Buktinya, untuk peningkatan perÂtumbuhan ekonomi, target yang ingin dikejar hanya 21 perÂsen atau naik 1 digit saja diÂbandingkan tahun lalu.
“Pada tahun 2011 ini, Bank ManÂdiri menginginkan adanya keÂnaikan pertumbuhan kredit, dari sebelumnya rata-rata 20 perÂsen, menjadi sekitar 21 persen,†kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswandi kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Rabu lalu.
Dikatakan, selama 2010 Bank Mandiri berhasil mencapai semua target. Berdasarkan data per September, rata-rata kredit tumbuh sekitar 20 persen dengan nilai mencapai sekitar Rp 70 triliÂun, dana masyarakat mencapai sekitar Rp 30 triliun, dan berhasil meraih laba sekitar Rp 7,2 triliun.
“Alhamdulillah laba Bank Mandiri sampai bulan Oktober 2010 sekitar Rp 7,2 triliun. Laba yang diperoleh selama 10 bulan kinerja tersebut, telah melampaui keuntungan kami tahun lalu,†ujarnya.
Menurutnya, pencapaian presÂtasi yang dicetak lembaganya pada tahun lalu itu tidak terlepas dari terkendalinya situasi pereÂkoÂnomian di Indonesia selama taÂhun 2010. Sedangkan tantangan yang paling dirasakan dampak daÂri krisis ekonomi global. “Untungnya Indonesia tidak tergantung terhadap ekspor, sehingga tingkat suku bunga, dan nilai tukar bisa stabil,†ucapnya.
Meski begitu, lanjutnya, Bank Mandiri tidak akan berpuas diri. Selain menargetkan kenaikan pertumbuhan kredit menjadi 21 persen, pada tahun ini, bank pelat merah ini berkeinginan meningÂkatkan pendapatan, dan memÂperÂsiapkan diri untuk menggarap sekÂtor lain yang dianggap potensial.
“Kita akan mempertimbangÂkan untuk terjun di sektor-sektor yang pertumbuhannya bagus, seperti
food and beverage, inÂdustri terkait pertambangan, infrastruktur, kelistrikan, dan kredit mikro,†ucapnya.
Saat ditanya soal kesiapan Bank Mandiri untuk
go international, Riswandi menyatakan, pihaknya sudah mempersiapkan hal itu. Dikatakannya, saat ini Bank Mandiri sudah membuka cabang di Shanghai, China, dan akan mulai operasi pada semester I tahun 2011 ini. Selain itu, Bank Mandiri juga sedang memperÂsiapÂkan untuk membuka kantor cabang di Malaysia.
“Kita menyambut baik keingiÂnan Kementerian tersebut. Di Malaysia kita sudah dapat izin buat kantor, tapi hanya dalam benÂtuk anak perusahaan,†jelasnya.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengapresiasi capaian yang berhasil diraih Bank ManÂdiri pada tahun lalu. “Kinerja Bank ManÂdiri sepanjang 2010 saÂngat bagus. Saya sangat senang,†katanya.
Bekas Direktur Utama Bulog ini mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki lembaganya, tingkat suku bunga Bank Mandiri berÂhasil tumbuh sekitar 10 persen, total dana untuk program Kredit Usaha Rakyat yang digeÂlontorkan mencapai Rp 17 triliun, melebihi target yang hanya Rp 15,4 triliun.
“Indeks harga saham Bank Mandiri berhasil naik sekitar 40 perÂsen dari angka 4.700 menjadi 6000 poin. Ini kan pertumbuhan yang sangat positif,†tuturnya.
Tapi untuk pertumbuhan kreÂdit, Mustafa berharap Bank ManÂdiri bisa meningkatkan 3 digit alias 23 persen dari capaian seÂbelumnya yang hanya 20 persen.
Hal ini diperlukan guna memperÂkuat daya tarik terhadap investor, terutama investor dari luar. “Selain itu saya juga berhaÂrap,
right issue Bank Mandiri bisa lebih baik dibandingkan dengan BNI, sekitar Rp 12-15 triliun,†ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR Erik Satriya Wardhana menilai Bank Mendiri belum mengemban misi pembangunan ekonomi sektor riil bagi masyarakat. Bank itu terÂkesan hanya mengejar keunÂtungan finansial.
“Selama ini Bank Mandiri hanya mengejar keuntuÂngan keuangan. Mestinya sebagai BUMN, dia memiliki misi khusus mengemÂbangkan perekonomian sektor riil, sehingga bisa menciptakan laÂpangan pekerjaan bagi masyarakat,†katanya.
Politisi Partai Hanura itu meneÂgaskan, setiap BUMN, seperti Bank Mandiri semestinya bisa memÂbawa visi nasionalisme bagi pembangunan masyarakat IndoÂnesia secara riil.
“Jangan sampai Bank Mandiri hanya diperalat dan dimanfaatkan pemilik modal semata untuk mengeruk keutungan bagi dirinya sendiri,†tegasnya.
Oleh karena itu, Erik menyaÂranÂkan, manajemen dan regulasi Bank mandiri semestinya berpihak kepada kepentingan rakyat InÂdonesia secara maksimal.
Selain itu, anak buah Wiranto itu mendukung agar Bank ManÂdiri dapat go international seperti yang diharapkan Meneg BUMN Mustafa Abubakar.
Buah Dari Restrukturisasi Empat BankSekilas Bank MandiriBank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perÂbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada buÂlan Juli 1999, empat bank peÂmerintah �" Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo�"dilebur menjadi Bank Mandiri.
Masing-masing dari keempat
legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi daÂlam dunia perbankan dan perÂekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank ManÂdiri melaksanakan proses konÂsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berÂdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620.
Brand Bank Mandiri diimpleÂmentasikan secara sekaligus ke semua jaringan dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.
Satu dari sekian banyak keberÂhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan impleÂmentasi sistem teknologi baru. SeÂbelumnya Bank Mandiri meÂwarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat bank.
Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonÂsolidasikan ke dalam system yang terbaik, Bank Mandiri melakÂsaÂnakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system Bank Mandiri menjadi satu system yang memÂpunyai kemamÂpuan untuk menÂdukung kegiatan conÂsumer banking kita yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layaÂnan
straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.
Nasabah korporat Bank Mandiri sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekoÂnoÂmian Indonesia. Menurut sektor usahaÂnya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sector manufaktur Food & BeÂverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keÂputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis kami.
www.bankmandiri.co.id“Punya Peluang Bisa Salip BCAâ€Andi Rahmat, Anggota Komisi XI DPRAnggota Komisi XI DPR Andi Rahmat menilai, Bank Mandiri berpotensi menjadi bank terdepan di Indonesia, dan berpeluang bisa memimpin di tingkat regional ASEAN.
Menurutnya, perpindahan kepemimpinan dari Agus Martowardojo yang kini menÂjabat Menkeu kepada Zulkifli Zaini yang selama ini diraguÂkan, ternyata keliru.
“Di bawah Zaini Bank ManÂdiri mengalami kenaikan laba yang cukup signifikan sebesar 4 triliun. Dari segi profit cukup memuaskan. Bahkan tahun ini meÂreka mempunyai peluang bisa menyalip BCA,†katanya, kemarin.
Politisi PKS itu mengatakan, dari sisi aset, Bank Mandiri cuÂkup sukses mempertahankan predikatnya sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Bahkan, sambungnya, untuk pertama kalinya aset Bank Mandiri menembus angka Rp 400 triliun. Hal ini diharapakan dapat terus terpelihara sehingÂga Bank Mandiri dapat tumbuh deÂngan market yang besar. “HaÂrus terus dijaga, karena tahun 2010 kemarin, mereka sebagai bank terbesar baik dari segi aset ataupun profit,†ujarnya.
Ke depan, Bank Mandiri diharapkan dapat fokus kepada sektor riil yang menjadi keÂunggulan dari produk mereka. “Karena dengan sektor riil bisa membantu perekonomian negaÂra,†saran Andi.
“Manajemen Resiko Untuk Antisipasi Krisisâ€Deni Danuri, Director Center of Banking CrisisDirector Center of BanÂking Crisis Deni Danuri meÂngatakan, setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan Bank Mandiri untuk meningkatkan prestasinya.
Pertama, mengefisienkan biaya-biaya yang dikeluarkan, terÂmasuk biaya operasional. Tujuannya, menimbulkan keefektifan di dalam mengÂambil seÂgala kebijakan yang terkait keuangan.
“Kedua, memaksimalkan peran dan fungsi dari manaÂjemen resiko untuk menganÂtisipasi dan menanggulangi berÂbagai macam krisis yang setiap saat bisa datang menerpa perekonomian Indonesia,†katanya, kemarin.
Ketiga, lanjutnya, diharapÂkan tidak terjebak di dalam keÂpentingan politik, dan mamÂpu berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar sesuai misinya.
“Jika ketiga hal ini dilakukan Bank Mandiri, maka akan menciptakan kemampuan yang besar untuk jangka panjang dan bisa meningkatkan keuntuÂngan,†ujarnya.
Lebih lanjut Deny menilai, kinerja Bank Mandiri saat ini telah
on the track dan sesuai dengan tujuan.
“Tinggal bagaimana ke depan harus lebih ditingkatkan lagi, guna bersaing dengan bank-bank BUMN milik peÂmerintah yang lain,†tukasnya.
[RM]
BERITA TERKAIT: