Sentimen global relatif kondusif setelah bank sentral China, People’s Bank of China (PBoC), memutuskan menahan suku bunga acuan Loan Prime Rate (LPR) tenor satu tahun di level 3 persen dan lima tahun di 3,5 perssn, meski ekonomi China masih dibayangi perlambatan dan krisis sektor properti.
Dikutip dari
CNBC, indeks saham utama pada Senin 22 Desember 2025 bergerak solid, di mana ASX 200 Australia menguat lebih dari 0,9 persen, sementara Kospi Korea Selatan melonjak sekitar 1,8 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik hampir 2 persen ke atas level 50.400, melanjutkan reli setelah Bank of Japan pekan lalu menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin menjadi 0,75 persen, level tertinggi dalam sekitar 30 tahun.
Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih menghadapi tekanan jual di awal perdagangan, namun peluang rebound tetap terbuka. Pada penutupan pekan lalu, IHSG melemah tipis 0,10 persen ke posisi 8.609. Meski demikian, aksi beli bersih investor asing (net foreign buy) serta rotasi dana ke saham-saham berkapitalisasi besar, khususnya perbankan, menjadi penopang pergerakan indeks.
Secara teknikal, IHSG masih bertahan di atas area support 8.550-8.570 dan telah menembus rata-rata pergerakan 20 hari (MA20), membuka peluang penguatan terbatas ke kisaran 8.600–8.700.
BERITA TERKAIT: