’’Saya tidak pernah ingat bertemu dengan
Fadel. Justru di zaman saya mereka mendesak agar munas dipercepat,
sehingga pengurus baru menentukan koalisi dengan pemerintahan,’’ kata
bekas Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) kepada
Rakyat Merdeka, Rabu (16/7).
Sebelumnya,
Wakil Ketua Umum Partai Golkat Fadel Muhammad mengatakan, JK saat
menjabat Ketua Umum Partai Golkar meminta agar Munas dilakukan Januari
2015. Kemudian diputuskan dalam Munas di Riau pada tahun 2009.
JK
selanjutnya mengatakan, semua kader Partai Golkar harus taat pada
AD/ART, termasuk harus menyelenggarakan munas lima tahun sekali.
“Saat
saya jadi Ketua Umum Partai Golkar, para kader mendesak saya agar
Munas dipercepat yang seharusnya Desember 2009, tapi dilaksanakan
Oktober 2009,’’ papar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa konsekuensi Munas dipercepat itu?Pengurus
baru yang menentukan koalisi dengan pemerintahan saat itu. Makanya
mana mungkin saya minta munas itu diundur, termasuk munas yang akan
datang. Logikanya dimana? Saya malah setuju munas dipercepat dua bulan.
Saat itu Fadel mengaku bertemu Anda, ini bagaimana?Fadel
waktu itu Ketua DPD Partai Golkar Gorontalo. Saya tidak ingat lagi 5-6
tahun lalu saya panggil dia. Kalau saya panggil, urusannya apa.
Mungkin Fadel dipanggil karena sebagai Ketua Munas?Tidak
lah. Terus terang waktu itu saya di pihak Surya Paloh. Mana bisa saya
panggil Fadel karena dia di pihak Aburizal Bakrie. Kemudian saya setuju
pengurus baru menentukan hubungannya dengan pemerintahan yang baru. Saya
tidak mungkin lagi mengubahnya. Berilah kesempatan pengurus baru untuk
bisa menentukan arah kebijakan ke depan. Itu permintaan mereka kepada
saya ketika menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Bukankah Anda sebagai penanggung jawab munas ketika itu?Betul.
Tapi begitu saya buat laporan pertanggungjawaban, saya dan pengurus
demisioner. Saya tidak memiliki kuasa lagi, tidak ikut rapat-rapat
lagi, apalagi menentukan hasil munas.
Saya juga tidak menentukan munas berikutnya.
Kalau begitu, Anda tahu dari mana soal penentuan munas berikutnya?Saya
kan tanya Andi Mattalatta dan kawan lainnya, apa pernah dengar Munas
berikutnya 2014 atau 2015. Mereka menyatakan tidak dengar kok.
Tapi yang jelas saya setuju dipercepat, karena di masa kepemimpinan saya juga dipercepat.
Menurut Anda, keputusan Munas atau AD/ART yang lebih diutamakan?Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (RT) adalah keputusan yang lebih
tinggi daripada hasil munas. Dalam AD/ART kan sudah ditetapkan, yakni
Munas dilakukan 5 tahun sekali.
Jadi selayaknya apa yang tertuang
dalam AD/ART itu dijalankan, yakni 5 tahun sekali. Kalau dipercepat
boleh saja asal di tahun yang sama, seperti di era saya munas dipercepat
dua bulan. Tapi kenapa sekarang mau diundur tiga bulan.
Kalau munas dilaksanakan 2015 berarti melanggar AD/ART dong?Biar
menilai sendiri saja. Dalam AD/ART, munas diselenggarakan lima tahun
sekali. Semua kan harus taat AD/ART karena itu keputusan tertinggi.
Tapi kalau munas diundur, berarti pengurus sekarang ini dua kali memutuskan koalisi. ***
BERITA TERKAIT: