Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Ramadhan, Peserta Incar Sarung & Kerudung

Lelang Barang Sitaan KPK

Rabu, 20 Mei 2015, 09:58 WIB
Jelang Ramadhan, Peserta Incar Sarung & Kerudung
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)/net
rmol news logo Refnaldi, warga Kemayoran, Jakarta Pusat antre di meja registrasi di lantai dasar gedung Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V. Ia berminat mengikuti lelang barang gratifikasi sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
Usai menyerahkan bukti transfer uang jaminan atas barang lelang dan fotokopi KTP, pria berusia 42 tahun itu kemudian diberikan karton hijau bertuliskan angka 21. Karton itu bakal menjadi identitas peserta lelang.

"Saya ikut 14 barang, uang jaminannya Rp 1,2 juta," ujar Refnaldi.

Suasana di lantai dasar ge­dung vertikal KPKNL V mirip bazar. Di sisi kiri meja registrasi, dipajang lebih dari 200 barang gratifikasi yang akan dilelang. Barang-barang itu ditaruh di atas meja membentuk letter L. Ada lima petugas berseragam batik yang menjaga barang-barang yang dipajang.

Tidak tertera informasi dari siapa KPK menyita barang-barang yang dianggap gratifikasi ini. Petugas yang menjaganya juga hanya menjelaskan bahwa benda-benda ini merupakan si­taan KPK. Uang yang diperoleh dari lelang akan langsung masuk kas negara.

Benda-benda yang dilelang sebagian besar keperluan sehari-hari. Mulai dari kain batik, keru­dung pashmina, satu set cangkir teh, rice cooker dan kulkas. Juga ada alat tulis pulpen Parker, perlengkapan bayi, frame foto hingga voucher belanja.

Ada satu barang gratifikasi yang mencolok dan paling banyak diamati peserta lelang, yakni sebuah kalung mutiara merek Mikimoto dengan nilai awal pem­bukaan lelang Rp 17.458.900. Kalung ini adalah benda terma­hal yang akan dilelang.

Benda yang nilai pembukaan lelangnya paling murah adalah frame foto Rp 22.600. Lebih mahal sedikit, kemeja batik ukuran L Rp 39.300, dan kain batik khas Kalimantan Barat Rp 56.900. Ada 14 barang lelang dengan nilai pembukaan lelang di bawah Rp 100 ribu.

Benda-benda ini yang paling diminati peserta lelang. Pendaftar lelang untuk benda-benda ini hampir 100 orang. Hanya segelintir orang yang mendaf­tar untuk benda-benda ber­nilai jutaan. Hingga penutupan pendaftaran, tidak ada peserta yang berminat mengikuti lelang kalung mutiara seharga belasan juta itu. Kalung ini pun tak jadi dilelang.

Usai registrasi, Refnaldi kemudian mengecek ulang daftar 14 barang lelang yang akan diikutinya. Berprofesi sebagai pedagang, dia mengincar ba­rang-barang layak jual. Target utamanya, 100 buah sarung tenun merek Berantas, dan 100 kerudung pashmina. Kedua benda itu, dilelang dengan harga pembukaan Rp 2.270.600. Untuk bisa ikut lelang, peserta harus menyerahkan uang jaminan sebesar Rp 500 ribu.

"Ini (sarung dan pashmina) banyak yang incar," bisik Refnaldi sembari menjelaskan mo­mentum jelang Ramadhan dan lebaran adalah saat yang tepat untuk mengumpulkan barang dagangan yang laku tinggi.

Jam di tangannya menunjuk­kan pukul 10.30. Setengah jam lagi lelang dimulai. Setelah puas melihat benda yang diincar, dia pun naik lift ke lantai tiga. Sebuah ruang aula di sisi kiri lift dipakai untuk tempat lelang.

Memasuki pintu kaca, Refnaldi beserta puluhan peserta lelang kembali mengisi absensi peserta plus menerima sebungkus maka­nan ringan. Berjalan santai, pria yang mengaku aktif mengikuti berbagai lelang sejak tahun 2009 itu kebagian duduk di barisan kelima. Empat baris terdepa sudah penuh orang. Menurutnya, posisi duduk turut menentukan keberhasilan lelang.

Tepat jam 11 siang, lelang dibuka. Palomes, Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL V langsung menjelaskan tata cara lelang melalui pengeras suara. Tak mau buang waktu, usai menjelaskan tata cara lelang, barang pertama ditampilkan di layar setinggi 1,5 meter di muka ruangan.

 Singkat cerita, sejumlah barang terjual dalam lelang ini. Di antaranya kain batik Palembang, jam tangan merek Daks, maupun pulpen merek Parker dan Cross.

Refnaldi sabar menanti barang incarannya ditampilkan di layar. Begitu giliran lelang 100 sarung tenun dan pashima, ia buru-buru mengangkat identitas karton ber­nomor 21. Seperti prediksinya, barang ini banyak peminatnya. Belasan orang mengangkat ting­gi nomor peserta lelangnya.

Di harga pembukaan Rp 2.270.600, belasan orang masih bertahan menawar. Namun me­masuki angka Rp 3 juta, satu per satu mulai menurunkan karton, tanda menyerah. Sementara Refnaldi, tetap mengangkat nomor pesertanya.

"Lima juta rupiah," teriak Refnaldi yang disambut tepuk tangan puluhan peserta lelang. Tidak ada penantang di angka tersebut. Seratus sarung dan 100 pashmina pun jatuh ke tangannya.

Azan Dzuhur berkuman­dang, proses lelang dihenti­kan. Refnaldi terlihat menghela napas panjang usai bertarung memperebutkan 100 sarung dan 100 pashmina. Refnaldi datang tidak sendirian. Ia bersama tiga pria. Mereka serius berdiskusi tentang barang lain yang akan dibelinya.

Usai beristirahat, Refnaldi ter­lihat lebih santai. Maklum, target utamanya sudah diraih. Sisanya, hanya benda-benda yang diang­gapnya pilihan. Di antaranya, kain, rice cooker, hingga bahan baju. Tidak terasa, tepat jam satu siang, seluruh benda yang diminati peserta lelang sudah ditampilkan.

Pada akhir lelang, hanya sepa­ruhnya yang akhirnya berpindah tangan ke peserta.

Kalung Mutiara Istri Eks Wapres Tidak Diminati

 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V akan rutin mengge­lar lelang barang sitaan KPK. Sejak Januari, KPK telah me­nyerahkan 70 benda gratifikasi untuk dilelang

"Agar tidak menumpuk, benda gratifikasi itu kita lelang berkala," ujar Palomes, Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Jakarta V.

Kemarin, kantor ini mele­lang 269 benda sitaan KPK. Sebagian besar sitaan tahun 2015. Juga ada barang sitaan 2014 yang belum laku dilelang.

Masih ingat iPod souve­nir resepsi pernikahan anak Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi? Sebanyak 199 pemutar musik buatan Apple itu ikut dilelang. iPod itu diserahkan kepada para hakim agung dan undangan yang menghadiri resepsi pernikahan Rizky Wibowo dan Rizki Aulia di Hotel Mulia Jakarta, Maret 2014.

Sebanyak 2.500 tamu un­dangan mendapat iPod Shuffle 2 Gigabyte yang ditempatkan dalam kotak berwarna cokelat yang diikat dengan pita cokelat muda.

Dari 199 iPod Shuffle 2 Gigabyte yang ditawarkan, hanya satu laku satu unit. Harga pembukaan Rp 553 ribu. Terjual dengan harga Rp 555 ribu saja.

"Kemahalan itu. Di pasaran bisa dapat Rp 300 ribu," kata Refnaldi, peserta lelang men­jelaskan alasan dirinya enggan menawar barang itu.

Sebanyak 198 iPod yang belum laku disimpan lagi. Ratusan pemutar musik itu akan ditawarkan dalam lelang berikutnya. "Nanti pasti laku, bagaimana juga barang itu mereknya Apple," kata Palomes sambil menjelaskan di dalam iPod itu terisi playlist lagu-lagu pernikahan.

Mengenai kalung mutiara merek Mikimoto, Palomes menjelaskan, benda itu diserah­kan Herawati, istri Boediono, Wakil Presiden periode 2009-2014. Harga pembukaan le­langnya Rp 17.458.900.

Meski banyak dapat per­hatian peserta lelang, namun tak ada yang mengincarnya. Pasalnya, untuk bisa ikut le­lang kalung mutiara ini, pe­serta harus menyetor uang jaminan Rp 5 juta.

Dari hasil lelang kemarin, KPKNL Jakarta V meraih Rp 58.504.000. Melampaui nilai taksiran total benda-benda yang dilelang Rp 49.246.600. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA