Mengutip dari rilis Humas MPR, para jamaah datang dari berbagai daerah di Kalimantan, juga dari luar negeri antara lain Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, serta beberapa daerah Sumatera.
Titik kumpul para penziarah adalah musallah Ar Raudhah, tempat Guru Sekumpul dimakamkan dan berdampingan dengan tempat tinggal beliau. Karena musallah tidak bisa menampung seluruh jamaah, maka para jamaah memenuhi jalan-jalan masuk ke lokasi dan halaman rumah-rumah penduduk dan halaman perkantoran serta sekolah dalam radius satu kilometer. Sangat sulit untuk menjangkau makam Guru Sekumpul.
"Ini khaul akbar bertepatan dengan sepuluh tahun meninggalnya Guru Sekumpul yang wafat 7 Rajab bertepatan dengan 26 April 2015 dalam usia 63 tahun," kata Wakil Walikota Samarinda ,Nusyirwan Ismail, yang ikut hadir di acara khaul itu.
Tuan Guru Sekumpul memang salah seorang kiai besar juriat (keturunan) Syekh Muhamad Arsjad Al Banjari).
"Semasa hidupnya beliau banyak memberi nasihat pada umat, dan banyak amalannya dan masyarakat merasakan banyak doa yang dipanjatkan beliau untuk umat dikabulkan oleh Allah SWT," kata Nusyirwan tentang keistimewaan dari Guru Sekumpul ini.
Setelah meninggal sepuluh tahun lalu belum ada pengganti Guru Sekumpul. Maka tak heran kalau pada saat khaul seperti ini umat datang berbondong berziarah untuk mendoakan sang Guru Sekumpul. Tidak hanya masyarakat umumnya, melainkan juga para pejabat baik pusat maupun daerah. Selain Wakil Ketua MPR Mahyudin, acara khaul ini juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin, Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk, serta sejumlah bupati dan walikota di Kalsel dan Kaltim.
Acara khaul dimulai seusai magrib dan berakhir setelah waktu isya. Acara juga diisi dengan doa-doa, zikir serta tahlil.
[wid]
BERITA TERKAIT: