WAWANCARA

Adrianus Meliala: Komjen BG Tak Boleh Marah-marah dan Membangkang

Senin, 23 Februari 2015, 09:07 WIB
Adrianus Meliala: Komjen BG Tak Boleh Marah-marah dan Membangkang
Adrianus Meliala
rmol news logo Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung keputusan Presiden Jokowi yang mengusulkan Komjen Badrodin Haiti menjadi calon Kapolri.

Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala mengatakan, Badrodin Haiti merupakan salah satu jenderal berpangkat bintang tiga yang diusulkan Kompolnas sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Sutarman.

Dia mengaku telah melakukan wawancara kepada pria yang saat ini masih menjabat sebagai Plt Kapolri itu. Sama seperti apa yang dilakukan terhadap calon lainnya.

"Kami setuju dan mendukung. Dia (Badrodin Haiti,-red) berada di nama-nama yang diusulkan. Kami sudah melakukan wawan­cara dua minggu lalu. Dia sosok sederhana dan bersahaja," tutur Adrianus Meliala kepada Rakyat Merdeka yang dihubungi via telepon, Kamis (19/2).

Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana tanggapan Anda soal keputusan Presiden itu?
Kami mendukung, sepenuh­nya mendukung keputusan Presiden.

Alasannya?
Loh kan Pak Haiti termasuk yang kami usulkan, kemudian Pak Presiden memilih beliau. Saya kira ini memang betul dan pantas. Kami mendukung pokoknya. Kan waktu itu juga saya bilang, sebaiknya Pak Presiden tidak melantik Pak BG (Budi Gunawan), dan kami sekarang memang mendukung pak Haiti.

Pelantikannya masih lama, ini bagaimana?
Memang tadinya ada usaha dari pemerintah untuk mem­percepat pengumuman sebelum masa reses dimulai. Tapi nam­paknya kesepakatan itu belum didapat. Kalau orang bilang kan Bu Mega tidak setuju. Kalau semua pihak setuju Pak BG tidak dilantik, maka tentu bisa diper­cepat. Namanya ini dinamika ya, makanya baru disebutkan Rabu (18/2) lalu. Tentu harus menung­gu sampai reses DPR selesai.

Bukankah bisa ada manu­ver-manuver selama DPR reses?
Jangan sampai ada manuver-manuver itu sampai DPR selesai reses, sehingga pencalonan itu bisa diproses . Menurut saya perlu dijaga oleh pemerintah agar situasi tetap kondusif.

Apalagi kelihatannya juga KMP (Koalisi Merah Putih) sudah setuju mendukung kepu­tusan Presiden, dan KIH juga se­moga tetap loyal pada Presiden. Untuk itu, Presiden Jokowi dan jajaran pemerintah tetap perlu meyakinkan semua pihak agar pada saatnya nanti akan mem­berikan persetujuan.

Manuver apa saja yang mungkin dilakukan?
Semoga saja tidak terjadi ya. Mungkin kalau sudah berlangung beberapa lama, orang cenderung lupa ya. Tadinya misalkan ada orang yang mau marah, tapi nanti emosinya turun. Diharapkan sih tidak ada yang marah-marah.

Bukankah situasinya sudah kondusif sekarang?
Menurut saya dengan adanya keputusan Presiden itu sudah memberikan jalan keluar bagi Polri agar bisa tenang. Sebab, selama ini kan tidak kondusif.

Ini kan belum final?
Dengan adanya keputusan presiden itu walaupun belum final, tapi sudah 90 sudah ok ya. Maka jangan lagi ada intrik-intrik di antara mereka, dan mulai serius bekerja.

Apa saran Anda untuk Komjen BG?
Sikap kenegarawanan Pak BG diuji. Kalau kata beliau kan harus loyal kepada keputusan Presiden, dan sekarang presiden sudah memutuskan, ya harus loyal.

Maksudnya diuji, apanya?
Kenegarawanan Pak BG diuji, antara lain tidak marah-marah dan tidak membangkang, tapi tetap mendukung. Kecewa saya kira pasti tetap ada, tapi kan bayangkara polisi harus tun­duk.

Apa komentar Anda dengan Badrodin Haiti?
Memang sejak awal sudah diperkirakan menjadi Kapolri ya, matang, pintar, pengala­mannya luas. Saya kira nggak ada masalah dengan pak Haiti. Saya harap bisa segera lolos dari seleksi di DPRdan segera dilantik jadi Kapolri. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA