“Kita akan banding-bandingkan dengan penilaian lain, seperti masalah integritas dan kemamÂpuannya,†kata Wakil Ketua KY, Imam Anshori Saleh, kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta.
Menurut Imam, ketika KY meÂnemukan adanya indikasi ketidakÂwajaran maka nilai calon hakim agung itu tidak akan banyak.
KY, lanjut Imam, menggaÂbungÂÂkan nilai dari tiap indikator, apabila nilainya kurang dan kalah dengan nilai calon hakim agung yang lain, maka yang bersangÂkutan tentu tidak akan lolos.
Sebelumnya diberitakan, di hari ketiga tes wawancara calon hakim agung, KY menemukan indikasi ada beberapa calon haÂkim agung terindikasi memiliki jumlah harta kekayaan tidak wajar. Misalnya, ada hakim karier yang memiliki nilai kekayaan seÂbesar Rp. 1,5 miliar dan memiliki Rp 200 juta di rekening Bank Mandiri. Bahkan dalam kesemÂpaÂtan itu, ada seorang hakim yang terindikasi memiliki kekayaan 11 juta dolar AS dan sering berÂgonta-ganti mobil.
Imam selanjutnya mengataÂkan, poin penting yang menjadi peÂÂnilaian KY dalam seleksi caÂlon hakim agung adalah meÂngeÂnai integritas atau kejujuran.
“Memiliki kekayaan yang tidak wajar, itu patut kita curigai. Intinya, orang boleh kaya tetapi harus jelas asal usulnya,†paÂparnya.
Berkut kutipan selengkapnya;Kekayaan seperti apa saja yang tidak wajar itu?Bagi calon hakim yang sebeÂlumnya menjadi pengusaha atau pengacara, itu masih wajar. Tapi kalau dia hakim karier, punya kekayaan yang banyak, itu kuÂrang wajar. Berdasarkan hitung-hitungan gaji seorang hakim biasa, maksimal pendapatannya sekitar Rp 20 juta. Kalau kekaÂyaannya sampai miliaran rupiah, agak aneh juga.
Apa data yang didapatkan itu sangat akurat?Kita banyak dapat laporan dari masyarakat terkait track record seÂoÂrang calon hakim agung. Kemudian kita klarifikasi kepada yang bersangkutan.
Selain itu, kami melakukan investigasi. Di KY ada tim yang resmi dan diam-diam menelusuri lewat tetangganya, pengacara dan koleganya di pengadilan. Dari sana bisa kita simpulkan. MisalÂnya dari sekian orang memiliki penÂdapat yang sama, itu kan suÂsah dibantah hasilnya. Saat kita klarifikasi dan yang bersangkutan agak sulit menjelaskan, itu akan jadi bahan pertimbangan. Apabila jawabannya tidak terlalu jelas atau istilahnya ada hal disembuÂnyiÂkan, berarti di situ ada ketiÂdakjujuran.
Apa KY mengambil data dari KPK ?O ya, tentunya bagi calon kaÂrier, data kekayaannya sudah ada di KPK. Misalnya ada hakim yang mengaku bahwa kekeyaan yang KY sebutkan bukan dalam dolar AS tetapi rupiah. Namun kami bilang bahwa data yang kami dapatkan dari KPK dan suÂdah diÂrekap. Artinya dia tidak bisa meÂnyembunyikan data tersebut.
Kemudian kita klarifikasi lagi apakah ada perubahan, misalnya ada yang dijual atau penambahan, itu kita kumpulkan semuanya.
Apa KY melapor kepada KPK kalau ada kekayaan calon hakim agung yang tidak wajar?Apabila masih dalam kaitan seÂleksi calon hakim agung, saya rasa tidak perlu. Namun jika ada pertimbangan dan mendapatkan bukti-bukti lain dari hasil laporan masyarakat yang hasilnya sangat mencolok, bisa saja KY akan meÂnyampaikan kepada KPK. ArtiÂnya, KY akan mengcek lagi untuk mendapatkan kepastian dan apabila ada indikasi kuat penyimÂpangan akan kita sampaikan kepada KPK.
Bagaimana soal calon haÂkim agung yang seÂlingÂkuh?Hari Jumat (22/7) ada beberapa calon haÂkim agung yang kami klaÂriÂfiÂkasi secara terÂtutup terkait laporan dari maÂsyaÂrakat. Ketika kami klarifikasi ada yang mengaÂkui dan langsung mengundurkan diri. Sebab, kami jelaskan apabila Anda benar seÂlingÂkuh, keÂmungÂkiÂnan besar tiÂdak diÂterima.
[rm]
BERITA TERKAIT: