Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut, pelaku penembakan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak itu, sering melakukan penyerangan polsek dan polres di wilayah Papua. Polri pun sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Sudah (teridentifikasi) kelomÂpok-kelompok yang melakukan penyerangan terhadap polres dan polsek," kata Badrodin.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut, pelaku berasal dari Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) pimpinan Lekagak Telenggen. "Dia itu Panglima TPN-OPM Kodap-XII Sinak, Yambi. Tim gabungan intelijen bersama TNIdan Polri terus memantau pergerakan dan melakukan deteksi kemungkinan pelarian kelompok TPN-OPM Telenggen," kata Sutiyoso kepaÂda
Rakyat Merdeka, kemarin.
Bagaimana kronologis perisÂtiwa penyerangan tersebut, beriÂkut penjelasan bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
Empat pekerja tewas akibat serangan pekan lalu di Papua, bisa dijelaskan kronologinya?Aksi penyerangan itu terjadi Selasa, 15 Maret 2016 jam 13.45 WIT. Lokasinya di Jalan Trans Sinak -Tiom, Desa Agenggen, Distrik Sinak, Puncak, Papua. Pekerja PT MWT sedang mengerjakan proyek jalan antara Sinak Kabupaten Puncak menuÂju Mulia Kabupten Puncak Jaya.
Penyerangannya seperti apa?Dilakukan dalam bentuk penembakan terhadap karyawan PT MWT.
Selain itu?Ada juga pembakaran terhadap 1 unit excavator dan 1 unit bulldozer milik perusahaan.
Sudah ada data mengenai para korban?Akibat serangan tersebut, korÂban meninggal dunia tiga orang. Anis Tiku (Manajer Proyek PT MWT), David (Operator Excavator); dan Andi (Operator Bulldozer). Korban Luka kritis yaitu Daud (Helper Bulldozer). Kerugian materilnya dua alat berat terbakar, satu excavator dan satu bulldozer.
Berapa orang yang melakuÂkan penyerangan?Diperkirakan dilakukan sekiÂtar 15 orang.
Dari kelompok mana?Yang sudah kami deteksi, serangan dilakukan kelompok TPN-OPM pimpinan Lekagak Telenggen.
Senjata yang digunakan?Ada sekitar 10 pucuk.
Sudah diketahui motifÂnya?Berdasarkan penelusuran, kejadian itu kemungkinan beÂsar dilatarbelakangi penolakan PT MWT terhadap pungutan liar kelompok TPN-OPM.
Perusahaan lain selalu memÂberikan pungli?Selama ini perusahaan lain yang beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya memberikannya.
Sejauh ini pelaku penembakan sudah ada yang ditangkap?Sampai saat ini belum ada. Masih dalam pengejaran aparat Kepolisian dibantu TNI.
Beberapa hari belakangan, isu akan ada operasi militer di Papua berkembang akibat banyaknya kelompok pengaÂcau keamanan di sana? Tidak ada operasi militer di Papua. Yang ada adalah penegaÂkan hukum oleh Polri dibantu TNIterhadap kelompok sepaÂratis bersenjata tersebut.
Memang bagaimana kekuaÂtan kelompok pengacau di Papua?Kelompok Separatis Papua berkekuatan sekitar 1000 orang.
Semuanya kelompok berÂsenjata?Nggak. Ada yang bersenjata, ada separatis politik di dalam dan luar negeri.
Anda pernah bertemu denÂgan anggota OPM di Jakarta, namun aksi penembakan tetap saja ada. Sebenarnya, apa langÂkah yang paling efektif untuk menghentikan aksi mereka?Ada beberapa langkah yang dilakukan. Aparat keamanan melaksanakan pengamanan dan pengawalan terhadap pelaksaÂnaan pembangunan di Papua dan Papua Barat, khususnya daerah-daerah yang terdapat basis kelompok bersenjata unÂtuk mencegah intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut.
Lalu?Kepolisian melakukan penÂegakan hukum terhadap kelomÂpok separatis bersenjata yang selama ini mengganggu stabiliÂtas keamanan. ***
BERITA TERKAIT: