Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Imam Masjid harus Cegah Politik Adu Domba di Antara Jamaah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 11 Agustus 2015, 01:39 WIB
Imam Masjid harus Cegah Politik Adu Domba di Antara Jamaah
KH Ahmad Satori Ismail
rmol news logo Berbagai upaya pencegahan terorisme yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) termasuk menggelar dialog dengan para ulama dan imam masjid diapresiasi. Lewat dialog seperti itu, imam masjid tahu dan seperti apa sebenarnya ISIS.

"Karena para imam masjid tidak hanya memberikan pengetahuan tentang fiqih dan akidah saja, tetapi harus juga bisa memberikan pelajaran kepada umatnya tentang apa-apa yang menyudutkan atau mengadu domba umat Islam," jelas Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia, KH Ahmad Satori Ismail, Senin, (10/8).

Untuk itu ia berpesan kepada para imam masjid agar menyampaikan apa yang sudah mereka dapat dalam kegiatan dialog tersebut kepada para umatnya agar jangan sampai mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang ekstrem untuk merugikan banyak pihak, apalagi bersentuhan dengan ISIS.

Sementara itu, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Dr. KH. Zakky Mubarok, M.Sc, mengatakan bahwa sejatinya tidak hanya para imam masjid saja yang dituntut untuk memerangi radikalisme kepada para umatnya, namun juga para tokoh-tokoh lainnya harus turut serta.

Pria yang juga Imam Besar dan Dewan Pakar Masjid Agung Sunda Kelapa ini menjelaskan bahwa pemahaman Islam kepada masyarakat sendiri selama ini masih banyak yang disalahartikan, seperti pemahaman masalah tentang jihad yang akhirnya timbul radikalisme di kalangan umat muslim itu sendiri.

"Pemahaman yang utuh dan benar tentang jihad kan tidak seperti itu. Jadi para tokoh, dai, ulama dan imam masjid harus bisa menjelaskan atau meluruskan pemahamam Islam dan juga masalah jihad yang sebenarnya agar umat atau masyarakat tidak terpengaruh paham radikal yang disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.

Menurutnya, bahaya radikalisme di lingkungan masjid itu sendiri sebenarnya sangat kecil. Apalagi, biasanya imam masjid sudah bisa mendeteksi. "Biasanya di luar masjid dengan sembunyi-sembunyi seperti dengan memakai kedok pengajian atau kegiatan lainnya. Kalau di masjid pasti mereka tidak berani karena didengar oleh semua orang," pungkas Kiai Zakky. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA