Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

129 Peluru Sudah Hitam, Kena Panas Bakaran Sampah

Terpendam Dalam Tanah

Senin, 25 Januari 2016, 08:33 WIB
129 Peluru Sudah Hitam, Kena Panas Bakaran Sampah
foto:net
rmol news logo Lokasi ditemukannya ratusan amunisi aktif di Cipayung, Jakarta Timur biasa digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Sehingga, warga sekitar tidak bisa menduga, siapa yang membuang peluru di tempat tersebut.

Lahan yang terletak di RT 09/05, Kelurahan Bambu Apus itu berwarna coklat kehitaman, seperti bekas terbakar. Begitu juga pohon kelapa yang berada di tengah-tengah area itu. Batang pohonnya menghitam mulai dari bawah, hingga ketinggian 50 centimeter. Bekas kehitaman tersebut berasal dari pembakaran sampah.

"Banyak warga buang sampah di sini. Tak hanya warga RT sini, kadang ada orang entah dari mana buang sampah yang diangkut pakai mobil. Akhirnya, jadi banyak sampah, lalu dibakar," ucap Sari, tukang sayur yang berjualan dekat lokasi penemuan amunisi.

Sari menyatakan, lokasi terse­but sebetulnya hanya lahan ko­song, bukan tempat pembuangan sampah sementara. Lahan terse­but milik seorang warga. Namun, ibu satu anak ini mengaku tidak mengetahui di mana tempat ting­gal pemilik lahan ini.

"Saya tidak tahu, kenapa la­hannya dibiarkan, tidak diman­faatkan. Lama- lama warga buang sampah di situ. Kalau dilarang buang sampah, malah warga marah," ujarnya.

Saat Rakyat Merdeka mendatangi lokasi tersebut, hanya terlihat sisa-sisa sampah. Tidak tampak lagi sampah yang menumpuk. Tidak juga terlihat garis polisi (police line) mengelil­ingi tempat tersebut. Lokasi ini menjadi tempat ditemukannya ratusan amunisi, yang kini te­lah diamankan Polres Jakarta Timur.

"Tidak tahu kenapa tidak dipasangi garis polisi. Dari Rabu juga tidak dipasang garis polisi. Habis periksa peluru yang ditemukan, polisinya pergi," cerita Sari.

Sari mengaku tidak melihat langsung penemuan amunisi tersebut. Saat itu dirinya sedang mengantar anaknya bersekolahdi PAUD, yang terletak di wilayah Cipayung. Ketika dirinyatiba di rumah, area di sekitar lokasi sudah dikerumuni aparat Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, dan anggota Polsek Cipayung.

"Tapi warga juga tidak ada yang tahu pas pelurunya ditemukan.Soalnya, mereka kerja. Warga sini tahunya malah sore dari internet. Kamis pagi ada stasiun TV yang ke sini," tuturnya.

Meski tidak mengetahui ketika awal ditemukan, Sari mengaku sempat melihat ketika polisi memeriksa kondisi pelurunya. Saat itu, ratusan amunisi tersebut diletakkan di tanah, dengan be­ralaskan karung berwarna putih. Sebuah tas model selempang warna hitam dan sudah terkoyak (rusak parah), diletakkan dekat ratusan amunisi tadi.

"Ketika itu ratusan pelurunya belum bisa dijejerkan seperti gambar-gambar yang di inter­net. Waktu itu semua pelurunya masih menempel satu sama lain, seperti rentatan peluru yang ada di film Rambo kalau lagi perang," tuturnya.

Sari menambahkan, saat itu semua amunisi tersebut sudah tidak berwarna kuning cerah, melainkan sudah menghitam. Di selongsong peluru itu juga banyak terdapat benda hijau, seolah semua amunisinya sudah ditumbuhi lumut. Karena itu dia menduga, semua amunisi tersebut sudah berada di lokasi sejak lama.

"Kehitaman itu mungkin kare­na hangus, kelamaan terkena pa­nas bakaran sampah. Sementara lumutnya itu muncul karena lama di dalam tanah," ucapnya.

Tusin, orangtua Sari yang juga tinggal di situ menduga, semua amunisi tersebut sudah lama berada di sana, karena penemuannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Para petugas kebersihan mulai bekerja jam 8 pagi, sementara amunisinya baru ditemukan jam 9 pagi. Padahal saat itu petugas kebersihan yang mengerjakan lahan tersebut ada 4 orang.

"Sampahnya tidak terlalu banyak.Area tempat pembuangan sampahnya juga tidak luas. Itu juga ditemukan setelah mereka mencangkul tanah. Artinya, posisinya cukup dalam, dan cuma sampah-sampah lama yang mungkin tertimbun di situ," terangnya.

Tusin mengatakan, para warga di sekitar Jalan SMPN 237 itu pun tidak pernah menduga, akan ditemukan benda berbahaya di dekat rumah mereka. Warga ke­banyakan adalah pemilik rumah yang sudah lama tinggal di situ.

"Di Kelurahan Cipayung yang ngontrak orang-orangnya ramah, mau berbaur dengan warga. Kayaknya tak ada warga yang tertutup atau kegiatannya tertu­tup, kayak terduga teroris yang biasa ditangkap. Makanya, kami tak menyangka, kok di sini bisa ditemukan peluru," herannya.

Tusin pun berharap, polisi dapat segera menemukan siapa pemilik seluruh amunisi tersebut,dan memastikan motifnya. Sebab, dirinya khawatir, pemilik semua amunisi itu adalah orang yang bermotif jahat, seperti teroris.

"Memang jumlahnya sedikit. Tapi kalau yang punya tero­ris, bahaya. Siapa tahu mereka punya amunisi lain yang lebih banyak.Makanya, saya harap polisi segera menemukan pemi­liknya," imbuhnya.

Seperti diketahui, seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Bambu Apus, Rusdiana menemukan 129 amunisi aktif pada Rabu lalu. Dia menemukan ratusan peluru itu ketika sedang membersih­kan lokasi, atas perintah pihak Kelurahan Bambu Apus.

"Saat itu tengah membersihkansampah di bawah pohon kelapa bersama empat orang rekan. Saya menemukan tas hitam yang terkubur tanah," kata Rusdiana.

Saat ditarik, di dalamnya ter­dapat ratusan amunisi. Setelah itu, dia menelepon Lurah Bambu Apus, Dodo Supendi. "Beliau memerintahkan saya agar tidak mengorek lagi sampai polisi datang," cerita Rusdiana.

Lurah Bambu Apus, Dodo Supendi khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika tas itu dikorek lagi. "Makanya saya langsung telepon polisi dan ramai-ramai ke lokasi kejadian," kata Dodo.

Setelah diyakini benda yang ditemukan adalah amunisi, polisi mengamankannya. Seluruh benda tersebut, kemudian diba­wa ke Polsek Cipayung. Kini, amunisi itu disita Polres Jakarta Timur. Belum diketahui, siapa pemilik dan orang yang mem­buangnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA