RMOL. Kementerian Pekerjaan Umum telah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki runtuhnya jembatan Kartanegara, Kalimantan Timur.
“Tim investigasi ini terdiri dari para akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut TekÂÂnologi SÂepuluh September (ITS),†tandas MenÂteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di GeÂdung DPR, KaÂmis (1/12).
JemÂbatan KarÂtaÂnegara yang terÂletak di atas sungai MaÂhakam di Kutai Kartanegara, KalimanÂtan Timur, ambruk Sabtu (26/11). Badan SAR Nasional mencatat ada 20 orang meninggal, 17 orang hiÂlang, dan 20 orang selamat daÂlam musibah tersebut.
Komisi V DPR mengadakan raÂpat dengar pendapat untuk menÂÂcari solusi runtuhnya jembaÂtan tersebut. Salah satu butir keÂsimpulan rapat itu, Kementerian Pekerjaan Umum diminta untuk membentuk tim investigasi indeÂpenden. Tim ini dibentuk untuk mengungkap penyebab terjadiÂnya runtuhnya Jembatan KarÂtaÂnegara.
Menanggapi hal itu, Djoko mengatakan, tim investigasi yang sebelumnya telah terbentuk akan dikumpulkan dan dinyatakan sebagai tim investigasi indeÂpenden.
Berikut kutipan selengkapnya:
Ya. Tim investigasi sudah ada, tinggal diformalkan saja. Selama ini tim investigasi yang sudah berjalan terdiri dari para akadeÂmisi beberapa kampus, seperti UGM, ITS, ITB. Kurang indeÂpenÂden bagaimana. Tinggal nanti disesuaikan dengan rekomendasi hasil rapat dengan Komisi V DPR.
Awalnya saya pikir proses inÂvestigasi ini cepat, tapi ternyata seorang pakar bilang kepada saya, bahwa waktu seminggu itu kurang. Kita tunggu saja hasilnya dari tim tersebut.
Kapan diformalkan?
Kami belum bisa memastiÂkanÂnya.
Berapa jumlahnya?
Lebih dari sepuluh orang. KaÂlau dianggap cukup, maka tidak ada penambahan.
Apa benar runtuhnya jembaÂtan karena kebelnya yang leÂmah?
Bukan karena lemahnya kabel yang menyebabkan jembatan ini runtuh. Kabel hanger dari sekian banyak, tidak ada yang putus. Kami berkesimpulan, kabel terÂsebut tidak ada yang bermasalah. Gelagar jembatan pun runtuhnya bersamaan. Tidak ada yang salah dari bagian gelagar jembatan tersebut.
Kenapa bisa runtuh?
Antara kabel vertikal dan kabel utama itu ada sambungan, dan samÂbungan tersebut semuanya lepas. Makanya, kami menduga di situ titik lemah dari jembatan tersebut, yaitu pada sambungan kabel vertikal dan kabel utama.
Kok bisa lemah?
Begini, kami coba hitung temÂpat sambungan itu, lalu ukuran baja berapa dan sebagainya. Hasilnya mampu menahan beban 200 ton atau tepatnya 198 ton. Sambungan ini akan lepas apabila ditarik oleh gaya yang besarnya di atas 200 ton.
Bagaimana dengan kabelÂnya?
Kabel-kabel yang ada di jemÂbatan tersebut mampu menahan beban 240 ton. Kami sudah menguji apabila kendaraan yang lewat dan meski berjejer penuh, termasuk beban matinya. MaksiÂmum kendaraan tersebut memÂberikan muatan kepada kabel vertikal itu 40 ton. Angka keaÂmanan itu hampir 5 kali, sehingga sangat aman.
Apa Kementerian PU lakuÂkan cek ulang?
Tentu, kami akan melihat apa benar di lapangan seperti itu. Apa sambungan itu mampu menahan beban 200 ton akan kami cek kembali dengan melihat bahanÂnya. Apakah sudah cocok dengan spesifikasi atau tidak. Kalau beÂnar sudah sesuai dengan speÂsifikasi. Artinya ada gaya yang tiba-tiba memberikan muatan kepada kabel ini melebihi beban 200 ton.
Kabarnya beberapa kompoÂnen tidak sesuai standar?
Nanti semuanya bakal kami cek. Di dalam desain sudah dicek dan tidak ada masalah. Sekarang masalahnya saat dipasang. ApaÂkah benar sesuai dengan desain awal yang telah disepakati. Itu nanti mau dicek lagi oleh para ahli.
SOP perawatan jembatan baÂgaimana?
Secara umum Standard OperaÂtion Prosedur perawatan jembaÂtan ada. Namun secara spesifik per jembatan belum ada. Banyak yang menanyakan mengenai beban kendaraan di jembatan tersebut. Beban kendaraan itu sebenarnya pengaruhnya tidak banyak.
Apa ada indikasi korupsi daÂlam pengerjaannya?
Masalah korupsi itu bukan uruÂsan saya. Saya melihatnya sebaÂgai orang teknik, dan akan saya liÂhat dari sisi teknisnya saja. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: