WAWANCARA

Surya Paloh: Kita Kehilangan Kebanggaan, Semua Sisi Kehidupan Mengalami Krisis

Kamis, 20 Agustus 2015, 09:57 WIB
Surya Paloh: Kita Kehilangan Kebanggaan, Semua Sisi Kehidupan Mengalami Krisis
Surya Paloh/net
rmol news logo Setelah 70 tahun Indonesia merdeka, muncul pertanyaan; apa yang dibanggakan dari negeri ini?

"Kita kehilangan kebanggaan. Ini suatu permasalahan sebagai suatu bangsa," jawab Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

"Kita harus menemukan kem­bali kebanggaan kita. Pemikir, ilmuwan, negarawan, ulama, budayawan, hampir semua sisi kehidupan kita mengalami kri­sis," tambah Paloh.

Berikut kutipan selengkap­nya:

Jadi buat apa kemerdekaan itu?
Tujuan dari kemerdekaan ini adalah menghantarkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi bangsa yang kuat dan ikut men­jaga perdamaian dunia.

Apa itu sudah dicapai?
Kita sudah 70 tahun merdeka, dan mengalami pasang surut. Bolehlah saya katakan masing-masing era itu berbeda tantangannya. Tapi pada dasarnya kita semakin mendekati tujuan-tujuan itu.

Apa itu?
Di antaranya mensejahterakan rakyat. Dari pasang surut itu bukan saja mengalami kegem­biraan tapi juga kepahitan.

Maksudnya?
Bagaimana kita sudah ber­tempur dengan bangsa sendiri. Bukan saja dengan penjajah luar negeri, tapi juga di dalam.

Apa sebenarnya akar masalah negeri ini?
Karakter dan national build­ing tidak dijaga. Tidak jalankan secara konsisten. Kita membiarkan pemikiran pragmatisme. Kita masuk dalam situasi yang invidualistik dan pragmatis, including transaksional.

Untuk membentuk itu, apa yang harus dilakukan?
Upaya ada dan harus. Tapi bukan gampang. Tekad dan semangat harus berupaya ber­partisipasi, tidak membiarkan­nya sendiri. Tidak mungkin Presiden Jokowi berhasil jika tidak dibantu. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Kita tidak boleh membiarkan ego­istik generasi saat ini untuk lebih mempersulit generasi ke depan.

Bagaimana dengan penambahan utang baru di era Jokowi. Bukankah itu memper­sulit generasi masa depan?
Sepanjang utang itu dikelola secara baik, tidak salah dengan utang. Ini bagian dari upaya. Tapi jangan berutang karena kemalasan melahirkan inovasi dan kreatifitas, itu yang berba­haya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA