Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Warga Kalijodo Ikuti Undian Rusunawa Pulogebang Lagi

86 Keluarga Akan Direlokasi

Rabu, 24 Februari 2016, 09:00 WIB
Warga Kalijodo Ikuti Undian Rusunawa Pulogebang Lagi
foto:net
rmol news logo Perwakilan 47 Kepala Keluarga (KK) dari RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat mengikuti undian di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin lalu.

Mereka menyusul 39 KK dari kawasan Kalijodo lainnya yang telah mengikuti undian Jumat la­lu, guna mendapatkan unit rusun di tempat tersebut. Total ada 86 KK yang akan direlokasi ke Rusunawa Pulogebang sebelum penertiban kawasan Kalijodo.

Warga susulan ini tiba pada Senin siang. Mereka datang ke rusun tersebut dengan diangkut tiga unit bus sekolah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Begitu tiba, ketiga bus tersebut diparkirkan di belakang Blok G Rusun Pulogebang.

Para warga pun langsung disuruh berkumpul di lobi Blok H. Pada lantai lobi Blok H, terdapat belasan kursi yang sudah disusun untuk tempat duduk mereka. Selain itu telah digelar karpet biru sebagai tempat duduk, bagi warga yang tidak kebagian kursi.

Setelah semua warga berkumpul, Sekretaris Kelurahan Pulogebang, Dirhamsyah pun mem­berikan penjelasan. Rencananya, warga Kalijodo akan menempati Blok H dan Blok G. Kedua blok tersebut masing-masing memiliki lima lantai, dimana tiap lantainya terdiri atas 16 unit rusun.

Artinya, Blok H yang diketahui masih kosong dapat menampung 80 KK, sementara Blok G dapat menampung 60 KK, karena se­banyak 20 unit rusun telah ditem­pati warga dari kawasan lain.

Usai mendapatkan pema­paran, petugas langsung melaku­kan pengundian kunci. Warga dipanggil satu persatu untuk mengambil nomor unit rusun. Pengundian tersebut berlang­sung sampai jam 1 siang. Setelah itu para warga diberi kesempa­tan untuk meninjau unit rusun yang akan mereka tempati. Para warga kemudian langsung dia­jak menuju ke lantai 1 Blok H Rusunawa Pulogebang.

Unit rusun yang ditinjau hanya yang berada di Blok H, sebab di sanalah kemungkinan mayoritas warga Kalijodo akan ditempat­kan. Unit rusun di Blok H dan Blok G sama-sama bertipe 36. Tiap unit rusun bercat putih-coklat tersebut samaâ€"sama terdiri atas dua kamar tidur, sebuah ruang ta­mu, satu kamar mandi, satu dapur, dan sebuah balkon yang berada di bagian paling belakang.

Begitu pintu dibuka, penghuni langsung berhadapan dengan ruangtamu, atau ruang utama yang bersebelahan dengan dua kamar tidur di bagian kiri. Di sebelah ruangan tersebut, terda­pat dapur dan kamar mandi yang letaknya saling berseberangan. Di sebelahnya terdapat balkon untuk menjemur pakaian, di ma­na pada dinding balkon tersebut dipasangi teralis dengan celah yang agak lebar.

Tidak ada satu pun perabotan rumah tangga di dalam unit rusun tersebut. Semua unit rusun yang ada di Blok H tersebut masih kosong. Belum ada warga dari kawasan Kalijodo yang pindah ke tempat tersebut, termasuk warga yang melakukan pengundian pada Jumat akhir pekan lalu. Karena belum boleh menempati unit rusunnya, warga Kalijodo tersebut kembali ke ru­mahnya masing-masing setelah pengundian.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang Agung Darmintono mengatakan, untuk saat ini pihaknya baru melakukan pengambilan undian unit rusun. Setelah merekamendapat nomor undian, pihaknya harus melakukan veri­fikasi data secara lengkap, seper­ti apakah memiliki Kartu Tanda Pengenal (KTP) DKI, berkelu­arga atau bujangan, serta surat izin dari kelurahan. "Setelah itu baru mereka boleh menempati unit rusun yang ada," ujarnya.

Tercatat, ada 86 kepala ke­luarga yang berasal dari ka­wasan Kalijodo di RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat. Agung pun mem­perkirakan, tidak lama lagi warga Kalijodo dapat pindah ke Rusun Pulogebang. Pasalnya, sejauh ini keperluan administrasi warga tidak mengalami masalah.

"Targetnya, semua selesai sebelum 29 Februari. Tapi saya kira dalam 2-3 hari ini sudah bisa ditempati," ucapnya.

Dia mengatakan, untuk men­ghuni Rusunawa Pulogebang, warga Kalijodo diharuskan un­tuk menyesuaikan diri. Mereka harus mengikuti tata tertib yang diberlakukan di rusun tersebut. tata tertib yang berlaku merupa­kan bagian dari program Betah yang digalakkan Pemerintah Provinsi DKI terhadap penghunirusunawa.

"Kami punya program Betah, kependekan dari bersih, terang, dan hijau," kata Agung.

Pada tata tertib tersebut, Agung menyatakan, warga tidak menempatkan barang di sela­sar hunian. Selain itu, warga dilarang menutup bagian bela­kang unitnya dengan spanduk. Tujuannya agar rusunawa tidak terlihat kumuh. "Intinya, kami ingin warga penghuni rusun dapat menjaga kebersihan dan ketertiban," ucapnya.

Kasubag Keuangan UPRS Pulogebang, Bonar Manik menambahkan, ada berbagai fasilitasyang bisa dinikmati oleh eks warga Kalijodo nantinya. Pertama, dua feeder busway yang akan berhenti di setiap halte Transjakarta. Feeder itu akan berkeliling Pulogebang dan rusun Pinus Elok, dari pukul 04.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

"Feeder itu memang untuk warga rusun supaya mereka tak susah mencari moda transpor­tasi. Hanya dengan menunjuk­kan bukti memiliki KTP rusun saja, warga rusun dapat menaiki feeder tersebut secara gratis," paparnya.

Tak hanya feeder, lanjut Bonar, fasilitas lain juga tersedia di rusun tersebut. Seperti dua PAUD untuk anak-anak warga rusun guna mengenyam pendidikan dini, po­syandu, lapangan futsal, hingga puluhan kios tempat makan dan warung kelontong yang dikelola warga rusun. Failitas tersebut berada di lantai dasar rusun.

"Fasilitas ini sudah menjadi aturan yang harus dilengkapi di rusun. Contohnya seperti kios. Mereka bayar sewa kios air dan listrik, tujuannya agar mereka dapat berwirausaha," ucapnya.

Selain fasilitas tersebut, kata Bonar, Warga Kalijodo yang akan menghuni rusun tersebut bakal diberikan subsidi berupa sewa gratis unit selama tiga bu­lan. Namun, setelah itu merekaakan membayar sewa unit dengan kisaran Rp 281 hingga Rp 187 ribu per bulan.

"Harga sewa tersebut diten­tukan menurut lantai. Semakin ke lantai atas, harganya semakin murah," sambung Bonar.

Untuk listrik, di blok ini sudah pakai token, jadi nanti warga yang akan bayar sendiri. "Selain itu, kami sudah siapkancleaning service, sekuriti, dan kebersihan. Itu sudah disubsidi dari Pemda. Mereka hanya ba­yar sewa, air dan listrik saja," terangnya.

Bonar yakin, warga Kalijodo nantinya merasa betah tinggal di rusun tersebut. Pasalnya, selama dua tahun belakangan, belum terdengar ada keluhan dari warga relokasi. Alasannya, rusun tersebut telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

"Warga Kalijodo cuma butuh waktu adaptasi. Pada akhirnya, saya yakin mereka bakal betah tinggal di sini seperti warga lain­nya," pungkasnya.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA