Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Keluar Penjara, Bachtiar Segera Lepas Status Duda

Parmusi Gelar Selamatan Di Kawasan Tebet

Sabtu, 26 Mei 2012, 09:48 WIB
Keluar Penjara, Bachtiar Segera Lepas Status Duda
Bachtiar Chamsyah

RMOL. Puluhan orang mengenakan rompi warna hijau dan kemeja koko tangan panjang tampak duduk-duduk di depan pintu gerbang rumah berlantai dua di Jalan Tebet Dalam IV Nomor 29, Jakarta Selatan. Rumah ini menjadi markas Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi).

Sejak pagi rumah ini sudah dipenuhi pengurus organisasi yang bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Jabodetabek.  Sekitar pukul 14.30, mobil Toyota Camry hitam berhenti di depan gerbang. Puluhan orang yang sebelumnya duduk-duduk segera berdiri dan membentuk pagar betis.

 Pintu belakang mobil dibuka. Bachtiar Chamsyah yang di­tunggu-tunggu sejak tadi akhir­nya keluar dari mobil. Dengan senyum mengambang tokoh senior Parmusi yang mengenakan batik panjang warna hijau muda dengan kombinasi merah muda itu menyalami satu per satu orang di depan pagar.

Sambil berjalan ke arah dalam, bekas menteri sosial ini sempat melirik karangan bunga yang di­pasang di tengah-tengah hala­man. Karangan bunga tersebut bertuliskan “Kami dari Parmusi Mengucapkan Selamat Datang dan Bergabung Kembali Pada Pak Bachitar Chamsyah.”

Di dalam rumah, ternyata ada sudah berkumpul puluhan orang pria dan perempuan. Bachtiar lalu mengambil posisi di tengah untuk menerima ucapan dari mereka.

“Kami akan mengadakan tasyakuran untuk Pak Bachtiar Chamsyah yang hari ini (ke­marin—red) telah resmi bebas dari masa tahanannya di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Ti­mur,” jelas Juffa Shadik, pengu­rus DPP Parmusi.

Untuk hajatan itu, di markas Parmusi dipasang tenda besar dengan kombinasi warna hijau dan putih. Tenda itu menutup sebagian jalan di depan gerbang. Dua karangan bunga diletakkan di sisi kanan dan kiri pintu gerbang.

Kemarin sekitar pukul 13.00 Bachtiar meninggalkan Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP yang divonis bersalah karena ko­rupsi proyek pengadaan mesin jahit, sapi impor, dan kain sarung di Departemen Sosial era 2003-2008 resmi bebas. Masa huku­man telah dijalaninya.

Sebelumnya, Bachtiar sempat menghirup udara bebas pada 24 Januari lalu. Sebab masa pena­hanannya sudah habis sementara putusan kasasi atas perkaranya belum terbit.

Mahkamah Agung (MA) me­mu­tuskan Bachtiar tetap bersalah dan dihukum penjara selama 20 bulan. Lantaran Bachtiar sudah di­tahan sejak di tingkat penyidi­kan, penuntutan maupun persi­dangan, dia tinggal menjalani sisa masa hukumannya selama be­be­rapa bulan saja.

Pemantauan Rakyat Merdeka, tamu terus berdatangan ke DPP Parmusi untuk memberikan se­la­mat kepada Bachtiar yang baru saja bebas. Sambil berbin­cang-bincang dengan para tamu, se­nyum bahagia tak pernah pupus di bibirnya. Terkadang, pria yang pernah lupa mengenakan peci hi­tam ini sempat tertawa ringan.

Usai melaksanakan Shalat Ashar berjamaah, acara tasyaku­ran dimulai. Bachtiar yang sudah berganti pakaian dengan seragam Parmusi mendapatkan jatah ke­dua untuk menyampaikan sambutan.

Sambutan yang berjalan sekitar satu jam itu, dimulai dari cerita-cerita ringan Bachtiar semasa men­­dekam di dalam rutan. Sam­bil bercerita, pria yang pernah dua kali menjabat sebagai men­teri ini kerap menyampaikan ce­rita lucu yang membuat orang di dalam ruangan tertawa.

“Ada banyak kenangan yang saya peroleh selama di dalam rutan. Mulai dari yang baik, sampai hal-hal lucu. Biar begini-begini, saya itu dikenal sebagai kepala Suku di dalam Rutan Ci­pinang,” tutur Bachtiar.

“Yang pasti, 20 bulan di dalam rutan banyak menimbulkan perubahan di dalam diri saya. Se­karang kalau shalat, sujud saya lebih lama lho. Dan malam saya lebih suka berzikir,” tambahnya.

Di akhir sambutannya Bachtiar menyampaikan informasi yang membuat kaget banyak orang di dalam ruangan tersebut. Dengan mantap Bachtiar menyampaikan rencana dirinya yang akan menikah lagi pada bulan Juni mendatang.

“Janganlah kamu terlalu lama hidup menduda, itu sungguh tidak enak. Makanya Insya Allah tanggal 10 Juni nanti, saya akan menikah,” kata Bachtiar.

Lantas Bachtiar mem­per­si­lakan seorang wanita ber­ke­ru­dung dan berbusana hijau yang ada di sebelah kiri ruangan untuk berdiri. Kepada semua yang hadir Bachtiar memperkenalkan kalau wanita itu tersebut adalah calon istrinya.

“Ini calon istri saya. Karena sudah saya kenalkan sekarang, jangan sampai besok ketika saya sedang jalan dengan dia, nanti timbul fitnah,” katanya sambil ter­senyum.

Wanita yang diperkenalkan itu sempat melambaikan tangan sambil tersenyum simpul. Tak lama wanita ini hanya duduk me­nunduk bersama belasan wanita lainnya yang ada di dalam ruangan tersebut.

Perempuan calon istri Bachtiar itu diketahui bernama Indah Ha­yati. Pernikahan akan dilang­sung­kan di Banjarnegara, Jawa Te­ngah.  Untuk diketahui, Bach­tiar yang kini berusia 67 tahun ber­status duda. Pada 2009 lalu, Ro­s­hidah Hanum, istrinya wafat tahun karena mengidap kanker.

Kembali Ke Politik Dan Dampingi Jusuf Kalla

Setelah keluar dari bui, Bachtiar Chamsyah kembali memegang tampuk kepe­mim­pinan Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi). Walaupun ter­jerat kasus hukum, posisinya belum digeser di organisasi yang bernaung di bawah PPP itu.

 â€œKami senang Pak Bachtiar kembali. Kegiatan yang selama ini saya pegang selaku Sekjen, mulai hari ini akan dikem­bali­kan pada Pak Bachtiar selaku ketua umum Parmusi,” ujar Sek­jen Parmusi Imam Suhardjo.

Menurut Imam,  Parmusi tak vakum karena tiada Bachtiar. Selama ini, kata dia, ada banyak kegiatan yang dilakukan Par­musi, terutama menyikapi ber­bagai permasalahan nasional.

“Sekarang, setelah kembali­nya Pak Bachtiar, tentu se­ma­ngat kami untuk melanjutkan roda organisasi akan semakin be­sar. Terus terang, kami sudah tidak sabar untuk kembali be­kerjasama dengan Pak Bach­tiar,” ujarnya.

Bachtiar Chamsyah yang baru saja bebas dari Rutan Ci­pi­nang, Jakarta Timur menya­takan kesiapannya untuk terus berkiprah di kancah politik. Politisi PPP ini menegaskan bah­wa dirinya tidak akan beru­bah, hanya karena mendekam selama 20 bulan ini.

“Negara memang sukses mengurung badan saya, tapi tidak pernah berhasil mengu­rung ideologi saya. Saya tetap ada dan seperti sediakala,” ujar Bachtiar.

Pria kelahiran Aceh, 31 De­sember 1945 ini sempat me­nying­gung soal penegakan hukum yang tidak konsisten. Me­nurutnya, kadang kala ke­pastian hukum tergantikan dengan dendam politik yang menilai benar dan salah itu se­cara subyektif. “Contohnya, kebijakan yang disepakati dan telah dijalankan ternyata dinilai salah, sebab di­tinjau pada masa yang ber­beda,” katanya.

Karena itu, politisi senior PPP ini mengimbau agar peja­bat negara lainnya lebih berhati-hati dalam mengambil kebi­ja­kan. Apa yang terjadi pa­da diri­nya selama ini, kata dia, bisa menjadi yursprudensi bagi si­apa pun orang yang kini tengah menjabat.

“Mereka yang saat ini me­mimpin dimana kebijakan-ke­bijakan yang diambilnya di­nyatakan tidak bersalah pada hari ini. Dimasa mendatang, bisa saja dinilai bersalah dan di­penjarakan,” ujarnya.

Selain akan kembali aktif di Parmusi, Bachtiar juga akan kembali aktif di Palang Merah Indonesia (PMI). Sebagaimana diketahui, Bachtiar merupakan Wakil Ketua Umum PMI mendampingi Jusuf Kalla.

“Saat bebas pertama dulu, Pak JK (Jusuf Kalla) sudah meminta saya untuk kembali mendampinginya. Dan saya bilang ke Pak JK, saya akan terus mendampinginya hingga masa jabatan berakhir,” te­gasnya.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA