“Para pimpinan DPR akan beÂkerja keras mendorong penyeleÂsaian program Legislasi Nasional (prolegnas) sesuai waktunya,†kaÂta Setya Novanto kepada
RakÂyat Merdeka di ruang kerjanya, GeÂdung DPR, Jakarta.
Bendahara DPP Partai Golkar itu juga berkeinginan menjaga dan meningkatkan kewibawaan DPR.
“Saya ingin wibawa DPR meÂningkat di masa kepemimpinan saya. Saya yakin itu bisa dilakuÂkan bersama-sama pimpinan lainÂnya,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Bagaimana perasaan Anda ketika dipilih menjadi Ketua DPR periode 2014-2019?Saya bersyukur telah terpilih menjadi pimpinan DPR bersama-sama empat rekan lainnya.
Tentu saya mengharapkan keÂpemimpinan yang baru ini bisa menÂjadikan DPR sebagai lemÂbaÂga negara yang kuat, demokratis, profesionalisme, dan dipercaya publik.
Bukan itu saja, tentunya kami mengemban tugas meningkatkan citra dan wibawa DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat, serta meningkatkan peran DPR dalam menjalankan mekanisme check and balance.
Kenapa Anda merasa perlu meningkatkan wibawa DPR?Kita semua tentu melihat bahÂwa ada suatu pencitraan yang haÂrus kita bangun agar wibawa dari pada anggota DPR Indonesia tiÂdak lemah.
Caranya bagaimana?Tentu itu harus dibuat aturan-aturan disiplin yang baik, Selain itu para anggota DPR perlu meÂningkatkan komunikasi aktif baik terhadap fraksi maupun komisi dengan pimpinan DPR.
Selain itu DPR juga perlu menÂjalin kerja sama aktif dengan luar negeri, dengan cara mengundang dubes-dubes negara sahabat. UnÂtuk melihat bagaiman program-program DPR mendatang.
Terkait dengan legislasi, bagaimana?Masalah legislasi juga tidak kalah penting, yang berkaitan dengan itu harus diselesaikan. Di antaranya yang berkaitan deng masalah pembuatan undang-undang.
Selama ini banyak undang-unÂdang yang belum tercapai dalam target prolegnas. Apalagi saat ini belum terjadi sinkronisasi unÂdang-undang yang sudah ada dengan peraturan lainnya.
Kenapa Anda mengatakan demikian?Kita lihat saja, banyak undang-undang yang digugat ke MK. Hal itu disebabkan ketidaksinkronan undang-undang yang dibuat, sehingga banyak undang-undang yang tumpang tindih. Maka perlu dilakukan evaluasi.
Seberapa banyak Undang-undang yang digugat ke MK?Sejak MK dibetuk 2003 kualiÂtas undang-undang menurun yakÂni ditandai dengan 118 sengketa daÂlam judisial review dan 20,9 persen-nya dikabulkan MK. BeÂrarti ada 20 undang-undang yag dinyatakan salah dalam pemÂbuatannya.
Nah disinilah kita harapkan DPR ke depan harus berhati-hati dalam membuat undang-undang. Sebaiknya dalam satu tahun hanya cukup 20 undang-undang yang diselesaikan DPR.
Kok sedikit?Karena kalau terlalu banyak tentu juga tidak akan fokus dan proÂduk undang-undang yang diÂbuat juga tidak maksimal. MeÂnurut saya ada dua hal yang berÂkaitan dengan undang-undang yakni yang berkaitan dengan angÂgaran dan yang berkaitan dengan pengawasan.
Berkaitan dengan anggaran ini tentu ada hal-hal yang kita perhaÂtikan. Salah satunya, banyak anggota DPR juga yang tidak tahu siklus masalah anggaran.
Tentu ini harus kita jelasÂkan di mana siklus anggaran ini masih banyak yang belum diÂperhatikan atau banyak anggaran yang beÂlum pro kepentingan rakÂyat. Nah ini perlu di tingkatkan kemÂbali.
Ada negara yang dibangun dari tiga kekuatan, yaitu kebijakan pengaturan pendapatan negara dan moneter, serta kebijakan pengaturan peraturan per undang undangan dan kebijakan perpaÂjakan dan belanja negra. Inilah beberapa hal yang bisa kita harus lakukan ke depan.
Hal-hal itu lah yang akan dijaÂdikan prioritas dengan memenuhi hak sipil, politik, sosial, budaya dan hak ekonomi warga negara, agar sesuai UUD 45.
Caranya bagaimana?Kita perlu melakukan evaluasi terhadap regulasi yang ada serta yang muncul atas tekanan IMF ke level yang lain, sehingga meÂngangÂÂgu stabilitas. DPR nanti juÂga akan bekerjasama dengan uniÂversitas-universitas dan lembaga keilmuan yang kita miliki. ***
BERITA TERKAIT: