Kepala Satpol PP Tidak Tahu Ada Pemerkosaan di Monas

"Saya ini malah belum tahu ada kejadian itu, kalau kemarin kita malah tangkap pencopet di sana. Nanti akan saya tambah personil dan pelajari apa benar itu diperkosa kan ramai bisa teriak saja itu. Yang jelas akan saya panggil koordinator di sana," ujar Kukuh saat dihubungi wartawan, Kamis (3/9).

Kukuh memang mengakui bila setiap pintu masuk dan area tengah Monas selalu dijaga oleh petugas Satpol PP. Namun Kukuh mengelak bila pengamanan Monas diserahkan sepenuhnya kepadanya. Karena menurutnya kepolisian yang ikut berjaga juga harus turut serta menjaga keamanan.

"Bahkan di Monas itu bukan kita saja, tapi juga kepolisian, ada istana juga kan, disitu juga ada pos polisi kan," ungkapnya.

Kukuh jelaskan bila wewenang pengamanan Monas sebenarnya berada ditangan UPT Monas yang rencananya 2014 mendatang akan menggunakan jasa outsourching untuk menjaga keamanan area tersebut. Namun di APBD-Perubahan ini masih menggunakan jasa keamanan oleh tim Satpol PP belum diketahui oleh Kukuh sama sekali.

"Ke depan itu 2014, UPT Monas sudah tidak menggunakan Satpol PP lagi tapi akan di outsourching. Masalahnya, di APBD P itu UPT akan melelang atau enggak, saya belum tahu. Kalau belum saya masih Satpol PP sampai akhir tahun ini," jelasnya.

Kukuh Bahkan menyalahkan gadis ABG tersebut mengapa jalan-jalan sendirian ke Monas. Dan menuding gadis tersebut tidak diperkosa. "Lha kenapa itu sendirian ke monas tengah malam, jangan-jangan suka sama suka. Lagian Monas itu ramai sampai jam sebelas malam, bisa teriak dong," paparnya.

Diketahui, untuk mengawasi Monas, Satpol PP mengerahkan 75-80 personil pada hari Senin-Jumat. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu 150 personil dikerahkan untuk menjaga simbol kota Jakarta tersebut. Penjagaan dilakukan selama 24 jam penuh. [rus]