Menanggapi hal itu, politisi senior PDI Perjuangan Sabam SiÂrait mengatakan, semua itu terÂgantung hasil pemilu legislatif dan terserah Ketua Umum PDI PerÂjuangan Megawati SoeÂkarÂnoputri.
“Lihat saja nanti putusan Bu MeÂga. Tentunya beliau akan meÂÂÂliÂhat situasi riil di masyaÂraÂkat,†kata Sabam Sirait kepaÂda
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kalau pilihannya Puan atau Prananda, siapa yang paling berpeluang?Mengenai hal yang tinggi-tingÂgi seperti itu, saya belum bisa memÂberikan komentar.Kalau yang biasa-biasa saja, mungkin bisa.
Yang biasa itu apa?Semua tentu sesuai keputusan kongres yang menyerahkan kepaÂda Bu Mega untuk menentukan siapa capres dari PDI Perjuangan. Bisa dirinya atau orang lain.
Lebih condongnya ke mana?Saya tidak tahu. Tanya Bu Mega, he-he-he. Yang jelas saya menghargai pendapat masyarakat mengenai keinginan rakyat agar PDI Perjuangan menjadi partai penguasa.
Sudah bosan jadi oposisi?Masak kalau memang pemilu masih jadi oposisi terus. Saya kira sudah cukup 10 tahun jadi oposisi.
Apa kriteria menjadi PresiÂden ke depan? Pokoknya presiden ke depan harus bisa mengurus rakyat IndoÂnesia secara keseluruhan.
Apa masalah fisik calon diperhatikan?Kalau menilai fisik tidak releÂvan. Itu kan bukan didasarkan keÂmampuan.
Apa para senior selalu beriÂkan masukan ke pimpinan PDI Perjuangan mengenai capres?Tidak selalu kita sampaikan figur orang. Tapi kami sampaikan kriteria. Saya tidak ahli majukan sosok.
O ya, apa pendapat Anda mengenai politik dinasti?Saya belum mengerti apa yang dimaksud politik dinasti.
Apa tidak boleh, kalau baÂpaknya perÂnah jadi presiden, lalu anaknya tidak boleh menjadi presiden.
Menurut saya, kalau berenÂcana membuat politik dinasti tenÂtu tidak baik. Apalagi meÂngumÂÂpulkan kekuatan untuk keÂkuasaan dengan cara tidak beÂnar. MisalÂnya, menggunakan uang korupsi.
Apa perlu diatur dalam unÂdang-undang? Ya. Kalau perlu diatur saja deÂngan undang-undang tentang caÂlon DPR, kepala daerah atau preÂsiden. Agar jelas apa yang boleh dan tidak boleh. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: