"Kita kehilangan kebanggaan. Ini suatu permasalahan sebagai suatu bangsa," jawab Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
"Kita harus menemukan kemÂbali kebanggaan kita. Pemikir, ilmuwan, negarawan, ulama, budayawan, hampir semua sisi kehidupan kita mengalami kriÂsis," tambah Paloh.
Berikut kutipan selengkapÂnya:
Jadi buat apa kemerdekaan itu?Tujuan dari kemerdekaan ini adalah menghantarkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi bangsa yang kuat dan ikut menÂjaga perdamaian dunia.
Apa itu sudah dicapai?Kita sudah 70 tahun merdeka, dan mengalami pasang surut. Bolehlah saya katakan masing-masing era itu berbeda tantangannya. Tapi pada dasarnya kita semakin mendekati tujuan-tujuan itu.
Apa itu?Di antaranya mensejahterakan rakyat. Dari pasang surut itu bukan saja mengalami kegemÂbiraan tapi juga kepahitan.
Maksudnya?Bagaimana kita sudah berÂtempur dengan bangsa sendiri. Bukan saja dengan penjajah luar negeri, tapi juga di dalam.
Apa sebenarnya akar masalah negeri ini?Karakter dan national buildÂing tidak dijaga. Tidak jalankan secara konsisten. Kita membiarkan pemikiran pragmatisme. Kita masuk dalam situasi yang invidualistik dan pragmatis, including transaksional.
Untuk membentuk itu, apa yang harus dilakukan?Upaya ada dan harus. Tapi bukan gampang. Tekad dan semangat harus berupaya berÂpartisipasi, tidak membiarkanÂnya sendiri. Tidak mungkin Presiden Jokowi berhasil jika tidak dibantu. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Kita tidak boleh membiarkan egoÂistik generasi saat ini untuk lebih mempersulit generasi ke depan.
Bagaimana dengan penambahan utang baru di era Jokowi. Bukankah itu memperÂsulit generasi masa depan?Sepanjang utang itu dikelola secara baik, tidak salah dengan utang. Ini bagian dari upaya. Tapi jangan berutang karena kemalasan melahirkan inovasi dan kreatifitas, itu yang berbaÂhaya. ***
BERITA TERKAIT: