Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MPR Gelar Sosialisasi Empat Pilar Di Desa Bhinneka Tunggal Ika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 22 Oktober 2016, 08:10 WIB
MPR Gelar Sosialisasi Empat Pilar Di Desa Bhinneka Tunggal Ika
Foto/Humas MPR
rmol news logo Riau adalah salah satu daerah di pulau Sumatera yang pada era orde baru menjadi wilayah penempatan para transmigran dari pulau Jawa. Saat ini transmigran asal pulau Jawa yang umumnya berkebun kelapa sawit itu sudah menyatu dengan masyarakat "Ranah Melayu Riau".

Di daerah inilah MPR bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar menyelenggarakan pergelaran seni budaya menjadi salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara).

Tepatnya, Jum'at malam (21/10), MPR menyelenggarakan pagelaran seni budaya wayang kulit di halaman KUD Desa Sumber Makmur, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan dalang Ki Sigit Djono Saputro (dalang asal Cilacap Jawa Tengah) yang menampilkan lakon "Wahyu Kamulyan". Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya disaksikan masyarakat asal Jawa tapi juga disaksikan masyarakat Melayu setempat.

Hadir pada pagelaran tersebut beberapa Anggota MPR diantaranya: Muhammad Idris Laena (Fraksi Partai Golkar), Achmad Mustaqim (Fraksi PPP), dan Intsiawati Ayus (Kelompok DPD). Sementara dari pemerintah daerah hadir Asisten I bidang Pemerintahan Kampar, Ahmad Yuzar, para anggota DPRD, Kapolres, Dandim, tokoh masyarakat dan ratusan warga dari berbagai pelosok Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Tujuan dari pementasan seni budaya wayang kulit ini, seperti disampaikan oleh ketua panita pelaksana, Purwadi yaitu untuk melakukan reaktualisasi terhadap nilai-nilai Pancasila, dalam rangka internalisasi pemahaman terhadap Empat Pilar MPR kepada masyarakat, sosialisasi melalui pagelaran seni budaya adalah salah satu bentuk apresiasi dan langkah konkret MPR dalam upaya melestarikan warisan budaya, khususnya wayang kulit yang telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia dan MPR sudah melaksanakan berbagai macam pagelaran seni budaya sesuai dengan budaya daerah masing-masing dihampir seluruh daerah sebagai metode sosialisasi.

Ahmad Yuzar yang mewakili Bupati Kampar dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada anggota MPR yang hadir pada pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan di desa kecil seperti Sumber Makmur.

"Ini baru kali pertama di desa kami diadakan pagelaran yang dilaksanakan lembaga negara, kami sangat terhormat, MPR RI mau menyambangi desa terpencil di pelosok Riau ini yang juga terkenal dengan nama desa Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Sementara Muhammad Idris Laena mewakili Pimpinan MPR RI dalam sambutan tertulisnya menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Kampar yang bersedia melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR melalui pagelaran ini, dan menyampaikan bahwa MPR pada tanggal 1Juni 2016 lalu melaksanakan peringatan pidato Bung Karno di Gedung Merdeka, Bandung dan pada peringatan itu Presiden RI Jokowi menandatangani keputusan Presiden No. 24/2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

"Untuk itu marilah kita maknai hari lahir Pancasila itu dengan merawat, menjaga, memelihara, dan merangkul semua lapisan masyarakat termasuk melestarikan seni budaya yang kita miliki untuk memperkuat Empat Pilar MPR RI," ajak politisi Partai Golkar itu.

Tepat pukul 21.30 WIB pagelaran segera dimulai dengan ditandai penyerahan tokoh wayang oleh Idris Laena kepada dalang Ki Sigit Djono Saputro yang mengangkat lakon "Wahyu Kamulyan".

"Saya berharap agar masyarakat bisa mengambil hikmah dan pelajaran baik dan positif dari lakon yang dipentaskan," pungkas Idris Laena. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA