“Sebelum 22 April mendaÂtang, DCS sudah rampung. Di tingÂkat daerah, tanggal 14 April sudah pasti selesai,†kata Ketua Umum PBB, MS Kaban kepada
RakÂyat Merdeka, kemarin.
Sejak PBB ditetapkan KPU sebagai peserta Pemilu 2014, meÂreka bekerja keras menyusun dafÂtar caleg daerah maupun pusat. BeÂkas Menteri Kehutanan ini meÂnyatakan, caleg yang bergabung di PBB semakin bertambah.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apakah Anda yakin penyeÂraÂhan DCS dari PBB ke KPU bakal rampung?Yakin dong. DPP PBB segera menyelesaikannya sesuai jadwal yang ditentukan KPU, termasuk pemenuhan keterwakilan 30 perÂsen untuk kaum perempuan. Asal tahu saja jika kami sudah siapkan sejak lama. Walaupun masih berperkara dengan Bawaslu dan di Pengadilan Tata Usaha Negera (PTUN), kami tetap melakukan perÂsiapan. Bahkan, saat itu hamÂpir 97 persen fungsionaris partai masih bertahan di PBB.
Jadi, berapa jumlah caleg yang terkumpul sekarang?Untuk DPR terus bertambah. SeÂkarang ini baru terkumpul hamÂpir 600 caleg untuk tingkat puÂÂsat. Penambahannya tetap diÂseÂleksi ketat di setiap daerah peÂmilihan. Untuk caleg di kantong suara PBB mengalami kelebihan kuota. Sekarang ini, di satu daeÂrah ada 27-37 caleg tiap daerah pemilihan (dapil).
Bisa menyebutkan di daerah mana saja?Di Jambi, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, NTB dan seÂbagian Pulau Jawa.
Di Pulau Jawa, daerah mana saya yang melebihi kuota?Di Jawa Barat. Di sana mengÂalami kelebihan caleg yang cuÂkup signifikan.
Apakah kelebihan kuota ini terjadi sebelum atau sesudah PBB ditetapkan sebagai peserÂta Pemilu 2014 oleh KPU?Kelebihannya ini terjadi seteÂlah PBB ditetapkan sebagai peÂserÂta Pemilu. Pasalnya, mereka sebelumnya
wait and see. Kini, semua sudah menÂjalani tahapan tes dan sampai pada pemeriksaan urine. PokokÂnya, kami sudah meÂlakukan persiapan matang untuk pemilu ini.
Kapan PBB serahkan DCS?Untuk DCS di daerah, mereka rata-rata akan menyerahkannya pada 14 April dan kami berharap KPUD buka kantor di tanggal itu.
Kalau DPP, kapan bisa meÂnyeÂrahkannya?Kalau DPP mungkin menyeÂrahÂkanÂnya pada 16 April atau 18 April.
Apakah Anda yakin PBB biÂsa memenuhi 30 persen keterÂÂwakilan perempuan?
Begini. Kultur Indonesia cuÂkup sulit apalagi saat ini keterÂwakilan perempuan 30 persen belum terÂsosialisasi baik mengeÂnai pemÂberdayaan perempuan di seluruh bidang, terutama politik.
Jadi, seharusnya bagaimana?Ada rentang waktu penyesuaiÂan. Kapan partai bisa melaksaÂnakan keterwakilan perempuan 30 persen itu secara penuh.
Apakah Anda keberatan dengan ketentuan itu?Bukan begitu. Sekarang ini, KPU kelihatannya terkesan ingin memaksakan keterwakilan peÂrempuan 30 persen itu di seluruh Indonesia sesegera mungkin.
Kenapa Anda menilai KPU selalu memaksakan kehendak?Itu sering kita lihat. Misalnya, dalam menyusun aturan parpol. ParÂpol lebih sering tidak diajak mencari solusi. Katanya KPU sebaÂgai penyelenggara sebagai pelayan, tapi melayani siapa? KPU itu kan tugasnya untuk meÂlaÂyani partai politik. Namun, nyaÂtaÂnya mereka kelihatannya ingin menjadikan partai politik sebagai bawahannya. Ini kan tidak benar.
Apa perlu aturan mengenai keterwakilan perempuan 30 persen dihapuskan?Sebenarnya, kita setuju-setuju saja. Tapi, penerapannya perlu keÂbiÂjakan. Mungkin dalam peneÂrapannya diperlukan berapa tahaÂpan. Kultur kita belum menÂduÂkung itu maka semua partai akan kesulitan, bukan hanya PBB.
O... ya Susno Duaji masuk parÂÂtai Anda, apa itu tidak meÂnimÂbulkan sentimen negatif ke depannya?Bagi PBB, semua sudah diÂpertimbangkan. Kalau ada orang yang mau masuk seperti Pak SusÂno ya harus kita buka keranÂnya. KaÂlau ada yang bilang Pak Susno berÂmasalah dalam persoalan huÂkum, saya justru melihat beliau suÂdah
clear. Apa posisi Susno Duaji di PBB nanti?
Sejak awal beliau mengatakan kepada kami cukup menjadi angÂgota saja, karena Beliau meraÂsa masih banyak tugas yang haÂrus diselesaikan.
Menyinggung soal pencaloÂnan Pak Yusril menjadi capres, apa tanggapan Anda?
Pencalonan Pak Yusril sebagai presiden, saya nilai normal-norÂmal saja. Sejak tahun 1999 pun, beÂliau pernah mencalonkan diri. SeÂbelumnya, beliau sudah punya
back ground-nya dan di antara para capres, memang Pak Yusril meÂmiliki konsistensi dalam peneÂgakkan hukum. Tapi, semua itu dikembaliÂkan kepada masyarakat dalam memilih partai dan figur capres. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.