Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (13)

Putra Siapa Yang Disembelih? (1)

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Selasa, 01 Maret 2016, 09:30 WIB
Putra Siapa Yang Disembelih? (1)
nasaruddin umar:net
DUA isteri Nabi Ibrahim diceritakan dalam Al-Qur’an, yaitu Sitti Sarah dan Sit­ti Hajar. Keduanya mela­hirkan putra terbaik. Sitti Sarah, sang isteri pertama melahirkan Nabi Ishaq dan Sitti Hajar, sang isteri ked­ua melahirkan Nabi Ismail. Pertanyaannya ialah putra siapa yang diperintahkan Tuhan untuk disem­belih? Kalangan ulama terdapat perbendaan pendapat. Sebagian ulama mengemukakan yang disembelih Ismail, anak pertamanya yang lahir dari Siti Hajar. Sedangkan pendapat kedua mengatakan yang disembelih ialah Ishaq, pu­tranya yang lahir dari Siti Sarah.

Yang membuat mereka berbeda pendapat karena tidak ada penegasan siapa yang disem­belih. Al-Qur'an hanya mengatakan: "Maka tatka­la anak itu sampai (pada umur sanggup) beru­saha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikir­kanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapa­tiku termasuk orang-orang yang sabar”. (Q.S. as-Shaffat: 102-104).

Di antara sahabat yang berpendapat anak yang disembelih ialah Ismail putra Sitti Hajar ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, dan Abu at-Th­ufail 'Amir bin Watsilah. Sedangkan dari kalan­gan tabi'in ialah Sa'id bin al-Musayyib, Sa'id bin Jubair, al-Hasan al-Bashri, Mujahid, as-Sya'bi, Yusuf bin Mihran, ar-Rabi' bin Anas, Muham­mad bin Ka'ab al-Quradzhi, al-Kalbi, 'Alqa­mah, Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali, dan Abu Shalih. Sederet mufassir seperti Wahbah az- Zuhaili, ar-Razi, at-Thabrisi, Thabathabai, al- Qurthubi, Ibnu Katsir, Thabathabai, an-Nasafi, Sa'id Hawa', Thahir ibnu 'Asyur dan selainnya menguatkan pendapat pertama, yang disem­belih ialah Ismail. Pendapat ini juga didukung oleh ulama kontemporer, terutama dari kalan­gan ulama sunni.

Sedangkan sahabat berpendapat yang dis­embelih ialah Ishaq antara lain 'Umar bin Khat­thab, Jabir, al-'Abbas, dan Ka'ab al-Akhbar. Dari kalangan tabi'in yaitu: Qatadah, Masruq, 'Ikrimah, 'Atha', Muqatil, az-Zuhri, as-Saddi, dan Malik bin Anas. Di dalam Bibel (Kitab Pern­janjian Lama) dengan tegas dinyatakan anak yang disembelih ialah Ishaq, putra Sitti Sarah. Ini bisa dimaklumi karena dari keturunan Sitti Sarah lahir Nabi Musa yang membawa kitab Taurat.

Argumentasi kelompok pertama, mengata­kan yang disembelih ialah Ismail adalah se­bagai berikut: Pertama, Yang dimaksud anak yang menggembirakan (al-mubassyar bih) da­lam ayat tersebut dia atas ialah Ismail, karena dialah yang menjadi anak yang pertama me­nyita perhatian dan cinta Nabi Ibrahim. Adapun Ishaq lahir setelah Ismail. Dengan logika ini, maka dapat difahami bahwa Ismail adalah anak tertua dan yang disembelih. Dalam sebuah ri­wayat disebutkan bahwa ketika Ismail dilahir­kan, Ibarahim as. berumur 86 tahun, sedang­kan sewaktu Ishaq lahir, Nabi Ibrahim berumur 99 tahun. Seandainya yang disembelih ada­lah Ishaq, tentulah penyembelihan itu terjadi di Baytul Muqaddas, bukan di Mina. Padahal, se­bagaimana diketahui bahwa Mina merupakan tempat untuk menyembelih (al-Manhar). ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA