Kabarnya sebagian besar Komisi III nggak srek dengan capim pilihan Pansel KPK kali ini, khususnya Anda. Tapi Anda masih tetap semangat mengikuti seleksi ini? Saya sih mengalir saja ya. Mau dipilih silakan, nggak dipilih juga nggak apa-apa. Tapi kan mekanÂismenya sudah saya ikuti sejak awal, sekarang pada tahapan tes makalah kan ya saya ikutin.
Tes makalah di Komisi III tadi bentuknya seperti apa?Jadi di makalah itu dipandu oleh delapan pertanyaan. Mengenai penyelamatan aset.
Apa yang ada uraikan daÂlam makalah itu?Tadi saya menyampaikan bahwa pemberantasan korupsi ini harus punya tujuan, selain menimbulkan deteren
effect juga harus bisa memberikan penyelamatan keuangan negara sebesar-besarnya. Itu di bidang penindakan.
Di bidang pencegahannya, harus membentuk birokrasi dengan sistem tata kelola peÂmerintahan yang baik. Sehingga korupsi bisa dicegah. Jadi penÂindakan dan pencegahan harus dilakukan secara simultan, sinÂergi, kemudian dengan kecepaÂtan yang sama.
Masing-masing itu harusnya tidak boleh hanya mengedaÂpankan penindakan, tidak boleh juga mengedepankan pencegahan saja. Jadi menurut saya pencegahan dan penindakan harus dilakukan secara simultan denÂgan kecepatan yang sama. Tentu juga harus ada sinergi antara pencegahan dan penindakan. Jangan pencegahannya ke mana, penindakannya ke mana.
Memangnya selama ini beÂlum simultan ya?Selama ini, menurut saya perlu lebih disinergikan lagi.
Bagaimana dengan sinergi KPK dengan Kepolisian dan Kejaksaan?Ya, itu termasuk ditanyakan juga. Yang saya sampaikan harus bersinergi. Karena sebuah keniscayaan KPK membutuhÂkan Polri, KPK membutuhkan Kejaksaan.
Banyak kalangan memÂprediksi Anda akan dijegal habis-habisan. Jurus apa yang akan anda pakai untuk meÂnangkal itu?Hehehe.. Itu tadi yang aku bilang. Persiapannya itu tidur yang cukup, sama berdoa sama Allah SWTagar diberikan jalan yang terbaik buat saya menurut Allah SWT. Itu aja.
Anda juga dipersoalkan karena bukan berlatar belaÂkang Sarjana Hukum?Ya itu kewenangannya DPR lah. Silakan aja.
Apa yang membuat Anda betah di KPK?Saya lama di KPK itu kan posisinya bukan di posisi komiÂsioner. Setelah saya lama di KPK juga, semakin saya banyak tahu bahwa di KPK itu banyak yang perlu diperbaiki.
Cuma itu?Di sisi lain waktu awal-awal kan tidak ada yang daftar waktu itu. Nah menurut saya ini harus ada yang ikut, gitu. Makanya saya ikut. Itu aja saya kan merasa saya sudah lama di KPK lah ya. Sehingga, sepertinya belum selesai lah ini.
Jika terpilih menjadi komiÂsioner nanti apa yang ingin Anda perbaiki?Ya begini. Terutama capacity building di KPK. Karena modus operandi korupsi kan semakin canggih. Jadi
capacity buildÂing-nya ditingkatkan, sumber daya manusianya. Kemudian inÂfrastruktur di KPK-nya. Itu yang perlu ditingkatkan di KPK.
Sebelumnya ada salah satu capim KPK yang diloloskan Pansel menyebut akan meluÂpakan kasus-kasus lama. Dia ingin fokus dengan kasus yang terjadi hari ini. Anda setuju?Wah kamu ini, jangan deh. Kayak Pansel ini. Nanti aja di
fit and proper kalau ditanya, saya mau jawab.
Bagaimana dengan upaya pelemahan KPK yang masif belakangan ini. Ada trik agar KPK bisa tetap tangguh?Ya gini aja, yang penting KPK harus sesuai dengan
track-nya
, on the track. Sehingga publik mendukung.
Kalau bener publik pasti menÂdukung. Nah sepanjang publik mendukung, serangan pelemaÂhan seperti apa pun dari pihak luar, itu tidak akan mampu untuk membubarkan KPK. Jadi poinÂnya, KPK ini harus bener, harus
on the track.Sejauh ini, apa sudah ada komunikasi-komunikasi inÂformal, alias lobi-lobi dengan anggota Komisi III?Saya nggak menggunakan jalur lobi-lobi. Tidak melakukan komunikasi dengan anggota Komisi III, yang saya lakukan adalah mengalir saja. Kalau mau dipilih silakan, kalau nggak silakan.
Atau mungkin Anda yang dilobi?Nggak ada, nggak mungkin, kan kemarin saya juga dikuliÂtin, padahal ada empat calon yang nggak sarjana hukum, hehehe.. ***
BERITA TERKAIT: