Tambahan anggaran itu, dijelaskan Jenderal Badrodin, tidak dimintakan sekaligus, tetapi secara bertahap. Menurut Badrodin, besaran tambahan anggaran yang diajukannya itu sejatinya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional Densus 88. Berikut petikan wawancara
Rakyat Merdeka dengan Jenderal Badrodin Haiti.
Apa urgensinya sehingga anggaran Densus 88 perlu ditambahkan?Ya selama ini memang anggaÂran kita masih minim. Tidak menÂcukupi, makanya kita ajukan.
Apakah tambahan anggaÂran itu peruntukannya hanya untuk Densus 88?
Iya, itu hanya untuk Densus 88 saja.
Apakah penambahan angÂgaran sebesar itu langsung diberikan kepada Densus 88?Mungkin tidak sekaligus. Ya dilakukan secara bertahap.
Tidakkah 'kegedean' angÂgaran yang diminta itu?Ya enggaklah, malah mungkin itu masih kurang kok.
Peruntukannya untuk apa saja?Jadi, waktu itu Pak Menkopolhukam berkunjung ke Densus 88, dan diperiksa, beliau bilang, kok pasukan khusus seperti Densus 88 ini tempatnya tidak memadai, peralatannya juga tua-tua. Yang namanya Densus ya tidak boleh asal-asalan. Nah, dari situ disampaikan kebuÂtuhan-kebutuhan wajib, maka diajukanlah anggaranpenamÂbahan.
Jadi, penambahan anggaran itu diperuntukkan untuk Mako (Markas Komando) Densus 88, sebab selama ini masih campur baur dengan satuan lainnya.
Selain itu untuk apa lagi...Kedua, peruntukkannya juga untuk teknologi dan peralatan ter-update. Setiap tahun kan ada update peralatan dan teknologi. Kalau tidak di-update ya ketingÂgal nanti Densus kita. Sekarang ini peralatan kita sudah tua-tua. Ketiga, untuk personel. Densus 88 perlu ditambah personelnya. Dan untuk merekrut personel Densus 88 bukan persoalan muÂdah. Harus yang terpilih, dengan kemampuan dan kapasitas yang khusus. Jadi tidak gampang. Densus ini kan tersebar ke seluÂruh daerah, dan selama 365 hari dalam setahun harus siaga dan waspada. Anda bisa bayangkan jika lengah sedikit saja dan tiba-tiba ada serangan teroris,wah bisa kacau kita. Keempat, perlu penambahan anggaran untuk peningkatan kemampuan perÂsonel Densus 88. Pelatihan-pelatihan dan kapasitas.
Apakah sudah disetujui anggarannya?Saya kira sudah. Sebab, ini kan kebutuhan dan langsung disampaikan melalui Bapak Presiden.
Soal Terorisme, Bagaimana perkembangan penanganan dan pengejaran terorisme?Di Poso ada 4 orang yang ditembak dan ditangkap. Satu orang meninggal dalam temÂbak menembak, dan tiga orang lagi tertembak dan masih hidup. Sedangkan anggota kita ada satu orang tertembak tangannya.
Bagaimana proses tembak menembak terjadi?Jadi mereka itu, pelakunya yakni terorisnya sudah bikin ulah beberapa kali. Pelaku menyerang dan menembak Kapolsek Ambalawi, Bima, Nusa Tenggara Barat pelaku yang sama juga menyerang patroli Brimob dan yang sedang bertugas di pos.
Selain di Poso, apakah ada perkembangan pengejaran lainnya?Ya, hari ini (Jumat, 19 Februari 2016) ditangkap sebanyak 5 orang di Jawa Timur. Itu kelomÂpok yang berbeda dengan yang di Poso.
Yang di Jawa Timur kelomÂpok mana?Yang ditangkap di Jawa Timur itu berhubungan dengan seranÂgan Bomb teroris di Sarinah, Jalan Thamrin tempo hari.
Bagaimana mengenai imÂbauan terkait makanan beÂracun?Ya itu kan berupa imbauan. Sebab, serangan teroris itu mempergunakan segala moÂdus. Sasarannya juga Polisi. Serangan makanan yang diraÂcun kan sudah pernah terjadi di Polsek Kemayoran. Demikian pula serangan bentuk lainnya, ada berupa senjata api, bom, senjata tajam, kekerasan lainnya dan juga racun. Itu semua saya imbau agar waspada dengan semua kemungkinan dan modus yang dilakukan teroris terhadap Kepolisian. Beberapa tahun lalu, juga pernah kejadian polisi diserang, ditembak di Pamulang. Aksi bom bunuh diri juga pernah terjadi di Mesjid di Cirebon. Jadi ya semua modus dipergunakan teroris. Maka saya imbau harus waspada. ***