Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WAWANCARA

Tifatul Sembiring: Memblokir Video ISIS Di Youtube Tak Semudah Blokir Situs Lainnya

Kamis, 07 Agustus 2014, 10:21 WIB
Tifatul Sembiring: Memblokir Video ISIS Di Youtube Tak Semudah Blokir Situs Lainnya
Tifatul Sembiring
rmol news logo Memblokir video Islamic State of Irak and Syria (ISIS) yang beredar di situs Youtube.com tidak semudah memblokir situs lainnya.

“Jika pemerintah memblokir Youtube.com maka seluruh pengguna internet di Indonesia tidak akan bisa mengakses situs tersebut,’’ kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kepada Rakyat Merdeka, Selasa (5/8) malam.

“Yang kami minta untuk diblokir videonya, bukan situsnya. Jadi kewenangan untuk mencabut video itu ada di Google.com selaku induk dari Youtube,” tambah bekas Presiden PKS itu.

Tifatul menegaskan, sikap pemerintah terhadap video ISIS sudah tegas melarang berdirinya ISIS di Indonesia, dan penyebarannya harus dicegah.

Berikut kutipan selengkapnya;

Kenapa prosesnya tidak secepat penutupan video pornografi?
Karena penanganannya berbeda. Tidak semudah memblokir situs lainnya.

Misalkan ada situs xyz.com kami blokir. Maka situs tersebut tidak bisa diakses lagi. Jika Youtube kami blokir, maka pengguna internet di Indonesia tidak akan bisa mengakses. Dalam hal ini bukan situsnya yang bermasalah, melainkan isi konten video yang ada di Youtube.com. Makanya kami meminta video yang di Youtube untuk dihapus.

Apa saja yang sudah dilakukan  Kemenkominfo?
Kami sudah mengirimkan surat dan data ke pihak Google.com. Karena Youtube berada di bawah naungan Google. Mereka sudah menerima surat kami dan sedang mempelajarinya.

Google juga banyak mendapatkan laporan dari negara lain. Banyak Uniform Resource Locator (URL) yang masuk ke database mereka mengenai video tersebut.

Lalu apa hasilnya?
Sudah ditutup 7 situs yang mengunggah video tersebut ke Youtube. Juga dengan 20 akun kloningan yang re upload atau menggunggah kembali ke Youtube.

Apa Kemenkominfo akan menelusuri sang pemilik video?

Kami tentu akan mengawasi dan mengantisipasi agar hal serupa tidak terulang.

Sebenarnya kami sudah sering melakukan penelusuran  terhadap akun-akun yang tidak bertanggung jawab dan melakukan pelanggaran hukum. Tapi hasilnya tidak kami publikasikan ke publik.

Apa Anda sudah mengetahui ISIS akan muncul di Indonesia?

Sebelumnya saya belum pernah mendengar dan mengetahui tentang ISIS. Saya baru mengetahui setelah banyak mention di twitter.

Pemerintah sudah melarang berdirinya ISIS di Indonesia, tanggapan Anda?
Sikap pemerintah sudah tegas dan melarang berdirinya ISIS di Indonesia dan penyebarannya harus dicegah. Di negara ini belum berdiri (ISIS-red), tidak ada yang mengakui secara de facto dan de jure.

Saya juga tidak percaya kalau sudah ada 2 juta orang yang sudah bergabung dengan ISIS. Itu merupakan akal-akalan mereka supaya banyak orang yang bergabung.

Banyak mencela Anda di twitter. Apa sikap Anda?
Biasa saja. Justu terkadang saya terbantu dengan mereka yang memberikan informasi dengan mention saya di Twitter. Ini merupakan kebebasan orang untuk berkomentar apapun di sosial media.

Bagaimana Kemenkominfo mencegah video yang serupa?
Harus ada peran serta dari masyarakat untuk melaporkan adanya video-video yang bisa menimbulkan keresahan maupun konflik di masyarakat.

Karena video di Youtube jumlahnya ratusan. Tidak mungkin petugas kami melakukan pemantauan terus menerus. Petugas yang melakukan pemantauan jumlahnya masih kurang.

Akibat kasus ini Anda akan dipanggil DPR, sudah siap?

Ya. Silakan saja kirim suratnya kepada kami. Nanti kami tanggapi. DPR kan partner menteri. Kalau memang ada waktu dan dianggap perlu, mungkin datang. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA