Zulkarnaen: Kami Semakin Solid Setelah Putusan Komite Etik KPK...

Selasa, 09 April 2013, 08:56 WIB
Zulkarnaen: Kami Semakin Solid Setelah Putusan Komite Etik KPK...
Zulkarnaen
rmol news logo .Pimpinan KPK semakin solid setelah ada putusan Komite Etik mengenai bocornya sprindik Anas Urbaningrum.

“Putusan itu memberikan in­trospeksi bagi kami. Ini membuat kami semakin solid untuk me­lakukan pencegahan dan pem­berantasan korupsi,” kata Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Komite Etik memutuskan Ketua KPK Abra­ham Samad lalai. Sebab, tak me­nga­wasi sekretaris pribadinya, Wiwin Suwandi, yang membocor­kan draft surat perintah penyi­dikan (sprin­dik) Anas Urbaning­rum.

Selain itu, Abraham juga di­ni­lai tidak dapat berkomunikasi baik dengan pimpinan KPK lain­nya. Terutama, terkait kasus pem­buatan konsep sprindik atas nama Anas Urbaningrum.

Zulkarnaen selanjutnya me­nga­takan, ke depan komunikasi antar pimpinan akan lebih inten­sif meng­ingat tugas yang begitu banyak.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa komunikasi sekarang ini sudah membaik?


Ya, komunikasi semakin mem­baik. Kekompakan antar pim­pinan KPK adalah  kewaji­ban, itu sam­pai saat ini masih terus terjaga.

Di sini diuji kenegarawanan ma­­­sing-masing pimpinan. Kami harus menyadari bahwa posisi ka­mi ini adalah pejabat publik yang menjadi sorotan masyara­kat. Kami menjalankan amanah, sehingga harus memahami dan menjalankan tugas yang mulia ini dengan baik.

Banyak kalangan menilai ada perpecahan KPK, ini ba­gai­mana?

Saya kira itu keliru. Kalau di an­tara kami ada perpecahan be­rarti tugas ini tidak dijalankan se­cara amanah. Buktinya, kami te­tap jalan, ber­komunikasi dan be­kerja seperti sediakala.

Apa selama ini tidak tergang­gu komunikasinya?

Hubungan kami baik-baik saja kok...

Ada anggapan pasca putu­san Komite Etik itu menim­bulkan masalah, apa benar?

Tidak ada kok. Pasca putusan Tim Komite Etik akan men­jadi bahan pembelajaran yang sa­ngat berharga. Tentunya kami tidak ingin hal itu terulang.

Bagaimana mencegahnya?

Sebenarnya itu kan bisa dilaku­kan dengan mudah. Mulai dari hal-hal sekecil apa pun itu harus melalui pertimbangan yang be­nar-benar matang dan diputus­kan secara bersama-sama.

Anda yakin ini akan dila­kukan?

Ya pasti. Karena setelah putu­san Komite Etik itu membuat ka­mi semakin solid, bekerja lebih baik lagi, dan lebih hati-hati lagi.

Apa benar Abraham Samad menyatakan putusan itu berlebihan? 

Ah, kalau itu saya tidak tahu. Sa­ya tidak mau komentari. Kami kan hadir semua saat putusan itu dan media juga tahu.

Bagaimana dengan posisi Wiwin Suwandi?

Kan sudah ada putusan Dewan Pertimbangan Pegawai (DPP)-nya.

Apa putusannya?

Tentu akan menjalankan seper­ti putusan Komite Etik itu yang menyebutkan Wiwin melakukan pelanggaran  berat.

KPK ini kan lembaga negara dan lembaga publik. Setiap pe­ga­wai itu harus dibekali dari sisi administrasi publik yang baik, kedisplinan dalam me­lak­sana­kan tugas-tugas.

Artinya, setiap karyawan di KPK itu harus bisa memilah ma­na informasi yang bisa disam­pai­kan ke publik dan mana yang ti­dak bisa. Nah, itu kan harus di­ma­­najemen dengan baik.

Kalau sekarang bagaimana?


Saat ini kinerja KPK sudah baik. Sebab, masing-masing unit sudah bekerja sesuai de­ngan tu­gas pokok dan fungsi­nya. Ini ten­tu memerlukan kondisi yang kondusif agar bisa berbuat lebih optimal.

Kondisi yang kondusif itu di­butuhkan juga agar para personel KPK bisa secara kreatif  melaku­kan terobosan untuk memberan­tas korupsi. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA