Membersihkan rumah konÂtrakannya yang terletak di Jalan Haji Jum Nomor 30 RT 09/01, KeÂlurahan Rambutan, KeÂcaÂmaÂtan Ciracas, Jakarta Timur, adalah salah satu rutinitas harian Arsyad setelah bebas dari tahanan.
Sejak 3 November, pria berusia 24 tahun ini dikeluarkan dari ruÂtan Mabes Polri. Tersangka meÂnyeÂbar meme porno yang mengÂhina Presiden Jokowi di account facebook-nya ini mendapatkan penangguhan penahanan. SebeÂlumnya, ibunya, Mursidah, telah menemui Jokowi untuk meminta maaf atas perbuatan anaknya.
Keluar dari tahanan, Arsyad leÂbih banyak menghabiskan waktu di rumah. Setelah bangun pagi unÂÂtuk shalat Subuh, dia memÂbanÂtu ibunya membereskan rumah. Selain itu, dia mencuci piring dan mencuci baju. Beberapa setel paÂkaian yang telah dicuci Arsyad, tampak dijemur menggunakan hanger di teras rumah kontrakan berdinding merah muda itu.
Arsyad ingin memperbaiki hiÂdupnya. Selama ini, dia merasa maÂsih kurang berbakti kepada orangtuanya. Karena itu, kini dia berusaha untuk lebih raÂjin di ruÂmah. Saya merasa terÂharu deÂngan apa yang sudah diÂlaÂkukan oleh orangtua untuk menÂdapatÂkan maaf bagi saya,†katanya.
Arsyah sangat menyesal memÂposting meme Jokowi dan MeÂgaÂwati Soekarnoputri. Arsyad berÂÂjanji tidak akan mengulangi perÂbuatan itu lagi karena telah memÂbuatnya berpisah dengan keÂluÂarga. Kapok. Tidak lagi-lagi. Ke depan mau fokus kerja saja,†tandasnya.
Arsyad menuturkan, sebetulÂnya dia hanya iseng meng-copy meme Jokowi dari sebuah grup di facebook (FB). Ia masuk ke grup anti Jokowi itu karena diÂunÂdang. Kata dia, awalnya grup itu terbuka. Tak lama setelah dia berÂÂÂgabung, menjadi tertutup. Ia sama sekali tak mengenal admin yang membuka dan mengelola grup yang ramai saat kampanye pilpres lalu.
Terus timbul keinginan untuk lihat grup lain seperti Prabowo-Hatta, Jokowi Presidenku. Grup-grup itu isinya memang saling huÂÂjat antar pendukung. Terus saya lihat Prabowo masuk rumah sakit jiwa. Ada yang bales Bu Mega sama Pak Jokowi. Abis itu saya simpan di album FB buat saya bales postingan grup anti Jokowi yang paling brutal itu,†kisahnya.
Pria yang hanya sekolah samÂpai SMP itu tak menyangka perÂbuatan isengnya ini akan berÂujung di tahanan. Polisi datang ke rumah kontrakan yang diÂtinggali keluarganya untuk menÂciduknya pada 23 Oktober lalu, tiga hari seteÂlah Jokowi dilantik menjadi presiden.
Kasus meme Jokowi ini sebeÂnarnya sudah dilaporkan kuasa huÂkum Jokowi, Henry YosoÂdiÂningÂrat sejak 27 Juli. Entah kenaÂpa polisi baru menangkap Arsyad tiga bulan kemudian. Arsyad diÂduga melanggar Pasal 29 Juncto Pasal 4 ayat 1 UU Nomor 44 TaÂhun 2008 Tentang Pornografi, PaÂsal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, dan Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE.
Sejak polisi mengumumkan peÂÂnangkapan dirinya karena diÂanggap menghina Jokowi, nama Arsyad menjadi dikenal luas. Arsyad merasa tidak nyaman deÂngan kepopuleran ini. Pasalnya, didapat dengan cara yang salah: menjelekkan presiden.
Kini dia mendapat sorotan dari masyarakat. Dia berusaha tenang dan mencoba hidup seperti biasa. Ini konsekuensi dari kesalahan yang saya lakukan. Jadi saya coba nikmatin aja,†ucap pria yang beÂkerja membantu tukang sate ini.
Arsyad menyatakan, dirinya akan menjalani semua proses huÂkum. Dia siap memÂperÂtangÂgungÂjawabkan perbuatannya. LanÂtaÂran buta hukum, dia akan meÂminta bantuan pengacara untuk melewati proses hukum itu.
Saat ini yang sangat ingin saya lakukan itu bertemu dengan Pak Jokowi. Saya ingin minta maaf langsung dan ngejelasin juga apa yang di facebook. TerÂlebih juga bukan saya yang edit,†tuturnya.
Mursidah, ibunda Arsyad, MurÂsidah senang anaknya tak lagi mendekam di tahanan. Dia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan semua pihak yang telah memÂÂbantu agar Arsyad bisa keluar dari tahanan. Saya atas nama keÂluarÂga mengucapkan banyak-banyak terima kasih anak saya sudah diÂpulangkan,†katanya.
Mursidah yang saat itu berÂpakaian serba hitam mengataÂkan, yang dilakukan anaknya bukan perbuatan terpuji. Untuk itu, dia meÂmohon maaf atas ulah anakÂnya. Saya juga mohon maaf keÂpada seluruh rakyat InÂdoÂnesia,†tandasnya.
Datang Ke Habib Minta Nasihat Dan DidoakanMuhammad Arsyad, terÂsangka pemosting meme porno Presiden Jokowi mendatangi Mabes Polri. Didampingi ibunya Mursidah, bibinya Ersa dan peÂngacara Abdul Aziz. Selasa (4/11) pagi pukul 10 mereka tiba BaÂdan Reserse Kriminal (BaresÂkrim). Sehari sebelumnya, ArÂsyad diÂkeluarkan dari tahanan.
Sebetulnya berangkat ke Mabes Polri sekitar pukul 08.00 WIB. Tapi karena jalanan maÂcet, jadi nyamÂpeÂnya agak laÂma,†kata Ersa.
Arsyad ke Mabes Polri untuk menandatangani beberapa berÂkas tentang penangguhan penaÂhanan yang belum sempat diÂtanÂdaÂtaÂngani saat dia dipulangÂkan. Juga untuk menandatangani berkas acara pemeriksaan (BAP).
Nggak ada pemeriksaan lanÂjutan. Cuma tanda tangan berÂkas aja. Nggak sampai 20 menit suÂdah pulang lagi,†tutur Ersa.
Ersa mengatakan, keponaÂkanÂnya itu akan kembali ke MaÂbes Polri hari ini lapor diri. SeteÂlah dibebaskan dari tahanan, Arsyad diwajibkan lapor dua kali seÂminggu, yaitu Senin dan Kamis. Status Arsyad pun tak beÂrubah, tetap tersangka.
KeÂluarÂga berhaÂrap kasusnya segera tunÂtas. Kami pasti menÂjalani seÂtiap proses hukum yang diÂteÂtapÂkan,†kata dia.
Ersa menyatakan, Arsyad dan ibunya tiba kembali di rumah konÂtrakan mereka sekitar pukul 11 WIB. Setelah beristirahat seÂjenak, salah seorang teman ArÂsyad, Fachrul Rohman meÂnyaÂranÂkan agar menemui seorang haÂbib. Rumah sang habib terletak di RT 02, RW 01, Kelurahan KamÂÂpung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. NamaÂnya Habib Umar Hamid. Arsyad dan Fachrul berangkat berdua pakai sepeda motor,†ujarnya.
Ersa mengatakan Arsyad meÂnemui Habib Umar Hamid untuk meminta nasihat dan didoakan. Doa biar kasus ini cepat selesai, dan bisa dilewati dengan baik oleh Arsyad dan keluarga,†tuturnya.
Ersa bilang, oleh toÂkoh agama itu Arsyad diminta tiÂdak meningÂgalkan shalat, dan memÂperbaÂnyak salawat.
Azan Berkumandang Sudah Harus Nongol Di Mushola...Hukuman Sosial Untuk Arsyad DibatalkanMushola Darussalam yang terletak di RT 09/01 Kelurahan Kampung Rambutan, KecaÂmaÂtan Ciracas, Jakarta Timur, terÂlihat sepi. Tak ada jamaah yang beribadah sore itu. Begitu pula dengan marbot atau penÂjaga mushola. Pagar mushola bercat hijau itu tertutup rapat, meski tak terkunci. Sementara piÂnÂtu kaca untuk masuk ke musÂhola terÂkunci rapat. Saat itu, azan Ashar telah berlalu.
Mushola ini seharusnya menÂjadi tempat hukuman soÂsial bagi Muhammad Arsyad, pelaku peÂngunggah meme porno JokoÂwi di facebook. SeÂtelah penaÂhaÂnanÂnya ditangÂguhkan, warga berencana memÂberi hukuman sosial bagi pria 24 tahun yang cuma tamatan SMP itu. HuÂkuÂmannya meÂngeÂpel mushola seÂtiap pagi selama seminggu.
Ternyata hukuman itu dibaÂtalkan. Aryad hanya diminÂta untuk lebih rajin shalat beÂrÂjaÂmaÂah di tempat tersebut. HaÂbis dari Mabes Polri bertemu deÂngÂan marbot, sudah ada keÂseÂpaÂkatan kalau hukuman meÂngepel itu diganti dengan shaÂlat berÂjamaah,†Fachrul RohÂman, teman Arsyad.
Pupung, sapaan FachÂrul meÂngatakan, Arsyad tak keÂbeÂratÂan menjalani hukuman sosial ini. Justru marbot atau penÂjaga muÂshola yang kebeÂratan.
Marbot bilang kalau huÂkumÂan buat Arsyad jangan meÂngepel pagi karena itu sudah jadi tangÂgung jawabnya marÂbot. MarÂbot minta Arsyad unÂtuk memÂbantu proyek mushala pada malam hari saja,†tuturÂnya. Saat ini, mushola ini teÂngah memaÂsang kubah.
Giliran Arsyad yang keberaÂtan. Pasalnya, pada malam hari dia harus bekerja di warung sate. Warung sate itu ramai pada maÂlam hari. Pemilik warung sate itu, Pak Haji, demikian Arsyad memanggilnya,butuh tenaga Arsyad untuk membuat tusuk sate. Sesekali Arsyad diminta belanja dan membakar sate.
Saya bilang susah kalau maÂlam, Arsyad kerja. Marbot puÂnya cara lain lagi. Katanya mau kaÂsih hukuman biar dia rajin ke musÂhala, bukan dengan pekerÂjaÂan fisik,†kata Pupung.
Akihirnya, Arsyad hanya diÂwajibkan datang ke mushola saat azan shalat berkumandang. Tak boleh terlambat menuÂnaiÂkan shalat berjamaah.
DÂeÂngan begitu, Arsyad rajin datang ke mushala. Menurut marbot, hukuman ini sudah cuÂkup,†kata Pupung. ***