Saya menyatakan diri tetap terbuka atas upaya islah yang digagas oleh siapa pun, sampai kaÂpan pun,†tegas Romahurmuziy kepada
Rakyat Merdeka pada acara Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-42 PPP dan Ta’aruf Pengurus DPP PPP hasil MuktaÂmar Surabaya, di Gedung Joang, Senin (5/1) malam.
Romy, panggilan RomahurÂmuziy menyatakan, DPP PPP haÂsil Muktamar Surabaya memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memÂberikan perhatian, pandangan, bahkan niatan, untuk mendorong dan berpartisipasi guna mewuÂjudkan islah PPP.
Upaya islah tersebut, lanjutÂnya, tetap harus ada pedoman yakni sebagai partai politik tentuÂnya tidak boleh menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi.
Prinsip-prinsip demokrasi adalah yang dukungannya sedikit bergabung kepada yang dukunÂgannya banyak. Yang tidak sah bergabung kepada yang sah, dan tidak boleh mengurangi, hanya boleh menambah,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapÂnya:Anda yakin konflik internal itu bisa diselesaikan?Saya yakin. Apa yang terjadi di PPP hanya dinamika untuk memÂperkaya PPP di masa mendatang. Pasti akan ada suatu saat di mana dinamika ini menyatu dan memÂbuat PPP semakin besar.
Jangan pernah berpikir tentang ketidakmampuan kita, berpikir saja tentang ke-Mahakuasaan Tuhan.
Kalau kata media yang karÂena sifat imparsialnya ada dua DPP PPP, yaitu versi Muktamar Surabaya dan versi Muktamar Jakarta. Alhamdulilah realitasÂnya PPP sedikit berbeda dengan yang sesudahnya. Kalau kata negara, hanya ada satu DPP PPP yaitu hasil Muktamar VIII PPP di Surabaya. Kita senang karena kontestasi dalam kebaikan Insya Allah akan berbuah kebesaran. Seperti lagu: Di sini harlah, di sana harlah, dimana-mana PPP harlah.
Kubu sebelah tidak ada yang datang dalam harlah itu, ini bagaimana?Begini, tasyakuran harlah DPP PPP ini kan bentuknya kita unÂdang kepada seluruh fungsionaris DPP yang masuk dalam kepenÂgurusan ini. Dari sejak November sebenarnya saya sudah pernah menyampaikan tawaran melalui tiga orang utusan, yang sengaja untuk menemui Pak Djan Faridz, tetapi sampai hari ini tidak ada tanggapan positif terkait tawaran itu, termasuk harlah untuk menyatukan keberÂsamaan tetapi kebetulan mereka belum merespons.
Anda akan menawarkan islah?Seperti yang saya sampaiÂkan, saya tidak akan pernah lelah untuk menawarkan, karÂena memang pintu islah tidak akan tetutup sampai kapan pun. Menutup pintu islah itu haram hukumnya.
Kita akan tetap mengajak mereka. Kemudian proses yuridis formil dalam pengadilaan tetap berjalan.
Apa perlu mediator untuk islah?Kalau dari kita sendiri, kita tidak mau terlalu banyak wacana dengan menggunakan mediator ini maupun itu. Sebab yang tahu persoalan ini, PPP itu sendiri. Kita sudah tiga kali mengirimkan utusan untuk bicara dengan pak Djan Faridz. Tapi responsnya beÂlum memungkinkan. Saya yakin pada saatnya nanti akan terjadi islah, hanya soal waktu saja.
Kubu sebelah menilai kedatangan Menko Polhukam daÂlam perayaan harlah itu sebaÂgai intervensi pemerintah?Di dalam Islam itu menghadiri undangan bila tidak ada halangan wajib hukumnya.
Bagaimana kalau Din SyamÂsuddin jadi mediator islah PPP?Pada prinsipnya siapapun yang ingin menjadi mediator, kami tidak jadi persoalan. Pertanyaannya yang dimediasi itu mau atau tidak. Jangan menggunakan tokoh-tokoh sebagai mediator hanya sebagai pengalih persoalan saja.
Bagaimana masa depan PPP kalau begini?Kalau saya tidak terlalu meÂmikirkan masa depan. Pertikaian ini secara hukum pasti akan terseÂlesaikan di tahun ini. Suka tidak suka hukum akan menyelesaikan perselisihan ini. ***
BERITA TERKAIT: