Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasek Galang Dukungan Lewat SMS Hingga Email

Hindari Pemecatan Menjelang Kongres Partai Demokrat

Kamis, 15 Januari 2015, 10:16 WIB
Pasek Galang Dukungan Lewat SMS Hingga Email
Gede Pasek Suardika
rmol news logo Istirahat makan siang, Gede Pasek Suardika, anggota Dewan Perwakilan (DPD) Daerah asal Bali bergegas meninggalkan ruang paripurna di Nusantara V, Komplek Senayan. Dia menuju ruang kerjanyanya di lantai 3 gedung DPD. Melepas lelah, bahu politisi Partai Demokrat itu disandarkan pada kursi.

Sejak dilantik menjadi anggota DPD, Pasek menempati ruang kerja yang dibagi per provinsi. Empat anggota DPD dari provinsi yang sama menempati ruangan yang sama. Khusus untuk provinsi Bali, satu ruangan ditempati dua senator.  Ya agak sempit sedikit,” ujar Pasek yang sebelumnya anggota DPR Fraksi Partai Demokrat.

Banting setir menjadi senator, Pasek merasa perlu adaptasi. Termasuk, saat mengikuti rapat paripurna dengan agenda pembukaan masa sidang dan pelaporan hasil reses setiap daerah. Mulai jelang perayaan Natal hingga sepekan pasca pergantian tahun, DPR dan DPD reses. Biasanya, kata Pasek, di DPR penyampaian tidak dibagi setiap provinsi, melainkan setiap fraksi.

Sebelum istirahat makan siang, Provinsi Bali mendapat giliran melaporkan hasil reses kepada pimpinan DPD. Melalui Diwakili Kadek Arimbawa, anggota DPD asal Bali melaporkan situasi dan kondisi terkini di Pulau Dewata. Ada permasalahan mengenai penerapan Undang Undang (UU) Desa.  Hingga kini belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas penerapannya. Sebab di desa di Bali ada aparat desa dan tokoh adat yang menjadi panutan masyarakat. Kita tawarkan dari tokoh adat saja, direformulasi dengan kedinasan di dalamnya,” kata Pasek.

Selain itu, persoalan fasilitas umum hingga ketimpangan ekonomi antar desa di Bali juga disampaikan dalam rapat paripurna. Terakhir, persoalan reklamasi Teluk Benoa yang kini menjadi isu regional di Bali.

Di DPD, Pasek menempati Komite I  yang membidangi soal otonomi daerah. Meski berasal dari Partai Demokrat, keberadaannya di DPD tidak mewakili partai politik. Ia mewakili provinsi tempat dia mencalonkan diri. Meski begitu, nuansa Partai Demokrat sangat kental di ruang kerjanya. Ia memajang poster dirinya saat kampanye sebagai caleg DPR pada 2009 silam. Di poster itu dia berpose disamping mobil yang memampang fotonya dan nomor urut pencalonannya: empat. Di sebelah kanan poster dipajang foto SBY dan Ani Yudhoyono.

Foto itu terlihat kusam dimakan usia. Sebelumnya foto itu juga dipajang di ruang kerja Pasek saat menjabat anggota DPR. Interior yang terlihat berbeda dengan ruang kerja Pasek di DPR adalah pas foto dirinya dengan tulisan anggota DPD. Lainnya, sama. Termasuk, tempat menaruh dupa untuk Pasek beribadah. Pasek penganut Hindu.

Sambil bersantai, Pasek menyambungkan handphone-nya ke charger. Menurut Pasek, handphone-na jangan sampai habis baterai. Pasalnya, banyak kader Partai Demokrat yang menghubunginya untuk konsolidasi. Pasek hendak mencalonkan diri menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam kongres yang digelar tahun ini.

Pasek membuka ponsel berwarna hitam. Sesekali, jarinya menari di layar model touch screen itu. Mengetik sesuatu. Tidak sampai satu menit, handphone bergetar, penanda ada pesan masuk. Pasek tak menjelaskan dengan siapa dia berbalas pesan. Menurutnya, mengumpulkan dukungan dan konsolidasi lewat handphone lebih aman ketimbang menggelar konsolidasi ala rapat.

Pasek mengungkapkan banyak pengurus Dewan Pimpinan Cabangan (DPC) yang dicopot karena diketahui mendukung dirinya. Ada puluhan yang di-Plt-kan,” ujarnya. Maksudnya di-Plt-kan, orang tersebut dicopot. Lalu jabatannya ditempati orang lain yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt).

Pasek heran mengapa pengurus DPC yang mendukungnya dicopot usai bertemu dirinya. Misalnya, pimpinan DPC Purworejo, Jawa Tengah dipecat selang dua pekan usai menemui dirinya. Agar pendukungnya aman, konsolidasi dilakukan lewat SMS, Blackberry Massangger (BBM), WhatsApp, hingga email yang sulit terendus.  Kita pakai strategi gerilya politik sel terputus,” bisiknya.

Ia membuka sedikit strategi penggalangan dukungan. Ada tim kecil yang bergerak tanpa kelihatan untuk mengonsolidasikan dukungan terhadap Pasek. Dia mengklaim tim ini sudah mengantongi dukungan dari 25 pimpinan DPC di seluruh Indonesia.

Menurutnya, konsolidasi model tertutup itu biasa dilakukan ketika masih menjadi aktivis. Cara ini dianggapnya efektif untuk menggalang dukungan menjelang kongres. Ada pendukung yang berpura-pura loyal terhadap pimpinan partai saat ini agar tidak dipecat. Kita pakai akal sehat lah, makanya (konsolidasinya) tertutup,” katanya.

Setiap siang, tim melaporkan hasil penggalangan dukungan. Ada juga tim yang melaporkan mengenai dinamikan menjelang kongres. Misalnya melaporkan informasi mengenai munculnya usul agar pemilihan di kongres berlangsung tertutup.

Pasek juga telah menerima laporan mengenai rencana kongres dipercepat dari jadwal yang sudah ditetapkan bulan Mei. Saya maju bukan soal menang kalah, tapi mengedepankan nilai demokrasi di tubuh Demokrat,” katanya.

Waktu istirahat siang usai, tidak ada makanan siang yang disantap Pasek di ruang kerjanya. Ia ke ruangan pribadi untuk mengisi baterai handpohone dan berkomunikasi dengan tim sukses dan para pendukung.  

Waktu istirahat hampir berakhir. Pasek bergegas kembali menuju ruang Paripurna DPD-RI di gedung Nusantara V, komplek parlemen, Senayan. Usai paripurna, Pasek menghadiri rapat Komite I hingga sore hari.

Patungan Dana Bikin Atribut Kampanye


Partai Demokrat akan menggelar kongres tahun ini. Selain nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ramai digembar-gemborkan kembali menjabat sebagai pucuk pimpinan partai, muncul Gede Pasek Suardika yang menyatakan diri menjadi ketua umum.

Nama Pasek lekat sebagai loyalis Anas Urbaningrum, ketua umum terdahulu. Setiap Anas bergelut di meja hijau karena kasus Hambalang yang menjeratnya, Pasek pasti hadir. Pasek kini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI utusan Provinsi Bali. Sebelumnya, dia adalah anggota DPR Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014. Hingga kini, nama Pasek masih terdaftar sebagai kader Partai Demokrat

Jika tidak bergeser dari jadwal, Kongres Partai Demokrat akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang. Berupaya menjadi kandidat calon ketua umum partai, tentu ada dana yang harus disiapkan. Meskipun enggan menyebutkan nominalnya, Pasek mengaku telah mempersiapkan anggaran tersebut. Pendanaannya patungan. Teman-teman gotong-royong,” sebut Pasek.

Uang yang terkumpulkan akan digunakan untuk membuat atribut kampanye. Meski begitu, Pasek belum menerima informasi resmi dari jajaran DPP Partai Demokrat mengenai agenda kongres.

Jika mengacu dari dua pengalaman kongres yang telah digelar, nama calon ketua umum akan dimunculkan setelah penetapan tata tertib kongres. Dia berharap kongres Partai Demokrat nanti menggunakan sistim pemilihan terbuka terhadap bakal calon. Modal awal kami 25-30 persen suara didapat,” kata Pasek optimistis.

Pasek terus mengikuti perkembangan informasi seputar rencana kongres. Dia memperoleh informasi ada skenario agar pemilihan ketua umum di kongres dilakukan secara aklamasi. SBY akan didukung aklamasi jadi ketua umum.  

Wacana pemilihan secara aklamasi itu sudah disuarakan ke para pengurus daerah. Pasek menyebutkan dirinya menerima laporan mengenai hal itu dari pengurus daerah yang mendukungnya. Pimpinan pengurus provinsi dan kabupaten/kota diminta menandatangani surat pernyataan bermaterai yang mendukung SBY jadi ketua umum.

Cara itu, menurut Pasek, mencederai demokrasi yang dipedomankan partai sejak dahulu.Namanya Partai Demokrat, masak tidak demokratis,” sindirnya.

Rencananya, kongres partai itu akan berlangsung di Bali, pulau asal Pasek. Meski kongres digelar di kampung halamannya, Pasek merasa tidak terlalu diuntungkan. Mau di Bandung atau Jakarta, sama saja. Yang penting jangan dipercepat. Baiknya selesaikan dahulu musyawarah cabang yang bermasalah,” pintanya.

Kader Daerah Ingin SBY Tetap Pimpin Partai Demokrat

Partai Demokrat segera menggelar kongres ke tiganya. Salah satu agenda penting di hajatan lima tahunan partai berlambang mercy itu adalah memilih sang ketua umum. Para loyalis SBY, bahkan menyatakan Presiden Ke-7 RI itu layak memimpin kembali Partai Demokrat.

Anggota DPR Fraksi Demokrat Umar Arsal misalnya, menyatakan bahwa dukungan terhadap SBY menjadi Ketum Partai Demokrat merata di dapilnya, yaitu Sulawesi Tengah.

"Ketika saya ke dapil, baik tingkat PAC, Ranting dan hingga ranting berpesan ke saya. Meminta SBY kembali ditunjuk jadi Ketua Umum kembali. Ada juga masyarakat yang bukan kader meminta SBY, karena SBY mampu membawa situasi politik Partai Demokrat jadi lebih baik," ujar Umar di gedung DPR.

Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat ini juga meyakini SBY sebagai pemimpin yang dapat menyatukan para kader demokrat diseluruh pelosok daerah. Bahkan hanya SBY yang menjadikan partai kembali lebih besar pada pemilu 2019. Namun dia mempersilakan kader potensial untuk mencalonkan diri.

"Saya rasa Pak SBY sebagai negarawan dan demokratis, bilamana ada kader yang ingin maju dipersilahkan. Dan demokrat juga tidak kekurangan tokoh, dan banyak tokoh. Tapi memang untuk lima tahun kedepan kita selaku kader yang meminta untuk Pak SBY kembali memimpin partai," tegasnya.

Senada, kader asal Yogyakarta yang juga anggota DPR Ambar Tjahyono juga mengamini ramainya dukungan di daerah meminta SBY kembali memimpin Partai Demokrat. Anggota Komisi VI DPR itu menilai sosok SBY sebagai pemersatu kader. "Kader dan masyarakat di daerah ketika saya reses minta SBY kembali memimpin Demokrat," ujar Ambar.

Ambar menilai, SBY berhasil mengantarkan Partai Demokrat ke puncak kancah politik sebagai pemenang Pemilu 2009 Kini, Demokrat menjadi partai tengah, tidak masuk ke Koalisi Merah Putih tidak juga ikut Koalisi Indonesia Hebat.

"Meksi bukan lagi kepala negara, marwah Pak SBY masih kuat, jadi tidak salah saya atas nama pribadi mengharapkan sosok Pak SBY kembali menjadi Ketua Umum PD pada kongres nanti," katanya.

Menurutnya, keberhasilan 10 tahun membangun bangsa sebagai kekuatan kader untuk SBY memimpin Partai Demokrat. Lima tahun ke depan, kader butuh pemimpin yang kuat berprestasi dan sudah terbukti hasil karyanya

"Buktinya ide ketika Pak SBY ditetapkan jadi ketua umum di Kongres Luar Biasa di Bali ide-idenya ditiru organisasi dan partai politik lainnya, seperti adanya Ketua Harian," pungkasnya.

Legislator Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo memastikan Kongres 2015 nanti akan berjalan dengan tertib dan aman. Bahkan, katanya, perhelatan kongres bisa menjadi acuan perpolitikan di negeri ini dan luar negeri. Sartono mengungkapkan, sejak Demokrat lahir dan jelang pemilihan ketua umum selalu berjalan dengan baik. Kalaupun ramai para calon yang bermunculan itu hal yang wajar di setiap partai politik,” ujar anggota DPR RI Komisi VI asal Dapil Jatim VII ini.

Sartono belum tahu persis waktu perhelatan kongres diselenggarakan. Begitu juga, tambahnya, calon-calon yang akan tampil. "Kalau 2015 sudah pasti, tapi bulannya belum. Bentuk pengurus panitia saja belum ada. Kalau calon seperti yang diramaikan media, ada Pak Pasek, Pak Mubarok, Pak Marzuki. Semua ini pastinya mempunyai niat baik untuk kontribusi terhadap Partai Demokrat," kata Kapoksi VI Fraksi Demokrat ini.

Sartono mengaku sangat menghargai para kader yang ingin maju jadi ketua umum. Menurutnya, SBY juga tidak akan keberatan apabila mereka serius mencalonkan diri. Sartono menjelaskan, SBY merupakan negarawan dan orang yang sangat paham dengan demokrasi. Oleh karena itu, Sartono yakin SBY akan mempersilahkan siapapun untuk maju.

Jadi terkait SBY menjadi calon terkuat, saya menegaskan tidak ada intervensi Pak SBY meminta untuk kembali didukung, yang ada kita sebagai kader meminta kembali Pak SBY pimpin Partai Demokrat," tegas mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat ini. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA