Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Darurat Korupsi, KPK harus Dipimpin Sosok Berintegritas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 29 Mei 2015, 03:52 WIB
Indonesia Darurat Korupsi, KPK harus Dipimpin Sosok Berintegritas
rmol news logo Pusat Studi Anti Korupsi (Ankor) Indonesia siap membantu Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK untuk menjaring nama yang layak untuk memimpin lembaga anti korupsi tersebut.

"Negara ini butuh orang-orang baik dan berintegritas untuk menyelamatkan Indonesia dari korupsi yang sudah gawat darurat," tegas Koordinator Ankor Indonesia, Prof. Melanie Sadono Djamil, drg.M.Biomed, menyampaikan itu dalam dalam diskusi "Peran Pansel KPK dalam Memilih Pimpinan KPK yang Berkualitas dan Berintegritas di Coffee Institute, kawasan Senopati Jakarta Selatan, kemarin.

Hadir dalam diskusi yang digelar Ankor Indonesia anggota Pansel Capim KPK Betty Alisjahbana dan mantan Plt Pimpinan KPK, Waluyo.

Betty Alisjahbana mengapresiasi dukungan yang disampaikan Koordinator Ankor Indonesia tersebut. Menurutnya, dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam membantu kerja Pansel dalam menjaring calon pimpinan KPK yang terbaik.

"Karena mencari orang-orang berkualitas dan berintegritas tidaklah mudah. Mereka harus selesai dengan dirinya terlebih dahulu sehingga dapat fokus dalam tugasnya di KPK," ungkap Betty.

Sementara itu, Waluyo mengingatkan, orang yang melamar jadi pimpinan KPK harus bisa menjadikan tugas sebagai pimpinan KPK sebagai profesi terakhirnya, bukan batu loncatan untuk sebuah jabatan politik.

"Maka ini sama dengan mencari manusia dewa yang harus dibujuk dan dijemput untuk mau melamar," ucapnya.
 
Waluyo juga mengatakan bahwa suasana kebatinan saat penyusunan UU KPK adalah suasana penuh kemarahan terhadap kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, sehingga dibuatlah lembaga yang dapat memberantas korupsi dengan lebih baik daripada Kepolisian dan Kejaksaan.

"Dengan sistem at cost penyelidikan dan penyidikan dapat lebih efektif dan tepat sasaran, hal ini yang belum dapat diterapkan di Kepolisian dan Kejaksaan karena keterbatasan anggaran," tandasnya.

Diskusi Ankor Indonesia ini mendapat sambutan dari para alumni lintas perguruan tinggi yang mendirikan Gerakan Anti Korupsi (GAK) dan Paguyuban Persaudaraan Trisakti (Paperti). Para alumni tersebut siap mendorong para alumni yang memiliki kualitas dan integritas untuk mendaftar menjadi pimpinan KPK.

Juru Bicara Ankor Indonesia, Atma Winata Nawawi mengungkapkan, bahwa pihaknya mempersilakan kepada masyarakat untuk merekomendasikan nama-nama yang dianggap memenuhi persyaratan dan memiliki kualitas serta integritas untuk mendaftar ke Sekretariat Ankor Indonesia di Jalan Adityawarman Nomor 30 Jakarta Selatan.

"Kami akan bantu untuk menyampaikan kepada Panitia Seleksi KPK agar dapat ditindaklanjuti," demikian Atma, mantan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA