Hal itu dilakukan agar tidak kecolongan dalam menempatkan pegawai tertentu di sejumlah jabatan strategis.
Di riwayat pegawai itu bisa berisikan rekam jejak pegawai. Apa selama ini ada teguran ketidakpuasan, bagaimana kinerÂjanya, dan lain-lain,†ujar Siti Nurbaya kepada
Rakyat Merdeka, di ruang kerjanya, Rabu (15/1).
Kesalahan dalam menempatÂkan pegawai, lanjutnya, bisa berisiko fatal. Sebab, bisa meÂnyeret kementeriannya dalam kasus suap atau korupsi.
Berikut kutipan selengkapÂnya;
Anda menjadi menteri di tengah terkuaknya sejumlah kasus korupsi di kementerian ini, apa masih ada ruang unÂtuk merapikannya?Prinsipnya kalau staf itu sudah bekerja dengan disiplin adminÂistrasi dan disiplin anggaran, sebetulnya ada ruang untuk merapikannya.
Apa perangkat hukum yang dijadikan senjata untuk merÂapikan itu?Di aturan pemerintah itu sebetulnya sudah ada, PP 53 itu mengatakan bahwa kalau atasanÂnya tidak menegur bawahannya, itu yang kena hukum atasannya. Hal itu kita terapkan saja dalam disiplin admistrasi dan disiplin anggaran.
Apa sudah dikonsolidasikan ke bawahan Anda?Saya sudah manggil Pak Irjen. Saya bilang tolong dibuatkan setiap PNS itu ada riwayatnya. Kalau saya di Depdagri dulu itu ada buat riwayatnya.
Dari mana terinspirasi buat riwayat semacam ini?Saya belajarnya dari riwayat ternak, he-he-he...Dari perjalanan ternak itu ketahuan apa yang diÂlakukannya. Misalnya, makannya apa, sakitnya apa, dan lainnya.
Kalau teguran ketidakpuaÂsan itu maksudnya bagaimaÂna?Misalnya saya kasih tugas pak Pulan, tapi bapak tersebut tidak menjalankan tugasnya. Itu ada catatannya. Nah, itu saya sudah minta dibuatkan.
Cuma itu?Disiplin dan etika juga ada catatannya.
Butuh berapa lama meÂmastikan kementerian yang Anda pimpin clean and clear?Memang tidak gampang buat saya menyelesaikannya secara cepat, karena budaya-budaya seperti itu kan sudah lama, sudah berpuluh-puluh tahun.
Siapa yang bisa Anda ajak bekerja sama dalam menghÂadapi situasi seperti itu?Saya biasanya bekerja tidak pandang eselon, asalkan orangÂnya pintar dan jujur tentu lebih intensif berinteraksi sama saya.
Salah satu bawahan Anda sudah dipanggil KPK, apa pemeriksaannya tidak mengÂgangu kinerja pegawai?Begini, di birokrasi pekerjaan terbagi habis. Kalau pak Pulan nggak ada, pekerjaan nggak boleh berhenti, karena masih ada bawahannya. Kalau yang dibawahnya juga nggak bisa, ada bawahnya lagi. Jadi nggak pernah ada di dalam birokrasi itu pekerjaan yang ketinggalan.
Ada wacana yang bersangÂkutan diganti?Ah, pertanyaannya spesifik lagi, he-he-he...Pasti sudah tahu jawabannya, apa lagi ditanyain.
Izin pemanfaatan lahan acapkali jadi sarang suap dan koruÂpsi, bagaimana mencegahnya?Mulai tahun ini pemerintah mengambil kebijakan untuk pengurusan izin satu pintu. Semuanya diurus di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Jadi peluang suap dan korupsi setidaknya sudah terpangkas. ***
BERITA TERKAIT: