WAWANCARA

Dino Patti Djalal: Saya Ingin Melihat Tampilnya Barisan Pemimpin Yang Berbobot Di 2014 Ini

Senin, 19 Mei 2014, 09:13 WIB
Dino Patti Djalal: Saya Ingin Melihat Tampilnya Barisan Pemimpin Yang Berbobot Di 2014 Ini
Dino Patti Djalal
rmol news logo Meski kalah dalam pertarungan konvensi capres Partai Demokrat, Dino Patti Djalal mengaku tidak kecewa. Malah bekas Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat itu merasa lega.

“Saya sudah plong karena ide soal nasionalisme unggul diterima di seluruh Indonesia,’’ kata Dino Patti Djalal kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Sabtu (17/5).

Seperti diketahui, konvensi capres Partai Demokrat berakhir, Jumat (16/5). Pemenangnya  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Tapi sayang, Dahlan tidak menjadi capres karena Partai Demokrat tidak memenuhi syarat pengusungan capres dari hasil pileg lalu.

Sebenarnya pemenang konvensi itu bisa menjadi capres asal Demokrat sejak awal berinisiatif menggalang koalisi.

Dino Patti Djalal selanjutnya mengatakan, perjuangannya menyebarkan gagasan nasionalime unggul telah membuahkan hasil. Sebab, ide tersebut telah diterima banyak kalangan di seluruh wilayah di Indonesia.

Berikut kutipan selengkapnya;

Itu yang membuat Anda tidak kecewa meski kalah?
Ya. Empat bulan keliling Indonesia, saya merasa sudah berhasil menunaikan misi. Dalam 10 debat terakhir dan mengunjungi 30 kota, saya merasa sudah meninggikan. bobot perdebatan. Mudah-mudahan berhasil menginspirasi bangsa.

Saya mengikuti konvensi ini, tujuannya bukan untuk jabatan atau kekuasaan. Saya hanya ingin mengusung satu ide, yakni nasionalisme unggul.

 Setelah mendapat pengalaman konvensi capres itu, apa Anda tertarik masuk parpol?
Saya tidak akan menjadi anggota parpol. Ide saya soal nasionalisme atau budaya unggul akan saya perjuangkan lewat jalur lain. Saya tetap komit pada gagasan itu.

Sebagai diplomat, saya sangat yakin, nasionalisme yang tepat adalah kunci kemajuan sebuah bangsa. Inilah yang terjadi di India, Tiongkok, Brazil, Turki, dan beberapa negara lain. Saya akan terus mengobarkan itu.

Anda tidak percaya jalur politik?
Kan nggak harus lewat jalur politik. Saya bisa masuk lewat kampus, pesantren, pengusaha, dan sebagainya. Empat bulan ini saya sangat terkejut, ternyata ide ini bisa diterima dan mendapat sambutan positif.

Saya akan terus menyebarkan semangat nasionalisme unggul ke seluruh Indonesia. Saya yakini, ini adalah resep agar NKRI jadi raksasa Asia di abad 21.

Dalam waktu dekat ini apa yang  Anda lakukan. mewujudkan gagasan nasionalisme unggul itu?
Saya akan membentuk satu forum komunitas. Mudah-mudahan, dalam dua bulan ke depan itu bisa direalisasikan. Saya main di tatanan konsep dan terus menajamkan wawasan bangsa.

Saya juga pernah berjanji untuk membentuk “Santri Global Indonesia”. Saya masih mempersiapkan konsepnya. Mudah-mudahan saya bisa mewujudkan mimpi para santri yang ingin belajar di luar negeri.

 Anda tidak menyesal mundur dari jabatan Dubes AS, tapi kalah dalam konvensi?

Saya sama sekali tidak menyesal mundur dari Dubes untuk ikut Konvensi Demokrat. Saya justru merasa beruntung bisa ikut mencerahkan wawasan bangsa.

Apa konvensi capres perlu dilakukan Demokrat pada pilpres mendatang?
Ini baik, satu hal yang positif, dan mudah-mudahan bisa terus dijalankan. Bukan hanya oleh Demokrat, saya berharap mekanisme ini diikuti oleh parpol-parpol lain. Sejak awal, saya mendukung sitem meritokrasi-nya, membuka diri terhadap orang di luar paprol, semua kalangan, perdebatan, dan sebagainya. Itu saya apresiasi. Menurut saya, itu sangat baik untuk mengubah budaya politik di Indonesia.

Jika diminta untuk memberikan dukungan kepada salah satu pasangan capres, siapa yang Anda dukung?
Saya lihat situasinya dulu seperti apa. Yang jelas, saya ingin melihat tampilnya barisan pemimpin 2014 yang berbobot. Orang fokus pada presiden mendatang.
 Padahal, masa depan bangsa tidak ditentukan oleh presiden. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA