Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Calon Pemudik Kaget Tahun Ini Bayar Tiket

Lagi, Kemenhub Bikin Program Mudik Bagi Pemotor

Rabu, 21 Mei 2014, 09:14 WIB
Calon Pemudik Kaget Tahun Ini Bayar Tiket
ilustrasi, mudik lebaran
rmol news logo Ada kabar gembira bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan tiket kereta untuk mudik lebaran. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan tiket angkutan massal itu. Namun syaratnya, calon pemudik harus memiliki motor yang akan dibawa mudik ke kampung halaman.

Kemenhub masih membuka pendaftaran mudik bagi pemotor. Sedianya, pendaftaran ditutup pada Minggu lalu (18/5). Diper­panjang  hingga Jumat, 23 Mei 2014. Sebab, animo masyarakat besar untuk mengikuti program pemerintah ini.

Kemarin sore, puluhan pria ber­jaket berkerumun di loket pen­daftaran mudik yang berada di sisi kanan lobby kantor K­em­en­hub di  Jalan Medan Merdeka Ba­rat Nomor 8, Jakarta Pusat.

Agus, warga Depok, Jawa Ba­rat terlihat mengantre di loket pendaftaran sejak jam 11 siang. Loket dibuka pada jam 10. Ketika dia datang, antrean premotor su­dah mengular. Ia perlu berdiri se­lama 20 menit sebelumnya akhir menghadap meja pendaftaran.

Setelah mendaftar, petugas di meja itu meminta Agus me­nung­gu dipanggil. Meja pendaftaran itu tutup pada pukul 2 siang. “Nan­ti persiapkan fotokopi data­nya,” ujar pria penjaga loket pen­daftaran.

Agus menjawab dengan me­ngangguk. Ia sudah mengerti pro­ses administrasi yang perlu di­laluinya. Ini adalah kali kedua dia mendaftar ikut program mudik bagi premotor.

Agus lalu duduk di kursi tung­gu yang tersedia di hadapan loket. Resleting tas selempangnya di­buka. Ia memastikan dokumen untuk mendaftar sudah lengkap. Mulai dari fotokopi KTP dia dan istri, kartu keluarga (KK), dan STNK motor.

Program mudik lebaran bagi premotor tahun ini berbeda de­ngan tahun sebelumnya. Dulu, pe­motor yang mendaftar tak di­pungut biaya. Pemotor diangkut dengan bus. Sedangkan ken­da­raan rodanya diangkut dengan kereta barang.

Kini, Kemenhub mengangkut pemotor dengan kereta kelas eko­nomi-AC. Pemotor diminta mem­bayar tiket dengan harga nor­­mal sesuai tujuannya. Semen­tara untuk motornya gratis.

Jumlah tiket kereta mudik yang disediakan Kementerian terbatas. Di lobby kantor Kemenhub di­pajang informasi dengan tujuan mudik dan jumlah motor yang bisa diangkut per hari pada mu­sim lebaran.

Informasi mengenai jumlah kuota itu dicantumkan terpisah. Untuk arus mudik di sisi kanan. Di sebelahnya untuk arus balik. Untuk keberangkatan tujuan Sta­siun Kejaksan (Cirebon) hanya 42 motor. Stasiun Tegal 125 mo­tor, Poncol Semarang 126 motor, Kutoarjo 126 motor, Le­m­p­u­ya­ngan Yogyakarta 84 motor dan Je­bres Solo 126 motor.

Pemotor akan diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Gudang dengan tujuan Cirebon, Tegal dan Semarang pada pukul 19.55 WIB. Sedangkan untuk tujuan Kutoarjo, Yogyakarta, dan Solo pukul 17.55 WIB.

Sedangkan untuk arus balik, pemotor diberangkatkan dari Se­marang Poncol pukul 12.30 WIB. Berhenti di Tegal pukul 15.30 WIB dan Cirebon pukul 19.30 WIB. 

Untuk jalur selatan, kebe­rangkatan dimulai dari Stasiun Jebres Solo pada pukul 11.10 WIB. Berhenti di Stasiun Lempu­ya­ngan Yogyakarta pukul 12.10 WIB dan di Stasiun Kutoarjo pukul 16.30 WIB. Tujuan akhir Stasiun Jakarta Gudang.

Jumlah kuota motor yang bisa diangkut pada arus balik sama seperti pada arus mudik. Untuk arus balik, pemotor bebas me­mi­lih waktu keberangkatannya. Na­mun untuk arus mudik, jadwal keberangkatan tanggal 25-27 Juli sudah habis.

Ini tak menyurutkan niat pemo­tor untuk memburu tiket mudik di Kemenhub.

Pemantauan Rak­yat Merdeka hingga menjelang sore, puluhan orang masih me­ngantre di loket pendaftaran.

Penantian Agus selama dua jam menuai hasil. Namanya di­panggil melalui pengeras suara. Ia pun menghadap loket yang dijaga tiga petugas. Dokumen persyaratan diserahkan. Ia juga memesan empat tiket kereta un­tuk tujuan Solo.

Dianggap memenuhi syarat, petugas menyerahkan secarik kertas bukti pemesan. Di kertas putih dicantumkan biodata calon pemudik dan nomor sepeda mo­tor yang didaftarkan.

“Silakan menunggu lagi. Nanti dipanggil lagi,” kata petugas lo­ket kepada Agus. Agus tak ke­beratan menunggu lagi. Untuk mendapatkan tiket mudik ini, karyawan swasta itu sengaja me­ngambil cuti sehari.

Ia mengaku sebelumnya sudah berupaya memesan tiket kereta secara online. Namun selalu ga­gal. Program mudik bagi pemotor menjadi satu-satu harapannya untuk mendapatkan tiket kereta.

Tepat jam 3 sore, nama Agus di­panggil penjaga loket di sisi pojok kiri. Petugas di loket me­ngenakan seragam dengan em­blem PT Ke­reta Api Indonesia (KAI). Di loket ini, pemotor yang sudah memesan ti­ket melakukan pembayaran.

Agus membayar Rp 55 ribu untuk satu tiket ke Solo. Total dia mengeluarkan uang Rp 220 ribu untuk memesan tiket agar keluar­ga bisa mudik Lebaran nanti.

Selembar kertas hasil penda­taan dicek ulang petugas wanita berjil­bab biru muda. Empat tiket asli PT KAI warna biru lalu di-print. Wa­jah Agus sumringah, pe­nan­tiannya selama empat jam terbayar.

Namun dia heran ketika me­nerima tiket. Pasalnya yang di­be­rikan petugas di loket hanya di­beri salinan tiket saja. Bukan asli. Petugas loket menjelaskan tiket asli baru diberikan saat pemudik menyerahkan motor di Stasiun Jakarta Gudang untuk diangkut dengan kereta.

Setelah menyerahkan motor, salinan tiket ditukar dengan tiket asli. “Memang bolak-balik loket demi dapat tiket. Tapi nggak apa-apa, yang penting numpak sepur (naik kereta),” katanya.

Menurutnya, program mudik Kemenhub ini sangat membantu keluarga. Tahun lalu, dia men­daftar dan diangkut dengan bus gratis. Namun dia merasa waktu tempuh dengan bus lama. Apa­lagi, arus lalu lintas pada musim mudik sangat padat. Bus kerap kena macet selama di perjalanan. Ini membuat jenuh.

Sementara, naik kereta, kata dia, bebas macet. Waktu per­ja­la­nannya pun lebih penting. Ia tak mempersoalkan tahun ini di­kenakan biaya untuk program mu­dik bagi pemotor.

Kepala Pusat Komunikasi Ke­menhub JA Barata saat dite­mui menjelaskan, pihaknya mem­per­panjang masa pendaftaran mudik bagi pemotor karena peminatnya sangat banyak. Untuk tahun ini, pemotor hanya akan diangkut de­ngan kereta. Untuk itu, Ke­men­terian meminta PT KAI m­em­fa­si­litasi pemotor agar bisa dapat ti­ket kereta. “Kita berharap dapat menyerap banyak pemotor agar naik moda angkutan,” ujar Barata.

Barata mengatakan program ini hanya pemotor. “Nggak bawa motor, nggak bisa ngikut kami. Memang target kami untuk pemotor demi menekan jumlah kecelakaan,” ujarnya.

Mereka yang ingin mendaftar perlu mempersiapkan data diri dan keluarganya serta fotokopi STNK motor. Sepeda motor yang telah didaftarkan akan diangkut lebih dulu dengan kereta barang.

Ia menyebutkan untuk kebe­rang­katan H-3 sudah penuh. Un­tuk H-5 hingga H-4 masih ter­se­dia. Tahun ini ditargetkan pr­o­gram ini bisa mengangkut 3 ribu se­peda motor.

Mudik Dengan Bus Dan Kapal, Gratis


Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, antusias war­ga menggunakan kereta un­tuk mudik lebaran sangat ting­gi. Tak heran, tiket angkutan mas­sal itu langsung ludes se­telah dibuka pemesanan secara online.

Kementerian, menurut dia, sejak beberapa tahun lalu mem­fasilitasi pemotor untuk bisa mudik. Kali ini, pemotor akan diangkut kereta. PT KAI pun diminta membuka loket pe­me­sanan tiket untuk pengendara roda dua itu.

Di buka pukul 10 pagi, pemo­tor yang ingin mendapatkan tiket telah berdatangan sejak pu­kul 6 pagi. “Mereka yang da­tang pagi, pastinya lebih cepat kita layani,” ujar Barata.
Barata menjelaskan, antusias warga tidak terlepas dari per­baikan sistim pelayanan kereta. Yaitu, hanya menjual tiket ber­dasarkan jumlah tempat duduk yang tersedia.

Selain itu, kelas terendah yakni kelas ekonomi su­dah ada fasilitas AC-nya. Harga tiketnya pun murah. Berkisar Rp 45 ribu sampai Rp 55 ribu.

Selain memfasilitasi pemotor naik kereta, Kementerian Per­hu­bungan juga membuka mu­dik gratis naik bus dan kapal. “Kalau penumpangnya naik bus, nanti motornya dinaikin truk. Penumpang dan motornya gratis, cuma untuk makan di tempat pemberhentian bayar sendiri ya,” katanya.

Bus yang disediakan Kemen­hub agar mengangkut pemotor dengan jurusan Purwokerto, Yog­yakartan dan Solo. Sedang­kan pemotor yang mudik ke Ci­rebon dan Tegal diangkut de­ngan kapal laut.

Kementerian bekerja sama dengan TNI untuk mengangkut pemotor. Ada dua kapal yang disediakan. Kapal jenis roro itu akan diberangkatkan dari Pe­la­buhan Tanjung Priok pada 22 sampai 25 Juli. Kapal bisa me­ngangkut 1.500-2.000 motor. Pendaftaran untuk mudik de­ngan kapal ini mulai dibuka pada 1 Juli.

“Nah kalau di kapal, ma­kan­nya gratis. Di dalamnya juga ada dangdutan. Baru tahun ini ke ada angkutan kapal ke Tegal dan Pe­labuhan Panjang,” katanya.

Barata menambahkan, pihak­nya juga memfasilitasi pe­mu­dik yang ingin sepeda motornya bisa diangkut untuk dibawa ke kampung halaman pada masa lebaran. 

“Misal orangnya mau naik pesawat. Ya nggak apa-apa, motornya saja yang diki­rim gra­tis juga boleh,” katanya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA