“Ini menyangkut martabat dan kehormatan anggota dewan yang tentunya harus kita jaga kehorÂmaÂtannya,†kata Ketua Badan KeÂhormatan (BK) DPR, M Prakosa, kepada Rakyat Merdeka, di JaÂkarta, kemarin.
Politisi PDI Perjuangan itu mengaku, semua penyelidikan yang dilakukan BK DPR tidak bisa dipublikasikan sebelum hasil final. Apalagi, kasus ini ditangani secara tertutup.
“Dalam persidangannya nanti juga dilakukan secara tertutup. Hasil finalnya nanti disampaikan ke publik,†ujar bekas Menteri Kehutanan itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kapan kira-kira selesai peÂnyeÂlidikannya?
Tergantung selesainya saja. Nggak ada target waktu tertentu. Yang penting, kami tangani kasus ini secara serius. Hasilnya nanti dipublikasikan. Tapi saat penyeÂlidiÂkan dan persidangan, kami lakukan secara tertutup.
Kenapa seperti itu?
Karena memang etikanya seÂperti itu, kesuali kasus-kasus yang krusial.
Kasus vedo mesum ini tidak masuk dalam kasus krusial?
Kasus yang satu ini betul-betul menyangkut harkat dan martabat seseorang. Memang etikanya yang di BK seperti itu.
Apa saja yang diselidiki?
Sementara ini sudah kami lakuÂkan dari tim tenaga ahli yang ada di Badan Kehormatan. Tentunya Kami juga berkonsultasi dengan pihak-pihak luar yang mempuÂnyai keahlian di bidang itu.
Secara formal ditangani tenaga ahli yang ada di BK dan berkonÂsultsi atau menerima pendapat dan masukan dari ahli-ahli di bidangnya.
Bahkan, tim ahli kami yang menangani kasus ini dilakukan secara tertutup. KaÂrena kami haÂrus berhati-hati meÂÂlaÂÂkukan peÂnyelidiÂkannya.
Siapa tim ahli itu?
Mengingat ini ditangani seÂcara tertutup. Maka tim ahliÂnya siapa saja tetap diraÂhaÂsiakan. TiÂdak bisa kami samÂpaikan ke publik.
Badan KehorÂmatan DPR suÂdah mengÂkonÂfirmasi ke piÂhak yang diÂduga terlibat?
Akan kami panggil secara formalnya nanti karena sekarang sedang dalam masa reses. Badan Kehormatan melakukan langkah-langkah terhadap kasus ini untuk mengklarifikasi dan mendapatÂkan penjelasan dari pihak-pihak terkait masalah ini.
Kapan dipanggil pihak-piÂhak terkait itu?
Kami akan melakukan sidang setelah masa reses. Sebab, dalam tata tertibnya, sidang tidak boleh dilakukan pada masa reses. Saat sidang nanti akan kami lakukan langkah-langkah ini setelah 14 Mei 2012.
Apa saja yang dilakukan tim penyilidik?
Tim penyelidik ini melakukan penyelidikan, apakah video itu asli atau tidak, rekayasa atau tidak. Kemudian, kalau diketahui asli, maka pelakunya apa benar anggota dewan atau hanya mirip-mirip saja. Dua langkah itu yang dilakukan penyelidik.
Indikasinya apa video itu asli atau hanya mirip saja?
Penyelidikan di BK sifatnya tertutup. Artinya tidak dapat diÂsampaikan ke publik. Sebab, maÂsih dalam proses penyelidikan, belum selesai, sehingga kami belum bisa mengatakan asli atau tidak.
Bagaimana jika terbukti?
Saya tidak akan mengatakan nantinya bagaimana karena beÂlum final. Tetapi yang pasti, kasus-kasus semacam ini ada sanksinya. Seperti pada kasus-kasus sebelumnya yang mirip seperti ini.
Kasus yang mana?
Seperti kasusnya Yahya Zaini dan kasusnya Max Moein yang kasusnya mirip dengan kasus sekarang ini. Selain itu, ada juga kasus yang agak berbeda. Tapi ada kemiripan.
Jika terbukti benar, berarti sanksinya berat dong?
Seandaniaya video asli dan kemudian benar-benar yang terÂlibat adalah anggota dewan, pasti ada sanksinya.
Saya kira sanksinya berat. Sebab, ini pelanggaran yang berat dan suatu kasus yang berat. Jika terbukti bisa berakhir dengan pemecatan. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.