Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengakui anak buahnya mendapat hambatan besar untuk menangkap kelompok Santoso. "Terutama faktor alam dan peralaÂtan," ujar Jenderal Badrodin.
Lantas apakah operasi Tinombala akan terus dilanjutkan, mesÂki hingga kini belum membuahÂkan hasil, berikut ini penjelaÂsan Jenderal Badrodin kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Bagaimana perkembangan pengejaran teroris di Poso?Sampai saat ini terus dilakuÂkan pengejaran. Tidak berhenti.
Memangnya sulit melumÂpuhkan kelompok teroris Santoso? Memang ada beberapa kenÂdala yang dihadapi di lapangan. Sekarang-sekarang terhambat oleh cuaca, hujan deras terus. Kemudian kondisi alam yang bergunung-gunung. Jadi merÂeka (teroris) itu masih bertahan di pegunungan. Dan kita terus melakukan upaya pengejaran dan melokalisir.
Apakah masih terjadi konÂtak senjata?Ya, dan semenjak kontak senÂjata, pengejaran demi pengejaran dilakukan terus.
Apa nama operasi pengejaÂran terorisme di Poso?Kan sebelumnya sudah ada Operasi Camar Maleo Satu, Camar Maleo Dua, Tiga dan Empat. Sekarang, lanjut lagi dengan operasi Tinombala 2016. Sudah banyak yang dilumpuhkan dan ditangkap. Nah, ini masih terus melakukan pengejaran.
Kan dalam operasi-operasi itu ribuan TNI juga disertaÂkan, kok kelompok Santoso masih juga belum berhasil dilumpuhkan? Kalau bersama dengan TNIkan sudah bersama-sama sejak Operasi Camar Maleo Tiga dan Camar Maleo Empat. Ya kita bersama-sama melakuÂkan pengejaran. Soal apakah bisa langsung ditangkap, itu kan tidak bisa dipaksa. Enggak bisa dipaksakan bisa segera dapat dilumpuhkan. Yang pasti, pengeÂjaran masih terus dilakukan. Ini terus kita upayakan.
Operasi Tinombala 2016 akan segera berakhir di bulan Maret ini, bagaimana langkah selanjutnya? Iya, tanggal 10 Maret 2016 nanti Operasi Tinombala ini beÂrakhir. Dan, tentunya akan terus dilanjutkan lagi. Ya lanjut lagi operasinya.
Bagaimana kondisi di lapanÂgan saat ini? Nah, kondisinya faktor alam, cuaca dengan hujan deras terus terusan, dan pegunungan tempat teroris itu bersembunyi cukup menghambat pengejaran saat ini. Mereka (teroris) masih di daerah pegunungan.
Jika cuaca dan kondisi menghambat, apakah tetap dilakukan pengejaran? Iya, tetap dilakukan pengejaÂran. Nah, kalau sekarang ini juga sedang dilakukan pemotongan jalur logistic para terorisme itu.
Seperti apa pemotongan jalur logistik itu?Di sana dibagi dama empat pos untuk pemotongan jalur logistik teroris. Setiap pos ada penanggung jawabnya dari TNI bersama Polri. Jadi distribusi logistik teroris dipotong dulu.
Dari mana saja distribusi logistik bagi teroris di Poso? Ya dari mana-mana. Tapi, yang pasti di empat pos itu jalur distribusinya.
Apakah ada temuan jarinÂgan asing yang masuk ke dalam distribusi logistik Kelompok Teroris Santoso di Poso? Kita terus mengejar, memanÂtau dan memotongnya. Saat ini dari luar yang bergabung dengan kelompok Santoso itu ada dari ouigour (Cina). Baru itu yang nyata yang kita temukan dari luar Indonesia yang bergabung dengan jaringan Santoso. Jadi, dengan kondisi alam yang menghambat upaya pengejaran kepada teroris di sana, paling tidak distribusi loÂgistik teroris ke gunung-gunung tempat persembunyian mereka bisa dipotong dan tetap kita jaga dulu. Sembari terus menurunkan tim melakukan pengejaran hingga ke pegunungan itu. ***
BERITA TERKAIT: