Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perayaan Waisak Demi Antariman

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/al-makin-5'>AL MAKIN</a>
OLEH: AL MAKIN
  • Selasa, 06 Juni 2023, 13:51 WIB
Perayaan Waisak Demi Antariman
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin/RMOL
PERAYAAN Waisak di Borobudur Magelang ini membawa berkah tersendiri bagi bangsa yang beragam ini. Perayaan Waisak ini sudah berbau antar iman; dirayakan semua umat dengan iman yang brebeda, sama seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Begitu juga Natal dan Nyepi. Semua umat iman yang berbeda menikmati semua hari raya agama-agama, paling tidak tanggal merahnya membawa nikmat.

Antar iman dan keragaman memang membawa berkah, tanggal merah di negeri ini menjadi banyak. Semua hari suci enam agama di Indonesia dengan nyata telah menyumbangkan hari libur, orang dengan agama dan iman apapun menikmati hari libur tanpa kecuali.

Adalah sebuah anugerah tersendiri bisa berbincang-bincang lama dengan Menteri Agama RI, KH. Yaqut Cholil Qoumas dalam satu mobil sambil mendengarkan musik lama dengan alunan gitar dan drum kental. Salah satu lagu yang liriknya hampir saya hafal adalah James Arthur, Say you won’t let go.

Gus Menteri sengaja mengeraskan lagu-lagu itu. Dari bandara YIA (Yogyakarta International Airport) ke arah Borobudur jalan cukup berkelok melewati aspal yang tidak terlalu lebar berkelok di sepanjang Kulonprogro-Magelang, menyusuri bukit Menoreh. Dari tikungan, jembatan, hingga melewati banyak kendaraan yang sama-sama akan meramaikan Waisak.

Percakapan santai kita buka dengan tema hubungan antar iman di negeri ini. Selama periode kementrian Gus Yaqut, hubungan antar iman terus digemakan. Ini merupakan penanda tersendiri. Kunjungan ke geraja, wihara, masjid, dan pure tidak lagi tabu. Gus Yaqut dengan entengnya menjalin persahabatan antar iman. Bahkan suasana antar iman sudah merupakan kebijakan resmi kementrian.

Beberapa tahun yang lalu, kita semua merasa takut dan khawatir mengucapkan selamat Natal, Gong Xi Fat Cai, Nyepi, Waisak, dan lain-lain di publik dan medsos, karena takut persekusi. Beberapa anjuran, tausiyah dan pengajian bahkan mengaramkan ucapan selamat untuk perayaan agama selain Islam. Kali ini tidak. Kita berani dan terang-terangan menunjukkan sikap solidaritas antar iman.

Media sosial dan luring terjamin kenyamanannya untuk saling menyapa dalam bahasa agama yang berbeda. Ucapan salam semua agama menjadi lumrah dalam setiap acara resmi negara. Doa bersama semua iman di Kementrian Agama juga hal yang tidak asing lagi. Kita syukuri suasana antar iman ini.

Ketika memasuki area Borobudur, jalan ramai. Kendaraan roda dua dan empat saling berebut jalur. Laju kendaraan melambat. Musik alunan Shania Twain, penyanyi asal Kanada, tapi dilagukan cover suara laki-laki mengalun: You are still the one. Gus Yaqut mengatakan dengan jelas kepada Penulis: Mas, coba lihat yang meramaikan Waisak banyak ibu-ibu, mbak-mbak, dan remaja-remaja berjilbab.

Indonesia ini memang unik, Mas. Untuk apa berdebat dan fanatik berlebihan pada keyakinan sempit kita, tidak ada gunanya. Coba lihat indahnya mereka yang Muslim malah aktif meramaikan lampion, walaupun tujuannya memang update selfie di media sosial: Tiktok atau Instagram. Luar biasa kan Indonesia? Rukun, damai, dan saling menghormati. Betul. Setuju Gus.

Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta sempat saya tanya apa hukumnya menyalakan lampion saat Waisak bagi Muslim. Dr. Mustain dan Dr. Masmin Afif tertawa terbahak-bahak. Tidak perlu dijawab. Yang penting ketika akan menyalakan lampion membaca Basmalah.

Ketika lampion sudah terbang ucapkan Al-hamdulillah. Puji syukur kepada Tuhan kan hadir di semua agama. Semua iman mengajarkan syukur dengan bahasa masing-masing. Ucapan positif dan doa semua agama mempunyai cara-cara yang lain. Intinya memberi kontribusi energi berkah pada alam raya.

Perayaan Waisak di Borobudur tahun ini sedikit berbeda dengan tahun lalu. Tahun 2022 diwarnai dengan drama full di panggung kehidupan Sang Sidharta Gautama dari lahir, meninggalkan istana, melaksanakan tapa, menghadapi godaan, dan mencapai pencerahan di bawah pohon bodhi. Khotbah-khotbah Sang Buddha juga beberapa dihadirkan. Diapit dua pohon Sala juga digambarkan dalam drama itu ketika Sang Buddha meninggalkan dunia.

Penulis masih ingat, perayaan di tahun lalu, Gus Yaqut menyitir ajaran jalan tengah, majjhima patipadha. Ajaran jalan tengah ini menjadi tema tahun lalu. Yang artinya jangan terlalu menikmati hidup dalam berfoya-foya dan jangan pula menyiksa diri menghindari dunia. Ambil jalan tengah yang biasa-biasa saja dan wajar. Kehidupan wajar itulah moderasi beragama. Moderasi artinya menahan diri dari sikap ekstrem dan radikal.

Jalan tengah bisa hadir juga pada semua agama. Islam pun ada ajaran tawassuth, menahan diri untuk tidak terlalu miring kanan atau kiri. Jalan yang wajar dan tidak berlebihan.

Hadir dalam perayaan Waisak di Borobudur adalah Gubernur Jawa Tengar Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Direktur Jendral Agama Buddha Kementrian Agama, Drs. Supriyadi, Mp.D tersenyum-senyum menerima tamu.

Betul. Waisak sudah menjadi perayaan semua iman dan simbol kolaborasi. Saat menyalakan lampion tiga orang masing-masing memegang ujung kertas. Satu orang menyalakan dari bawah. Sekadar menyalakan dan menerbangkan api dalam kertasa saja sudah menuntut kita untuk bekerjasama. Begitu juga antar iman. Kita perlu kerjasama dan hidup bareng.

Satu iman tidak bisa hidup sendiri tanpa ada iman yang lain. Lampion tidak akan bisa diterbangkan satu orang sendirian, apalagi ukurannya lebih besar. Empat orang perlu membagi peran agar perayaan ini meriah. Bahkan dalam perayaan ini, jika dihitung lebih banyak umat Islam yang hadir dan meramaikan, tentu saja umat Buddha yang khusuk dan meresapi.

Di luar kompleks candi Borobudur terutama, umat Islam berjubel dan tampak menunjukkan rasa ingin tahu. Waisak kali tahun lalu, dan tahun ini memang sangat bernuansa antar iman.rmol news logo article

*Penulis Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA