? Sebisa mungkin. Nggak diÂbatasin. Ini baru di-launch keÂmarin, kita yang akan kerja keras untuk itu.
Yang sudah bermitra atau di bawah binaan Bekraf ada berapa startup? Sebanyak mungkin. Kita sih nggak tahu angkanya, kan ada asosiasinya. Asosiasi itu nanti yang akan bekerja sama dengan kita.
Harapan Anda? Kami berharap industri kreÂatif dan digital dapat berjalan beriringan dan terus dikembangÂkan sehingga dapat mewujudÂkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. ***
BERITA TERKAIT: