Kirab merupakan rangkaian puncak peringatan Tri Suci Waisak yang dipusatkan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).
Dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (24/5), dari Candi Mendut, rombongan kirab dilepas Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama, Supriyadi Suriadarna.
Umat yang menjadi peserta, harus berjalan 5 kilometer dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
Kirab diawali marching band, diikuti kelompok pembawa bendera Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi), disusul pasukan bendera Sangha (Majelis Buddha), dan mobil hias pembawa api dharma dan air suci.
Warga yang berjajar kanan kiri jalan menyambut antusias dengan berteriak dan tertawa gembira, saat menerima percikan air berkah dari para biksu di atas mobil.
Di belakang mobil pembawa api dharma dan air berkah, ada barisan umat pembawa bunga melati dan relik Buddha. Ada juga kelompok pembawa hasil bumi, serta Garuda Pancasila.
Selanjutnya seluruh peserta kirab memasuki kompleks TWCB melalui pintu 2. Para biksu pun naik ke struktur Candi untuk memanjatkan doa.
Tradisi kirab merupakan gerakan bersama dalam bermeditasi, sekaligus prosesi religius bagi umat Buddha.
Kirab itu memiliki makna mengenang perjalanan ritual Sang Buddha Gautama dalam mengajarkan Dharma ke seluruh pelosok.
BERITA TERKAIT: