Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masjid Al Mubarokkah Kalijodo Akan Dipertahankan

Sesepuhnya Meninggal Dunia Jelang Penertiban

Selasa, 01 Maret 2016, 09:54 WIB
Masjid Al Mubarokkah Kalijodo Akan Dipertahankan
Masjid Al Mubarokkah Kalijodo:net
rmol news logo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menepati janjinya untuk menertibkan kawasan Kalijodo. Kawasan yang berdiri di atas lahan 1,5 hektare ini, dibongkar sehingga rata dengan tanah, kemarin.

Hari menjelang sore. Jam menunjukkan pukul 14.00 WIB. Sugianto masih sibuk mengarahkan anak buahnya untuk membersihkan puing-puing yang berserakan di jalan. Sesekali, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat (Satpol PP Jakbar) ini, meminta mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air ke puing-puing bangunan untuk menghilangkan debu yang beterbangan.

Tak lama kemudian, pria ber­tubuh subur ini, meminta agar beko tidak menghancurkan ban­gunan masjid, karena belum ada kesepakatan dengan pengurus­nya. "Masjid besok saja robohin­nya," teriak Sugianto.

Kawasan Kalijodo yang sebe­lumnya penuh dengan bangunan kafe dan rumah penduduk, akhirnya rata tanah. Tak kurang 10 unit beko menghancurkan satu persatu bangunan-bangunan yang pernah digunakan untuk tempat prostitusi tersebut. Tak sampai tiga jam, seluruh bangu­nan sudah rata tanah.

Pembongkaran diawali dari Kafe Intan milik Daeng Azis, dilanjutkan ke kafe-kafe yang ada di sekelilingnya. Namun, ter­sisa satu bangunan yang masih berdiri kokoh, yaitu Masjid Jami Al Mubarokkah. Masjid beruku­ran 400 meter persegi ini terletak di akses masuk Kalijodo dari Jalan Pangeran Tubagus Angke. Masjid yang dapat menampung sekitar 500 orang ini, menjadi saksi bisu di tengah reruntuhan bangunan lain.

Beberapa warga Kalijodo meminta agar masjid tidak perlu dirobohkan bersama dengan bangunan lainnya. "Kami men­dukung program pemerintah. Tak apa-apa kami dipindahkan,kare­na percuma melawan. Tetapi, to­long, masjidnya jangan dibongkar," kata Ade berapi-api.

Senada, Kafiudin juga mem­inta agar masjid dipertahankan karena keberadaannya tidak akan mengganggu ketertiban kendati Pemprov DKI ingin membuat ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan tersebut. "Malah bagus kalau di tamannya ada masjid," saran Kafiudin.

Tidak jauh beda, Riyadi juga berharap masjid tidak dihancurkan karena bisa menjadi kenang-kenangan bagi warga yang sudah tinggal puluhan tahun di Kalijodo. "Kalau kita nanti sudah tinggal pisah-pisah, sewaktu-waktu da­tang ke sini lagi, berkumpulnya bisa di masjid ini," harapnya dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Kepala Satpol PP Jakbar Sugianto, pembongkaran masjid akan dilaksanakan Selasa ini (1/3), setelah ada pertemuan antara pengurus masjid den­gan pihak Pemprov DKIyang diwakili camat. "Sore ini per­temuannya. Untuk membahas pembongkaran masjid," kata Sugianto, kemarin siang.

Sebetulnya, lanjut Sugianto, pembahasan pembongkaran masjid seharusnya sudah dilak­sanakan dua hari lalu. Tapi, sesepuh masjid ini meninggal empat hari lalu. "Jadi, pertemuannya batal saat itu," ceritanya.

Sugianto mengaku belum mengetahui, apa solusi atas masjid tersebut. Kemungkinan direlokasi bila tempat ibadah tersebut dihancurkan.

"Tapi, kalau ruang terbuka hi­jau membutuhkan masjid, tidak butuh relokasi, hanya dibangun ulang agar lebih bagus dan bisa menampung banyak jamaah," tuturnya.

Dia menyebut, di kawasan Kalijodo ada tiga tempat ibadah, yaitu Gereja Bethel Indonesia, Masjid Nurul Hasanah dan Masjid Al Mubarokkah. "Semua tempat ibadah sudah dibongkar, tinggal Masjid Al Mubarokkah karena belum ada kesepakatan dengan pengurusnya," ucap Sugianto.

Dia mengusulkan agar masjid bisa dipertahankan, karena pernah menjadi saksi pertaubatan bagi para pekerja seks komersial (PSK) dan penggunanya. "Tapi, itu sep­enuhnya tergantung pemerintah, saya hanya menjalankan tugas," ujar aparat Pemprov DKI ini.

Menurut Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Masjid Al Mubarokkah akan menjadi titik kumpul warga untuk kegiatan keagamaan, dan bisa jadi kegiatanwisata.

"Karena ini legendaris," katanya di Kalijodo, kemarin.

Masjid ini, lanjutnya, akan didesain bagus dan representatif untuk tempat sholat. "Kita bicar­akan dengan penjaga masjidnya. Masjid ini akan menjadi bagian dari keberadaan taman interaktif Kalijodo," janjinya.

Djarot juga ingin membangun kawasan Kalijodo untuk tujuan wisata, termasuk wisata kuliner, yang juga memajang perubahan wajah Kalijodo dari dulu hingga nanti. "Desainnya belum jadi. Kita adakan kontes saja dan pilih yang terbaik," ujarnya.

Dia menambahkan, warga Jakarta bisa memimpikan satu jalur hijau sebagai taman yang bagus di kawasan Kalijodo. "Kalau kita dari bandara, dari atas jalan tol langsung terlihat bagus. Sehingga, berkompetisi­lah mereka untuk membangun," ujar bekas Walikota Blitar ini.

Djarot mengaku sudah ada beberapa perusahaan swasta yang menawarkan diri untuk membangun kawasan tersebut. Namun, belum ada keputusan final soal pembangunan ruang terbuka hijau.

"Ada beberapa yang bertemu saya, menyatakan bersedia mem­bangun ini," pungkasnya.

Menurut Wakil Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Wakasatpol PP) DKI Yani Wahyu Purwoko, ada 358 bangunan yang di­tertibkan di Kalijodo. Ratusan bangunan itu berada di kawasan Kalijodo Jakarta Utara, maupun Jakarta Barat. "Hampir semua bangunan sudah dibongkar," ujar Yani di Kalijodo, kemarin

Yani menambahkan, seusai penertiban, pihaknya akan mer­apikan puing-puing serta sampah sisa bangunan. Dia menargetkan, pembersihan akan berlangsung 10 hari. "Baru kita rencanakan dengan pertamanan. Seperti hutan kota, jogging track, taman interaktif yang bermanfaat dan menambah penyerapan air agar tidak mudah banjir," jelasnya.

Menurut Kepala Satpol PP Jakarta Barat Sugianto, proses pembongkaran bangunan dilakukan sejak pukul 07.30 WIB kemarin, dan dilangsungkan hingga seluruh bangunan di kawasan Kalijodo rata tanah.

"Puing-puing bangunan akan digunakan untuk menguruk kali di Daan Mogot yang terlalu da­lam," ucapnya.

Sugianto menambahkan, saat pembongkaran, hampir seluruh warga Kalijodo sudah pindah ke Rusun Pulo Gebang dan Rusun Marunda. "Saat pembongkaran, masih ada empat keluarga yang belum pindah. Setelah kami lakukan pendekatan, akhirnya mereka mau pindah ke rusun," tandasnya.

Bagi warga yang ingin pindah ke rusun, pihaknya telah meny­iapkan 10 unit truk Satpol PP dan 75 personel Satpol PP. "Kami siap sedia membantu warga Kalijodo yang ingin pindah ke rusun," janjinya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA