Yang penting, rakyat merespons positif sosialisasi empat pilar, yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Begitu disampaikan Ketua MPR Taufik Kiemas menanggapi kritikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bahwa Pancasila bukan bagian dari empat pilar berbangsa dan bernegara.
“Sepanjang rakyat merespons posisif empat pilar itu, kami tetap sosialisasi terus, jalan terus. Tidak terganggu dengan berbagai kritikan,’’ujar Taufik Kiemas kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Muhaimin Iskandar menegaskan pemahaman Pancasila sebagai bagian dari empat pilar kebangsaan adalah sebuah kesalahan persepsi.
Pancasila, lanjutnya, adalah dasar atau asas negara. Bukan bagian dari empat pilar kebangsaan itu. Makanya, Muhaimin minta agar MPR meralat kesalahan tersebut.
Taufik Kiemas selanjutnya mengatakan, jika dipahami dengan utuh dan benar, empat pilar yang disosialisasikan MPR dapat menjadi perekat bangsa.
“Empat pilar selama ini cukup berhasil meredam perbedaan dan membangun nation and character building,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kritikan seperti Muhaimin Iskandar itu sudah banyak, apa tanggapan Anda?Makanya saya minta Pak Lukman Edy nanti yang menjelaskan kepada Pak Muhaimin Iskandar mengenai empat pilar yang sedang disosialisasikan MPR itu. Dijelaskan mengenai pemahaman-pemahaman empat pilar tersebut.
Sebab, pada dasarnya sosialisasi empat pilar ini upaya membentuk
nation and character building bagi masyarakat, terutama bagi generasi penerus bangsa.
Kenapa mengutus Lukman Edy?Karena beliau berasal dari Fraksi PKB di MPR. Kami minta beliau untuk menjelaskan masalah empat pilar itu.
Muhaimin minta empat pilar dievaluasi, apa tanggapannya?Selama ini sosialisasi empat pilar yang dilakukan MPR mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Artinya tetap diteruskan?Ya dong. Selama ini kan sudah baik. Pemikiran saya kenapa harus sampaikan empat pilar karena keempat-empatnya sangat penting dan terintegrasi atau terkait satu sama lain.
Pemahaman Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harus lengkap disosialisasikan. Saya tidak bisa bayangkan kalau hanya salah satu saja yang disosialisasikan
Oh ya, mengenai bendera Aceh yang mirip bendera GAM, ini bagaimana?Kita semua harus ikuti prosedur yang ada. Sudah ada aturan-aturannya.
Itu saja diikuti. Kita harus menyikapinya dengan hati-hati. Saya harap masalah ini perlu dijelaskan secara damai.
Siapa yang menjelaskan?Ya, pemerintah pusat yang perlu menjelaskan masalah itu secara damai.
Bukankah ini bisa mengganggu NKRI? Saya rasa tidak ya. Saya yakin Aceh tidak akan keluar dari NKRI. Tapi kita lihat dulu perkembangannya. Masalah ini bisa dibicarakan secara baik-baik berdasarkan aturan yang ada dan kesepakatan perdamaian dengan GAM.
Perdebatan-perdebatan mengenai itu harus dicarikan solusinya, harus dipikirkan dengan baik-baik. Apakah secara psikologis hal itu mengganggu hubungan antara pusat dan daerah. Mudah-mudahan kedua belah pihak dengan kearifan bisa menyelesaikan masalah bendera tersebut.
Masalah ini tentu ada kaitannya denan sosialisasi empat pilar itu. Sebab, empat pilar itu adalah perekat kita semua dari Sabang sampai Merauke. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: